Glass Bead In Luv

Lie

Jungkook POV

Aku menatap nanar pada gadis yang kini sudah ada di hadapanku. Hwang Eunbi, perkataan tajamnya seakan menusuk dadaku.

Hembusan angin masih setia bersama kami di atas atap. Aku mengepalkan tangan dengan kuat, Eunbi hanya menunduk. Aku yakin dia sedang berbohong.

"katakan sekali lagi dan tatap mataku" pintaku lembut sembari memegangi bahunya, "apa belum jelas"

"tatap mataku Eunbi!"

"aku ingin kita putus!! Apa belum jelas juga?" ia menatapku tajam, bibirnya mulai bergetar.

Mungkin saja ia ingin menangis tapi menahannya, "jangan main-main, aku tau kau tidak serius mengatakan itu"

"benarkah? Apa itu yang kau pikirkan? Aku muak dengamu, aku tidak ingin menjadi kekasihmu lagi!

Kau pikir selama ini aku bahagia bersamamu? Tidak Jeon Jungkook! Aku bahkan tidak memiliki rasa apapun padamu.. "

"Eunbi-yah"

"aku lelah berpura-pura menyukaimu, aku menyukai Jackson dari pada kau.. Jadi sebaiknya kau kembali ke Bangtan agar aku tidak perlu melihat wajahmu lagi!"

"kenapa kau sampai sejauh ini? Kau menerimaku hanya karena kasihan padaku?"

"ya! Aku kasihan padanu yang selalu mengemis cinta!"

"kata-katamu ini main-main kan? Aku menyukai mu Hwang Eunbi! Dan aku tau bahwa kau juga merasakan hal yang sama!" aku mengguncang kan tubuh Eunbi yang masih menatapku, "biarkan aku pergi dan kita jalani hidup masing-masing".

Dia berlalu setelah menepis tanganku yang ada di bahunya. Ia sangat berbeda dengan Hwang Eunbi yang ku kenal.

Selama menjadi kekasihku, ia terlihat manis dan bahagia. Apa itu semua hanya sandiwara seperti yang ia katakan tadi?

Bel masuk telah berbunyi, aku segera menuju kelas dengan langkah besar. Membuka pintu kelas dengan kasar dan melihat Eunbi yang sedang mendengarkan lagu.

Aku mendekat dan membuka paksa headset yang masih menempel pada telinganya. Sebelum membiarkannya bicara, aku menarik tangannya menjauhi kelas.

Tentu saja kelakuanku jadi tontonan gratis anak kelas, begitupun orang yang kulewati.

Eunbi berusaha melepaskan genggamanku tapi tak berhasil. Merasa menemukan tempat yang pas, aku mendorong kasar tubuhnya hingga bersandar pada loker.

Aku membawanya ke lorong kelas 1, "kau menyakitiku" ucap Eunbi masih mencoba melepaskan genggamanku, "sakit? Rasa sakitku lebih parah darimu!"

"sebenarnya ada apa denganmu!"

"harusnya aku yang bertanya begitu! Ada apa denganmu? Kenapa kau bisa-bisanya mengatakan itu semua?"

"bukankah sudah kubilang tadi? Aku muak dengamu! Aku sama sekali tidak menyukaimu!

Mungkin awalnya aku benar-benar menaruh hati padamu, tapi sekarang aku sadar bahwa aku tidak menyukaimu!"

"Eunbi-yah, kau sudah berjanji untuk selalu di sisiku.. Kita bahkan mengunci gembok bersama di Namsan Tower, kau yang mengusulkan itu bukan?"

"kau bisa mematahkan tanganku!!"

Bugh!!!

Aku hampir saja tersungkur, darah segar mulai terlihat di ujung bibirku. Ada rasa nyeri juga disana, Wang Jackson.