Music Fest or Holi?

134 9 5
                                    

Gue pun lagi-lagi dibuat salah tingkah olehnya. Shakti selalu terlihat keren setiap harinya. Seperti pada saat ini, ia menggunakan celana hitam, kemeja hitam dan dilengkapi dengan texedo dengan warna yang senada. Kami pun duduk di sofa yang berada di ruang tamu rumah Gue. Sementara Ibu-Ibu arisan mulai berkumpul di ruang sebelah. Suara guyonan dari para teman-teman arisan Mama sudah mulai terdengar. Entah acaranya sudah mulai atau belum, Gue pun gak tahu.
Gue hanya menghabiskan waktu bersama Shakti dengan menonton tv dan mengobrol di ruang tamu. Berdiskusi, haruskah kita beritahu kepada Mama dan Tante Ana kalau sebenarnya kita sudah mengenal sejak lama dan sudah menjalani hubungan. Shakti sangat menginginkan hal tersebut, tetapi Gue justru belum berani untuk melakukannya.
Di sisah waktu Shakti sebelum kembali ke India, Gue ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi bersamanya. Rasa sedih mengingat hari dimana Shakti harus pulang, seberusaha mungkin gak Gue perlihatkan. Sementara Shakti yang mulai khawatir akan hari tersebut.
“Aku akan merindukan mu” ucapnya dengan nada parau. Ingin sekali Gue mengatakan hal yang sama, tapi no. Gue harus terlihat kuat didepannya, meyakinkan Shakti bahwa kita akan segera bertemu kembali. Gue langsung mengusap tangannya yang mendarat di lutut Gue. Menenangkan untuk tidak begitu terlalut dalam kesedihan.
Ternyata di balik ketampanan, dan kegagahan seorang Shakti, dia juga bisa merasakan kesedihan seperti ini. Kalau Gue mau untuk menampilkan kesedihan Gue akan hal ini, Gue justru akan yang lebih merasa kehilangan daripada Shakti. Berulang kali Gue mengatakan hal yang sama bahwa Gue dan Shakti akan segera bertemu. Dia hanya menepis dengan senyuman tipis yang seakan menghalangi air mata yang akan terjatuh.
Mba Wati pun datang dengan membawa dua gelas minuman berisikan orange juice dan beberapa cemilan untuk Gue dan Shakti. Setelah meletakkannya di atas meja, Mba Wati langsung kembali untuk membantu Mama di ruang sebelah. Gue langsung mengambil satu gelas yang berisikan orange juice tadi untuk Gue berikan kepada Shakti, yang tiba-tiba saja terdiam.
“nih” ucap Gue seraya memberikan minuman. Shakti pun segera meraihnya dan segera meminuman minuman yang baru saja Gue berikan. Kemudian ia kembali meletakkan gelas itu dia atas meja.
“ohiya Shakti, besok Kamu mau temenin Aku liputan gak?” tanya Gue untuk membuyarkan kesedihan yang ada.
“ sure, I will. Kemana?” tanyanya dengan wajah sumringah.
“pantai Malabami”
“music fest?” tanya Shakti excited. Gue pun langsung menganggukan kepala seraya menebarkan wajah gembira.
“Jangan hanya liputan, kita harus menikmatinya juga” usul Shakti.
“iyalah, Aku juga gak mau ketinggalan”
***
Kembali Gue bangun di pagi buta. Untuk menyiapkan segala sesuatu untuk liputan hari ini. Liputan kali ini adalah liputan pertama kalinya, Gue ditemenin sama seorang yang Gue cinta,  Shakti Arora. Dia pun sudah datang di rumah Gue tepat waktu, sesuai dengan yang ia janjikan, yaitu jam 05.30 pagi. Gue langsung memasukkan segelintir make up, kacamata hitam, dan beberapa keperluan lainnya ke dalam sling bag yang berukuran kecil ini.
Mengetahui Shakti berada di rumah Gue, Mama yang melihatnya pun langsung mengajak masuk dan memintanya untuk menunggu Gue di meja makan. Yup Mama memaksa Shakti untuk ikutan sarapan bareng dengan Gue dan Kak Andra. Gue pun langsung buru-buru turun dan menyusul di meja makan. Karena gak terlalu lapar, Gue hanya mengambil 2 lembar roti tawar dengan selai coklat. Begitupun dengan Shakti karena ia sudah sarapan dirumah Tante Ana sebelum datang menjemputku.
Tak ingin berlama-lama berada di meja makan, akhirnya Gue dan Shakti langsung berpamitan untuk pergi. Gue pun bersalaman dan mencium tangan Mama yang diikuti oleh Shakti. Kami pun masuk ke dalam mobil Shakti yang terparkir didepan gerbang rumah Gue. Shakti langsung mengemudikan mobilnya untuk menuju Pantai Malabami.
Gue dan Shakti super excited untuk mengikuti acara music festival kali ini. Ini adalah acara yang digelar setiap tahunnya dengan menghardirkan dj-dj ternama. Bukan hanya itu, Kita juga bisa bermain bubuk warna yang disebar sehingga membuat wajah dan tubuh kita menjadi warna-warni. Shakti bilang, ritual seperti ini juga ada di India. Hanya saja namanya berbeda.
“kalau di India, namanya Holi” terang Shakti sambil mengenakan kacamata hitamnya.
“ohhh”
“Kamu harus coba ya nanti kalau Aku ajak Kamu ke India. Holi gak akan kalah keren dengan music fest yang ada di Indonesia” terangnya lagi.
Hari ini Gue lebih memilih untuk mengangkat rambut Gue dan mencepol asal dengan tinggi. Dilengkapi dengan bandana yang Gue buat dari scarf berwarna merah hati ini. Gue mengenakan kaos berwarna kuningan dengan tanpa lengan dan celana pendek jeans sedikit diatas lutut. Dan dan lupa dengan kacamata hitam yang menjadi favorit Gue. Sedangkan Shakti selalu tampil cool dengan stylenya. Yaitu kaos putih dan celana jogger selutut dengan warna abu-abu.
Sampailah kita di pantai Malabami. Gue pun langung menurunkan jendela mobil Shakti untuk bisa menghirup udara yang sejuk di sekitar pantai. Rambut yang udah gue cepol sedikit berterbangan terkena angin. Begitu melihat stage dari acara music fest, Shakti langsung memarkirkan mobilnya yang gak jauh dari stage tersebut. Ternyata suasana sudah mulai ramai. Gue langsung mencatat segala apa yang Gue lihat dan Gue rasakan di notes ponsel Gue. Shakti pun langsung menggandeng Gue untuk menuju pintu masuk.
“lhoo, kita beli tiketnya dulu” ucap Gue. Tanpa menjawabnya, Shakti langsung menunjukkan dua tiket yang sudah ia beli sebelum hari H.
“Aku sudah siapkan sebelum Kamu meminta ku untuk menemani mu liputan hari ini” ucapnya.
Kami pun memasuki area, dan kami langsung mendapatkan gelang sebagai tanda masuk. Selain mencatat suasana untuk artikel Gue, Gue juga sibuk berfoto bersama Shakti saat di dalam area music fest. Dentuman music sudah terdengar begitu sangat keras. Music-musik electronic yang dimainkan untuk menunggu acara dimulai sudah membuat Gue untuk bergoyang. Shakti beberapa kali mengajak Gue selfie dengan latar belakang panggung yang didesain super megah dan dekorasi yang terlihat lucu. Balon-balon berterbangan ditiup angin. Panorama dari pantai Malabami melengkapi keindahan.
Acarapun dimulai dan dibuka dengan penampilan Dj Yellow Blink. Begitu music dimainkan seluruh pengunjung langsung bergoyang, meloncat setinggi mungkin. Begitupun dengan Gue dan Shakti. Matahari mulai menyengat, Gue pun langsung menggunakan kacamata hitam yang sedari tadi Gue jepiy di kaos depan Gue. Tangan Shakti langsung merangkul Gue yang sedang asyik berjoget mengikuti dentuman music yang keras ini.
Berulang kali Gue dan Shakti saling berhadapan sambil menyanyikan lagu yang dinyanyikan oleh pengisi acara dari atas panggung. Tak henti-hentinya wajah sumringah Shakti mengembang di wajahnya. Bubuk warna pertama pun segara disebarkan dengan diringi music electronic yang dibawakan oleh dj.
“BSSTTTTT” begitu sekiranya bunyi yang keluar saat mesin penebar bubuk warna. Seketika wajah para pengunjung pun berwarna pink. Gue sangat terkekeh begitu melihat Shakti yang ternyata warna pink tersebut mengenai gigi imut nya.
“hahahah Gigi Kamu pinkky” ucap Gue sambil terkekeh. Shakti pun langsung berusaha menghapusnya dengan tisu yang Gue berikan. Bukan hanya wajah, tetapi telapak tangan Kami pun terkena warna pink. Sehingga, begitu Gue terus menertawakannya karena giginya terkena warna pink, Shakti pun langsug mengusapkan telapak tangannya yang berwarna pink ke wajah Gue, sehingga wajah Gue totally berwarna pink. Kini Shakti yang menertawakan Gue. Well, Shakti langsung memeluk Gue setelah melakukan hal jail. Gue pun membalas pelukan tersebut. dan suara dentuman music membuat kami melepaskan pelukan itu dan langsung menikmati kembali music yang dimainkan.
Ditengah-tengah acara, Gue marasa haus. Sehingga Shaktipun mengajak Gue untuk ke bazar yang tersedia di area. Tanpa bertanya, Shakti langsung membelikan air mineral untuk Gue.
“Shakti, Aku mau softdrink” bantah Gue.
“no no… you need to drink mineral water first” ucap Shakti yang langsung menarik tangan Gue untuk kembali ke area. Gue pun nurut perkataan Shakti. Ternyata Shakti gak mau membeli softdrink, karena dia tahu Gue belum minum air putih sejak sarapan tadi. Gue hanya minum susu yang dibuatkan oleh mba Wati. Karena takut terjadi hal yang gak diinginkan, terlebih apabila terkena angin yang berada di pantai ini, akhirnya Shakti membelikan Gue air mineral.

Love at First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang