P E R I N G A T A N
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR-UNSUR LGBT (GAY)
YANG MEMBENCI UNSUR TERSEBUT
MOHON MENINGGALKAN CERITA INI SESEGERA MUNGKIN
DITAKUTKAN ANDA AKAN MEMAKI CERITA INI DIAKHIR.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
Tanpa membangunkan Joel yang tengah tertidur, Axton perlahan keluar dari kamar rawat inap untuk membeli makanan serta buket bunga untuk Joel. Suasana lorong rumah sakit cukup ramai, pasalnya sore hari adalah jam besuk. Bunga apa yang harus kubeli? Pertanyaan itulah yang timbul dibenaknya ketika menginjakan kakinya dilobby rumah sakit.
Bunga Hydrangse, pekiknya dalam hati kecilnya sembari mencengirkan wajah gembiranya. Tapi mengingat bunga itu cukup membuat hatinya kembali membuka lembaran kelam itu. Lembaran masa lalu yang ingin dipendamnya dalam-dalam. Kaki-kaki kecilnya mulai berlari kecil menuju ketoko bunga yang jaraknya tidak jauh dari kawasan rumah sakit tempat Joel dirawat.
Tanpa ragu-ragu, kedua tangan Axton mendorong pintu toko bunga tersebut membuat lonceng pintu berdenting nyaring. Hal pertama yang disukainya adalah wangi khas bunga yang semerbak diseluruh penjuru toko ini. "Welcome, Sir. Ada yang bisa saya bantu?" tanya pemilik toko bunga tersebut.
"Sebuket bunga Hydrangese."
Pemilik toko itu mengangguk dan langsung merangkai buket pesanan Axton. Ia merangkainya dengan perpaduan jenis bunga Hydrangese, antara lain: Hydrangese Big Daddy, Hydrangese Bluebird, hingga Hydrangese Wim Ruttet. Buket bunga itu telah jadi hanya memakan waktu kurang dari limabelas menit. Axton terpukau dengan rangkaian bunga itu, sembari memberikan beberapa lembar uang pada pemilik toko itu.
"Saya harap lekas sembuh." Axton tersenyum dan meninggalkan toko bunga itu. Sebelum kembali kerumah sakit, ia memutuskan memberi beberapa makanan berat sekaligus makanan ringan untuk mengganjal perutnya beberapa jam kedepan. Dengan semangat, ia melangkahkan kaki-kaki kecilnya menuju kembali kerumah sakit, untuk menyantap makanan yang baru dibelinya. "Aku harap dia menyukai bunga ini." gumamnya sesekali mencium buket bunga tersebut. Tiba dilobby rumah sakit, ia menatatap seseorang yang dikenalnya dengan tatapan tak mempercayainya.
Kedua matanya menangkap sosok pria yang dikenalnya sekaligus dibencinya.
Pria pembawa bencana, baginya.
Pria yang dulu hampir mengambil keperjakaannya.
Pria yang menyatakan cinta, setelah melakukan tak manusiawi tersebut.
Pria itu adalah Ferdinand Eleiezer.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Shadow
Teen Fiction[TOLONG BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] YOU'RE SERIES : BOOK ONE [YAOI ; MxB ; END ] Arus dunia malam berhasil membawa sosok lelaki penerus perusahaan Arceneau kembali terjun bebas kedalam dunia malam, bersama dengan minuman berakhohol dan sex bebas...