Chapter 3

14.3K 936 4
                                    

Evelyn berjalan memasuki cafe dan menuju loker nya untuk berganti pakaian.

"Bagaimana kuliah mu hari ini?" sapa Jessica yang melihatnya baru keluar dari ruang ganti

"Seperti biasa. Oh ya, aku tidak melihat Ronald. Kemana dia pergi?" mata Evelyn menelusuri cafe yang cukup sepi karna hanya ada sedikit pengunjung.

"Dia pergi keluar tapi tak memberitahu ku akan pergi kemana."

"Oh ya Eve, apakah kau sudah bicara dengan Miranda?" Jessica menyandarkan sebagian tubuhnya pada meja kasir dan memandang Evelyn dengan pandangan ingin tahu.

"Ya aku sudah memberitahu nya, dan dia mendukungku. Jadi sepulang kerja aku akan mengambil barang-barang ku dan menuju tempat mu."

"Apakah aku perlu membantu mu?"

"Tidak perlu, kau hanya perlu membuka pintu mu lebar-lebar nanti malam." canda Evelyn dengan senyum lebar dan segera beranjak menuju meja pelanggan yang baru saja datang.

***

Mobil Lucas melaju memasuki pekarangan rumah keluarga Zanquen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Lucas melaju memasuki pekarangan rumah keluarga Zanquen.

Rumah sederhana yang terlihat sangat hangat adalah tempat yang ditinggali oleh keluarga Zanquen, begitupun dengan Lucas dan Eden yang telah kembali untuk tinggal di rumah ini. Namun sekarang Lucas memilih untuk tinggal di mansion nya sendiri terpisah dari keluarganya.

 Namun sekarang Lucas memilih untuk tinggal di mansion nya sendiri terpisah dari keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucas berjalan memasuki rumah. Belum melangkah jauh, Lucas melihat Rachel turun dari kamarnya dan berjalan menuju Lucas dengan wajah yang terlihat sangat gembira melihat kehadiran Lucas.

Lucas tak menunjukan ekspresi apapun saat Rachel bergerak memeluknya, namun dia tetap membalas pelukan ibunya itu.

"Dasar anak nakal, kenapa kau jarang sekali berkunjung kemari? Kau hanya berkunjung saat aku menyuruhmu datang saja. Apa kau tak merindukan ibumu?"

Rachel menatap hangat Lucas dan tersenyum melihat putra nya ini.

Lucas menatap ibunya yang terlihat sangat senang akan kedatangannya. Dia menahan perasaan untuk bermanja-manja dengan ibunya ini seperti dulu.

"Aku punya banyak pekerjaan mom." balas Lucas singkat dan menuju sofa untuk duduk diikuti oleh Rachel yang duduk di sebelahnya.

"Bukankah pekerjaan Danny sangat bagus? Dia bisa membantu mu kan?"

"Dia sangat bagus dan bisa diandalkan. Tapi tetap saja aku pimpinannya dan dia hanya menunggu perintahku."

"Sebenarnya ada apa mommy menyuruhku datang kesini?" lanjut Lucas

Ada sedikit rasa kecewa di hati Rachel saat Lucas menanggapinya cukup dingin dan seakan tak ingin berada disini lebih lama.

"Daddy ingin berbicara denganmu. Sebentar lagi dia akan turun." ucap Rachel pelan. Dan tak lama terlihat David turun diikuti dengan Eden dibelakangnya.

"Hey Luke! Kau merindukanku?" canda Eden saat dirinya melihat Lucas sedang bersama Rachel.

"Sebenarnya ada apa daddy?" tak menghiraukan ucapan Eden, Lucas hanya terfokus pada David yang kini duduk di depannya.

Eden berdiri disamping Rachel dan mengusap pundak ibunya, berupaya untuk membuat Rachel lebih baik setelah melihat sikap dingin Lucas.

"Apa pendapatmu tentang Zanquen Corp?" ucap David dengan suara yang tenang sambil menatap putra nya.

"Apa daddy ingin menyuruhku untuk mengurus perusahaan Zanquen lagi? Dad, sudah ku katakan aku tak mau dan bukankah kau lihat sendiri Eden sudah kembali?" jawab Lucas dengan tegas.

Mendengar penolakan dari Lucas membuat David menghela nafasnya dan menatap putra nya.

"Baik, aku tak akan memaksa mu lagi untuk mengurus perusahaan itu dan akan memberikan nya pada Eden. Tapi dengan satu syarat."

"Syarat? Bukankah tidak sulit untuk memberikan perusahaan itu pada Eden tanpa harus memberiku sebuah persyaratan?"

"Sebenarnya tanpa perlu memberiku perusahaan daddy, aku sudah punya perusahaan sendiri jika kau ingin tahu, Luke."

Ucapan Eden membuat Lucas menatap sinis adiknya itu.

"Aku tahu kedua putra ku sudah sangat sukses diluar sana dan memiliki perusahaan dimana-mana. Dan tak membutuhkan lagi warisan dariku. Tapi aku akan tetap mewariskan perusahaan itu pada anak ku."

"Jadi jika kau tidak mau. Kau harus melakukan persyaratan itu terlebih dahulu, maka aku tidak akan memaksa mu lagi. Dan aku akan sepenuhnya memberikan perusahaan itu pada Eden." tegas David sambil menatap tajam Lucas.

Lucas mengeraskan rahangnya mendengar ucapan David. Kenapa mereka terus saja bersikeras memaksa Lucas untuk mengurus perusahaan itu?

"Apa persyaratannya?"

"Aku ingin kau segera menikah tahun ini. Jika kau sudah menikah, aku tak akan memaksa mu lagi. Tapi ingat, aku tak ingin kau menyewa perempuan hanya untuk memenuhi syarat itu. Karna aku tidak ingin ada perceraian di pernikahanmu."

"Jika kau menikah lalu bercerai mau tak mau kau harus mengurus perusahaan itu."

Mendengar syarat itu, Lucas mengepalkan tangannya.

'Persyaratan macam apa itu?' pikir Lucas kesal

"Baik aku terima. Asal daddy tahu, aku sudah memiliki seseorang yang istimewa dihidupku dan aku akan segera menikahinya."

Lucas segera berdiri dan akan pergi dari rumah itu. Dia lalu mendekati Rachel dan berkata dengan pelan.

"Aku pergi dulu mom."

Setelah Lucas pergi, Rachel tak tahan meneteskan air mata nya dan menangis. Eden yang ada disebelahnya bergerak memeluk dan mengusap punggung ibunya itu.

"Dasar anak itu. Apakah harus seperti ini agar kita bisa melihatnya menikah? Sudahlah Rachel, kau tak perlu menangis. Aku yakin putra kita akan bahagia." ucap David dan bergerak mengusap air mata Rachel.

Sebenarnya ini semua adalah rencana David, Rachel dan tentu saja Eden agar bisa melihat Lucas bahagia dan segera menikah.

Mereka sengaja memaksa Lucas untuk mengurus perusahaan Zanquen padahal sudah jelas dari dulu dia tak tertarik pada perusahaan itu.

"Sudahlah Rachel, aku yakin dia akan menemukan wanita yang bisa membuatnya bahagia." ucap David menenangkan Rachel.

'Aku tak tahu dia sedang dekat dengan seseorang, siapa dia?' pikir Eden saat mengingat perkataan Lucas tadi.

TBC
06 Agustus 2017 | willa
Don't copy my story
Vote and Comment❤

Zanquen's (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang