Chapter 20

12.7K 791 37
                                    

Lucas menatap lurus pemandangan kota yang ada didepannya saat ini. Dia sedang berada di kantornya. Namun yang banyak dia lakukan saat ini adalah duduk di mejanya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya dan menghadap ke arah kaca besar yang langsung menampilkan keadaan diluarnya.

Entah kenapa Lucas merasakan dadanya membuncah senang setelah semalam dia bertunangan dengan Evelyn. Sebuah pemikiran tentang dia yang sudah 'menandai' Evelyn membuat bibirnya tak pernah berhenti melengkung ke atas.

Bahkan Daniel yang baru saja datang ke ruangan Lucas dan berhadapan dengannya pun merasa kebingungan dengan sikap Lucas hari ini. Dia tak pernah seperti ini sebelumnya. Dia lebih banyak tersenyum licik dan sinis. Bukan senyum gembira yang tak pernah pudar seperti ini.

"Kau memanggilku?" tanya Daniel.  Lucas berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kaca besar di belakangnya.

"Daniel. Menurutmu, apa yang biasa orang yang sudah bertunangan lakukan dengan pasangannya?" tanya Lucas dengan tangan di dagunya masih membelakangi Daniel.

"A-apa?" Daniel bingung dengan pertanyaan aneh yang diajukan Lucas. Apa maksud lelaki itu?

"Apa yang biasa dilakukan pasangan yang sudah bertunangan, Daniel?" tanya Lucas sekali lagi dan langsung membalikkan badannya menghadap Daniel masih dengan senyum.

Sungguh, Daniel tak mendapat jawaban yang cocok di otaknya saat ini. Kenapa Lucas menanyakan hal soal pasangan padanya yang sampai saat ini selalu sendiri?

"Euh. M-mungkin kau harus mengajak nona Evelyn berkencan? Sebuah makan malam romantis?" jawab Daniel begitu mendapat jawaban yang sesuai dengan pertanyaan Lucas.

"Tidak, tidak. Itu terkesan bukan aku sekali jika aku mengajak wanita itu makan malam romantis." jawab Lucas dan mengerutkan keningnya.

"Lalu? Apa yang mau kau lakukan?" tanya Daniel. Lucas duduk kembali di mejanya, menopangkan tangannya dan berpikir. Dia ingin menghabiskan waktu dengan Evelyn. Tapi apa yang akan mereka lakukan nanti?

• • • •
Evelyn baru saja menyelesaikan makan siang yang dimasak Grace saat ini. Tadi pagi Miranda sudah pamit pulang kembali ke panti asuhan. Sebenarnya Evelyn masih merindukan Miranda. Dengan keberadaan Miranda Evelyn merasa cukup tenang saat hati nya terus saja merasa bimbang. Dia senang bisa sedekat ini dengan Lucas bahkan bertunangan dengannya. Namun disisi lain dia terus memikirkan tentang realita hubungannya yang 'dipaksakan'. Lamunan Evelyn terhenti saat Grace datang.

"Ada apa Grace?"

"Eve, tuan Lucas ada didepan. Dia ingin kau untuk segera menghampirinya didepan."

"Ada apa dengan lelaki itu?" tanya Evelyn kebingungan dan beranjak berjalan menuju depan rumahnya.

Dia melihat Lucas yang memakai celana pendek berwarna putih dan atasan sebuah kaos polos berwarna hitam yang terlihat santai. Dia berdiri dengan memegang sebuah sepeda, dan disampingnya ada sebuah sepeda lagi berwarna merah muda. Apa yang akan lelaki ini lakukan?

"Ada apa?"

"Ayo, bersepeda!" jawab Lucas santai.

"Apa? Bukankah kau harus bekerja saat ini? Kenapa tiba-tiba kau ingin bersepeda di siang hari ini?"

"Apa yang salah? Bukankah cuacanya sangat bagus untuk bersepeda dan sangat sayang untuk dilewatkan?"

"Lagi pula, pekerjaan ku tak banyak hari ini." lanjut Lucas.

"Kau aneh sekali." jawab Evelyn kebingungan dengan sikap Lucas yang sangat friendly ini.

"Sudahlah, cepat ganti bajumu. Apa kau bisa bersepeda? Jika tidak, aku dengan senang hati akan mengajarimu." jawab Lucas dengan nada memerintah dan terkesan sombong.

"Kau tak perlu repot-repot mengajariku. Aku sangat pandai bersepeda jika kau ingin tahu." jawab Evelyn dengan alis terangkat dan segera masuk untuk berganti pakaian.

• • • •
Selesai berganti pakaian, Evelyn segera melangkah keluar dan menghampiri Lucas. Evelyn mengambil sepeda berwarna merah muda disamping Lucas dan segera bersepeda mendahului Lucas.

Mereka bersepeda berkeliling jalanan disekitar rumah Evelyn. Ternyata Lucas memang sangat pandai memilih tempat tinggal. Rumahnya berada di sebuah kompleks mewah. Terlihat dari rumah-rumah megah yang ada di kompleks ini. Jalanan hari ini cukup sepi. Tentu saja, orang-orang sedang sibuk bekerja hari ini. Namun pria gila dibelakangnya malah berada di taman dan bersepeda dengannya saat ini.

Dia bisa melihat Lucas yang terus tersenyum dengan angin yang menerpa wajahnya saat bersepeda. Dia terlihat bersinar saat ini. Rasa hangat menjalar di hati Evelyn. Sepertinya Evelyn harus berterima kasih pada apapun yang bisa membuat Lucas tersenyum dan membuatnya sangat menawan seperti saat ini.

"Cuacanya bagus. Ini menyenangkan bukan?" tanya Lucas dengan suara yang sedikit keras karna Evelyn yang berada sedikit jauh didepannya saat ini.

"Aku baru tahu kau termasuk pria melankolis yang sangat senang menikmati suasana alam." jawab Evelyn terkekeh.

"Apa maksudmu? Aku hanya tak ingin melewatkan cuaca yang bagus untuk berolahraga dengan bersepeda seperti saat ini." jawab Lucas tersenyum.

Selesai bersepeda mengelilingi kompleks, mereka segera pulang menuju rumah Evelyn.

"Wah aku merasa segar setelah bersepeda hari ini. Cuacanya bagus sekali." seru Evelyn senang.

"Jika kau mau, kita bisa berolahraga bersama lagi nanti."

"Apa kepala mu terbentur? Kau baik sekali hari ini." jawab Evelyn lalu tertawa.

Bunyi telepon dari saku Lucas membuat Lucas mengalihkan perhatiannya dari Evelyn dan segera mengangkatnya.

Evelyn memperhatikan Lucas yang tengah membelakanginya saat ini dan berbicara dengan seseorang lewat telepon. Dia harus berterima kasih pada Lucas sekarang, dengan bersepeda hari ini membuat Evelyn mengalihkan perhatiannya dari kesedihan saat Miranda pulang tadi.

Lucas selesai berbicara dengan orang lewat teleponnya. Dia memasukan teleponnya kembali kedalam sakunya dan berbalik menghadap Evelyn dengan wajah kaku dan pucat.

"Eve."

"Ada apa?" tanya Evelyn penasaran saat melihat perubahan raut wajah Lucas saat ini. Tidak ada senyum sinis atau senyum gembira. Namun wajah pucat dan kaku terpasang di wajahnya saat ini.

"Ada apa Lucas?" tanya Evelyn sekali lagi saat dirinya tak kunjung mendapat jawaban dari Lucas.

"Eve, terjadi kebakaran di panti asuhan mu. Dan...mereka semua meninggal terbakar didalamnya."

Tiba-tiba Evelyn merasa telinganya berdengung. Dia tak mendengar suara Lucas lagi dan semuanya langsung menjadi hitam. Evelyn pingsan dan Lucas dengan sigap menangkapnya saat ini.





TBC
05 Oktober 2017 | willa
Don't copy my story
Vote and comment❤

Zanquen's (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang