Chapter 9

12.2K 789 10
                                    

Evelyn masuk kedalam apartment nya yang gelap. Evelyn mengerutkan keningnya bingung, apakah Jessica tidak ada dirumah?

Evelyn bertelanjang kaki setelah membuka sepatu nya dan berjalan memasuki kamarnya. Evelyn menyalakan lampu dan bergerak menuju lemari untuk berganti pakaian. Namun tiba-tiba saat berjalan, Evelyn merasakan sakit yang sangat menusuk di kakinya.

Betapa terkejutnya Evelyn saat melihat dibawah kakinya berserakan pecahan-pecahan kaca yang saat ini terinjak oleh Evelyn dan melukainya. Namun rasa terkejutnya tak berakhir saat melihat lantai dibawah kasurnya berserakan pecahan-pecahan kaca yang sama.

Saat Evelyn menyalakan lampu tadi dia tak melihat ke bawah dan juga karna suasana kamarnya yang remang. Namun saat dia memperhatikan kondisi kamarnya saat ini membuat Evelyn gemetar ketakutan.

Pecahan kaca yang berserakan di bawah, lalu dinding di atas kasurnya terdapat tulisan 'bitch' yang sepertinya ditulis menggunakan lipstick. Evelyn ketakutan siapa yang melakukan ini padanya? Dimana jessica?

Evelyn segera berjalan keluar dari kamarnya dengan kaki yang diseret dan masih mengeluarkan darah.

"Kau mau pergi kemana, Eve?" itu suara Jessica.

"Jessi, sepertinya ada yang meneror ku. Keadaan kamarku kacau, kita harus segera pergi disini!" Evelyn berusaha berjalan menuju Jessica dan mengajaknya pergi keluar.

Namun Jessica hanya tersenyum aneh dan mendorong Evelyn dengan keras.

"Itu aku yang melakukannya Eve. Apa kau suka dekorasi yang kubuat di kamarmu?"

Perkataan Jessica membuat Evelyn kaget. Apa yang terjadi dengan Jessica?

"Jessi, a-apa maksudmu?" tanya Evelyn yang tak bisa berdiri dan hanya terduduk menatap ketakutan pada Jessica.

Jessica menyeringai yang membuatnya menjadi terlihat lebih menakutkan karna suasana apartment yang gelap.

"Bodoh!! Berhentilah bersikap polos dasar jalang!" seru Jessica keras dengan raut wajah marah.

"A-apa yang kulakukan padamu? Apa salahku?" Evelyn meneteskan air mata melihat Jessica sekarang yang sama sekali tak dikenalinya.

"Apa salahmu?! Kau! Kau merebut Lucas ku! Apa kau tak tahu aku menyukai Lucas sudah lama? Kau seharusnya tahu karna aku selalu bercerita tentang Lucas padamu! Tapi apa? Kau malah akan menikah dengannya?! Jalang!!" raung Jessica lalu menampar Evelyn yang berada di bawahnya dan mulai menangis keras.

Evelyn menangis karna kesakitan. "Aku tidak tahu kau menyukai Lucas Jessi. Jika bisa akupun tak ingin menikah dengannya."

Jessica menghentikan tangisnya lalu tertawa dengan keras.
"Kau tak ingin menikah dengannya?! Aku tahu kau pun selalu memperhatikannya!! Pantas saja akhir ini kau sedikit berbeda, aku penasaran. Lalu tanpa terduga tadi pagi Lucas datang kesini dan berkata mencari calon istrinya." Jessica tak hentinya tertawa dengan aneh.

"Dasar jalang!!! Kau ingin merebut Lucas ku diam-diam?! Dasar tak tahu malu! Aku sudah menolongmu tapi kau malah merebut hal yang berharga untuk ku!!" lanjut Jessica marah.

Evelyn benar benar tak mengenali siapa yang ada di depannya saat ini. Kakinya sakit, pecahan kaci masih menempel disana dan mengeluarkam darah, lalu pipi yang tadi ditampar Jessica pun sakit. Namun disisi itu dia merasa hatinya sangat sakit melihat sahabatnya seperti ini. Kenapa Jessica sampai seperti ini? Evelyn benar-benar tak tahu Jessica menyukai Lucas hingga seperti ini.

"Jawab aku jalang!!" seru Jessica lalu menarik keras rambut Evelyn.

"Maafkan aku Jessi. Aku sungguh tak tahu kau menyukai nya. Tolong kembalilah seperti Jessi yang kukenal" pinta Evelyn dengan tangisan yang mengalir deras di pipinya.

"Tentu saja Eve sayang. Aku ini menyayangimu, aku akan menjadi Jessica yang kau kenal. Namun aku akan menghilangkanmu terlebih dahulu agar kau tak merebut Lucas!" Jessica tersenyum lembut namun sedetik kemudian menyeringai lalu melepaskan rambut Evelyn dan berjalan ke arah dapur untuk membawa sebuah pisau.

Evelyn sangat ketakutan saat ini. Evelyn berusaha bangkit berdiri guna untuk melarikan diri. Tapi kakinya sakit sekali hingga dia selalu terjatuh saat mencoba berdiri.

"Kau mau kemana, Eve?"

"Jangan Jess!!!" Evelyn berusaha berdiri namun gagal dan berakhir terjatuh. Bertepatan saat itu pintu apartment dibuka dengan keras. Dia melihat Lucas berlari masuk sebelum kesadarannya hilang.

***
"Sudah kuduga ada yang aneh dengan wanita itu. Bahkan saat kau belum berbicara apapun saat bertemu dengannya." Daniel berkata pelan dan mengalihkan pandangannya pada Evelyn yang sekarang sedang terbaring di rumah sakit.

Dia sudah merasa ada yang aneh dengan Jessica saat dia dan Lucas datang ke apartment nya. Daniel bisa melihat tingkah laku tak biasa yang ditunjukkan Jessica saat tau Evelyn adalah calon istri Lucas. Dan benar saja firasatnya saat dia memutuskan memberi perintah pada anak buahnya untuk mengawasi apartment itu.

Sayangnya mereka sedikit terlambat menolong Evelyn yang ternyata pulang lebih awal. Dan saat tiba disana mereka langsung menghubungi orangnya untuk bisa membuka paksa apartment itu dan melihat keadaan yang sudah bisa diduga nya.

"Lalu apa keputusan polisi saat ini?" tanya Lucas yang duduk di sofa kamar ini dan mengeluarkan aura yang cukup mencekam.

"Mereka memutuskan untuk mengirim wanita itu ke rumah sakit jiwa. Karna wanita itu sepertinya mengalami *bipolar disorder."

"Dasar wanita gila! Dia mencoba mengahalangi rencanaku dengan mencoba melenyapkan bidak caturku." Lucas menggeram marah.

Matanya menatap Evelyn yang terbaring masih tak sadarkan diri di depannya. Jarum infus terpasang ditangannya dan kakinya yang terluka sudah diobati dan diperban. Dia menemukan Evelyn dalam keadaan kacau. Dia tak sadarkan diri di lantai dengan keadaan kaki berdarah-darah dan Jessica yang dibelakangnya membawa pisau siap menusuk.

Wanita gila itu mencoba melukai calon istri pajangannya. Tentu dia tak akan membiarkannya melakukan itu dan menghalangi rencananya untuk menjauhkan perusahaan itu darinya.

Evelyn membuka matanya dan tiba-tiba berteriak kencang.

"Tidak!! Jangan!!"

Lucas segera bergerak mendekati Evelyn dan mencoba menghentikan rontaan Evelyn dengan memeluknya. Entah kenapa ada sebuah kelegaan saat Evelyn mulai sadar.

"Shh... Ini aku, kau aman." ucap Lucas lembut berusaha menenangkan Evelyn. Kegiatan itu tak luput dari perhatian Daniel yang hanya diam memperhatikan.

Evelyn mendongak dengan mata yang basah karna air mata. Lalu dia kembali pingsan.

"Cepat panggil dokter!" seru Lucas keras.







*bipolar disorder - adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem berupa mania dan depresi, karena itu istilah medis sebelumnya disebut dengan manic depressive. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang berlebihan tanpa pola atau waktu yang pasti.

TBC
19 Agustus 2017 | willa
Don't copy my story
Vote and comment❤

Zanquen's (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang