AUTHOR POV
"Kau siapa?"
"Kau suka bercanda juga ternyata Woojin-ssi" Hyungseob duduk disebelah pria yang ia panggil dengan Woojin itu.
"Woojin-ssi?" Menatap dengan tatapan aneh.
Hyungseob mengangguk sambil memberikan es krim yang ia beli tadi.
Ia menerima es krimnya tanpa mengucapkan terimakasih."Woojin-ssi kau juga suka menggambar?" Tanya Hyungseob.
"Kenapa kau terus memanggilku dengan nama itu" Ia mengatakannya dengan mengatup giginya bersamaan.
"Oh? Itu kan namamu. Apa aku harus memanggilmu Woojin saja?"
"Siapa bilang namaku Woojin? Kita bahkan baru bertemu"
Hyungseob terdiam. Apa ini? Apakah ia bercanda? Atau bagaimana?. Hyungseob mencoba untuk mencairkan suasananya lagi.
"Wah. Lalu siapa nama aslimu?"
"Kenapa aku harus memberitahunya pada orang asing sepertimu" Ucapnya santai.
"Orang asing? Aku pikir kita tak akan menjadi asing setelah berkali-kali bertemu"
"Berkali-kali? Yang benar saja. Aku baru melihatmu"
"Yayaya cara bercandamu aneh ternyata" Hyungseob melipat tangannya di dada dan bersandar pada bangku taman.
"Besok kau akan mampir ke toko ku lagi?" Hyungseob basa-basi.
"Toko apa?" Woojin malah balik bertanya.
"Toko kue ku. SAHS"
"Kapan memangnya aku kesana?"
"Cihh. Kau benar-benar aneh"
Pria itu hanya menatapnya aneh dan ia beranjak dari bangkunya hendak pergi dari sana.
"Kau mau kemana?" Tanya Hyungseob.
"Bukan urusanmu" Ucapnya dingin dan berlalu jalan meninggalkan Hyungseob.
"Woojin-ssi!!" panggil Hyungseob.
Pria itu berbalik dan berjalan mendekati Hyungseob lagi.
"Kubilang namaku bukan itu"
"Apa? Lalu kenapa kau berbalik jika itu bukan namamu? Memangnya aku memanggilmu?" Hyungseob tersenyum miring.
Pria itu menatap Hyungseob tajam.
"Kau.." Katanya
"Apa? Siapa namamu?"
"Jangan pernah beritahu namaku pada siapapun"
Hyungseob memutar matanya konyol "Baiklah"
"Jang Mooyoung" Katanya pelan.
"Kenapa nama aslimu jauh berbeda dengan nama Woojin"
"Pergilah sebelum kau menjadi yang ke-7" Kata pria itu pelan di depan wajah Hyungseob.
"Apa maksudmu menjadi yang ke-7?"
"Tersingkir"
Hyungseob masih melamun kebingungan dengan mencerna kata itu. Apa maksudnya tersingkir?. Ia melihat pria itu pergi meninggalkannya. Hyungseob berbalik untuk memanggilnya lagi dan melihatnya terjatuh entah karena apa. Ia hanya terjatuh.
Hyungseob menghampirinya dan menanyakan apa ia baik-baik saja?. Pria itu menjawab tak apa. Sebenarnya Hyungseob ingin tertawa tapi sepertinya itu terlihat sakit.
"Hyungseob-ssi? Kau sedang apa disini?" Tanya pria itu tiba-tiba.
Hyungseob mengerutkan dahinya lagi masih tak mengerti ada apa sebenarnya dengan Woojin. Bukan. Mooyoung. Aah siapapun itu. Yang pasti Hyungseob lebih menyukai nama Woojin.
"Oh? Kenapa aku ada di taman? Kenapa juga aku bersamamu?"
"Haha kau sangat aneh. Berhentilah bercanda" Sambil membantu Woojin berdiri.
"Aku? Aneh?"
Hyungseob mengangguk. Karena merasa sangat canggung, ia mengajaknya jalan-jalan mengelilingi taman. Woojin juga menyetujuinya.
Mereka berdua berjalan beriringan dan melihat segerombol anak-anak sedang bermain berlari-larian kesana kesini. Tak sengaja seorang anak jatuh. Woojin mendekatinya dan membantunya berdiri. Mengelus kepalanya dan berkata agar hati-hati.
Hyungseob bertanya apa Woojin sangat menyukai anak-anak? Ya! sangat jawabannya. Mengapa ia menggambar anak-anak dikelilingi api jika ia menyukai anak-anak. Batin Hyungseob.
Cukup lama mereka jalan-jalan, Woojin akhirnya mengantar Hyungseob pulang ke apartemennya dan mengatakan bahwa esok ia akan memesan kue lagi.
"Harus kau yang mengantar" Woojin memaksa.
"Baiklah. Terimakasih telah mengantarku. Sampai jumpa besok Mooyoung-ssi"
"Mooyoung-ssi?"
Apa lagi? Aku memanggilnya Woojin-ssi salah. Memanggilnya Mooyoung-ssi juga salah?. Batin Hyungseob.
"Itu kan namamu"
"Sejak kapan namaku berganti menjadi Mooyoung?" Woojin tertawa.
"Kau yang mengatakannya sendiri tadi saat ditaman."
"Benarkah? Aku tidak ingat" Woojin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Lupakan. Sampai jumpa" Hyungseob memilih pergi saja.
Woojin melambaikan tangannya melihat Hyungseob yang sudah semakin mengecil dan hilang dari pandangannya.
Woojin berjalan pulang kerumahnya. Itung-itung berolahraga juga sambil terus berpikir kapan ia pergi ke taman. Seingatnya terakhir ia sedang menonton tv. Lalu mengapa ia Mooyoung?.
.
Hyungseob menatap kosong duduk di sofa apartemennya. Ia hanya merasa aneh dengan semua yang terjadi hari ini. Ia memutuskan untuk tidur saja dan berharap esok menjadi lebih baik.
Baru saja ia merebahkan diri di kasurnya, ponselnya bergetar. Ia melihat siapa yang memanggilnya dan yang tertera hanya sebuah nomor tak dikenal. Hyungseob mengangkatnya.
"Hallo?" Hyungseob memulainya.
"Kau siapa?" Suara disebrang sana.
Hyungseob menjauhkan ponselnya dari telinga. Apa ini? Dia yang menelepon mengapa ia bertanya aku siapa? Dasar gila. Batin Hyungseob. Dengan cepat ia mematikan sambungan itu.
Ia mengatur posisi tidurnya agar nyaman. Beberapa menit berlalu dan ia sudah terlelap.
.
Woojin masuk kerumah dan melihat tv menyala. Ia benar-benar lupa apa yang sebenarnya terjadi. Memang seingatnya terakhir kali ia sedang menonton.
Tak mau ambil pusing, ia pergi ke dapur mengambil beberapa makanan yang bisa ia makan langsung. Tak sengaja menyenggol piring dan suara nyaring piring terjatuh membuatnya kesal. Pecahan kaca dimana-mana. Ia tak suka jika tempatnya kotor. Ia mulai mengambil beberapa pecahan sambil merasa kesal.
Baru mengambil beberapa, ia merasa malas membersihkannya dan membiarkannya begitu saja lalu membawa cemilan ke sofa sambil menonton. Lalu ia teringat sesuatu dan mengambil ponselnya.
Ia meng-klik papan searching di internet dan mencari no telepon toko kue itu. Dan menemukannya.
Ia menelepon dan seseorang di sebrang ponsel menjawab bertanya siapa?. Hanya sekedar memastikan dari suaranya betul apa tidak, ia balik bertanya siapa disebrang sana? Tak ada jawaban dan tiba-tiba sambungan terputus.
..
Kalo ngebosenin bilang ya. Biar ga diterusin aja kalo gaje mah wkwk.
YOU ARE READING
Hati-Hati [JINSEOB]
Fanfiction"Menjauhlah. Aku tak ingin kau terluka" -Park Woojin- "Tak apa. Asal bersamamu" -Ahn Hyungseob- *WARN* boyxboy kalo gasuka ya "naga juseyo" Bahasa baku Start August 04, 2017