AUTHOR POV
"Kinerjamu benar-benar buruk akhir-akhir ini. Apa kau menyepelekan kasus ini?"
"Saya akan bekerja lebih keras lagi" Woojin menunduk dan segera keluar ruangan itu setelah diperintahkan untuk keluar.
Saat Woojin baru saja sampai kantor tadi, ia diperintahkan untuk menemui seniornya Ha Sungwoon di ruangannya.
"Haaaaa" Woojin menyandarkan punggungnya di kursi berputar miliknya sambil menekan tulang hidungnya.
"Ada apa?" Tanya Donghyun yang melihat Woojin seperti kebingungan.
"Dia mengatakan bahwa kinerjaku semakin buruk"
"Bukankah ia tau sendiri jika kasus ini pelakunya sangat sulit ditemukan" bela Donghyun
Pelakunya sudah ditemukan. Ia hanya tak ingin mengakuinya sekarang. Batin Woojin.
.
"Jadi bagaimana?" Tanya Hyungseob sambil menyimpan americano dan kue di meja tempatnya duduk dengan Woojin.
Woojin masih tak bergeming. Ia menunduk sambil memegang kepalanya sedari tadi. Berfikir keras apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Aku tidak akan menyuruhmu melarikan diri. Jika kau memang ingin menyerahkan dirimu, tak apa. Bukankah aku akan tertangkap juga? Selagi bersamamu, itu tak buruk." Ucap Hyungseob setelah menyuap satu sendok kue nya.
"Ayo kita melarikan diri" ucap Woojin tegas yang membuat Hyungseob langsung membeku mendengar keputusan mendadaknya.
"Kau... serius?"
Woojin mengangguk mantap dengan keputusannya.
"Kau sudah pikirkan dengan baik?"
Kedua tangan Woojin memegang kepalanya stress "Tentu.... Tidak. Aaaargh" ia mengacak rambutnya.
Hyungseob melihatnya dengan kasihan. Ia mencoba untuk diam saja agar Woojin bisa menenangkan pikirannya. Tapi tak berapa lama, Woojin mengangkat kepalanya, membiarkan rambutnya yang berantakan dan menatap keluar kaca toko dengan tatapan kosong.
Hyungseob memperhatikan Woojin yang sudah beberapa menit hanya menatap keluar kosong, lalu menumpang kepalanya ke meja malas, lalu bangun lagi melihat keluar dengan malas. Tatapan Woojin pun sedari tadi terlihat tak ada artinya. Hyungseob mencurigainya bahwa itu bukan Woojin.
"Kauu.. Siapa?" tanya Hyungseob barangkali kecurigaannya benar kalau itu bukan Woojinnya.
Woojin menatap Hyungseob perlahan "Aku Sodam. Kakak laki-laki Sohye. Hyung pasti sudah bertemu dengannya kan?" jawabnya santai.
Sodam? Siapa lagi itu yatuhan
"Kau baru?"
"Tidak. Aku sudah lama, hanya tak pernah keluar. Aku terlalu malas mengambil alih"
"Lalu kenapa sekarang kau-"
"Aku ingin menghirup udara segar saja sebentar"
Hyungseob tak bisa berkata apapun. Apa yang baru saja terjadi? Arghh ia juga pusing dan hanya memperhatikan Sodam saja.
"Hyung. Kami semua sudah mendengar masalah Woojin hyung" Kata Sodam tiba-tiba.
Hyungseob yang sedang menyedot kopinya langsung membulatkan mata "dengar apa?"
"Mooyoung hyung membuat masalah kan? Aigoo dia tak seharusnya jahat pada orang lain"
Hyungseob semakin membeku lalu kalimat Sodam terngiang di kepalanya "Tunggu. Kau bilang tadi "kami semua" apa maksudnya?" tanyanya bingung.
YOU ARE READING
Hati-Hati [JINSEOB]
Hayran Kurgu"Menjauhlah. Aku tak ingin kau terluka" -Park Woojin- "Tak apa. Asal bersamamu" -Ahn Hyungseob- *WARN* boyxboy kalo gasuka ya "naga juseyo" Bahasa baku Start August 04, 2017