Sequel - Please Stop Hurting Me - Bagian 1

5.5K 488 170
                                    

Sequel Bagian 1




"Eommaaaaaa!! Jimin memakan kue milikku!! Huweeeeee," seorang bocah berumur tujuh tahun menunjuk-nunjuk wajah saudara kembarnya yang bernama Jimin dengan jari telunjuknya. Wajahnya memerah karena tengah menangis. Sebelah tangannya memegang piring kecil yang sudah tandas isinya. Sedangkan Jimin, bocah itu menatap saudara kembarnya yang lebih tua dengan tatapan bingung. Pipinya mengembung karena penuh dengan makanan, dan sekitar bibirnya di penuhi dengan krim.

Jimin memiringkan kepalanya. "Hoseok hyung kenapa menangis?" tanyanya polos. Setelah mengunyah serta menelan makanan yang ada di mulutnya, Jimin mulai menjilati tangannya yang di penuhi krim berperisa strawberry.

Dari arah dapur terdengar langkah yang tergopoh-gopoh. Seorang namja manis berumur tiga puluh dua tahun itu mendekati anaknya yang kini tengah menangis. "Aigoo, Hoseokkie kenapa menangis, eoh?" tanyanya lembut. Ia memangku anaknya ke atas pangkuan lalu mengelus puncak kepalanya dengan sayang.

"Hiks, Jimin nakal, eomma. Dia memakan kue punyaku!" ujarnya mengadu pada sang ibu. Jimin yang merasa di salahkan mengerang tak terima. Pipinya menggembung dan matanya memerah. Namja manis yang merupakan eomma dari si kembar menghela napas. Kalau sudah begini, Jimin pasti–

"HUWEEEEEEEEEEEEE!"

–menangis.

"Aduhh, cup cup, kenapa kalian selalu saja bertengkar eoh?" Yoongi, ibu muda dari empat orang anak itu mulai panik.

Seorang namja tampan yang sejak tadi melihat dari kejauhaan terkekeh melihat istrinya yang kini menggendong kedua anaknya dengan susah payah. Menimangnya dengan sayang sambil berusaha membujuk si kembar untuk berhenti menangis.

Yah, dia Jungkook. Jeon Jungkook, suami dari Jeon Yoongi. Ayah dari Jikook, Jihoon, Hoseok dan juga Jimin.

Setelah melalui begitu banyak rintangan di hidupnya untuk mendapatkan hati pujaan hatinya, kini ia dapat hidup bahagia dengan Yoongi. Ah, serta anak-anaknya.

Namja tampan berumur tiga puluh tahun itu mendekat ke arah istrinya yang mulai kewalahan karena Hoseok dan Jimin yang tak kunjung menghentikan tangisannya. Mendekat dan meraih Jimin dari gendongan Yoongi. "Aigoo, kenapa jagoan-jagoan appa menangis eoh?" tanyanya.

"Jimin mengambil kue ku!"

"Tidaaakk, Chim hanya membantu hyung untuk menghabiskannya! Chim t-tidak.....huweeeeeee!" bocah berpipi gembil itu menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu menangis keras. Membuat Hoseok yang tadinya mulai berhenti menangis, ikut menangis juga. Hahh, dua anak ini memang sangat mudah menangis. Mudah tersentuh oleh hal-hal sekecil apapun itu.

Jungkook tersenyum. "Heyy, sudah berhenti menangis oke? Bukankah masih banyak kue nya di dapur? Jimin dan Hoseok anak yang baik bukan?" tanya Jungkook lagi. Kali ini si kembar mengangguk walau masih menangis. "Nah, kalau begitu kalian tidak boleh saling bertengkar. Jja, sekarang kalian ke dapur dan makan kue sesuka kalian," lagi, keduanya mengangguk. Tapi kali ini dengan senyuman lebar.

Keduanya turun dari gendongan orangtuanya lalu berlari ke arah dapur untuk berburu kue. Ah, Yoongi tidak berani jamin hanya kue yang mereka makan nantinya. Kedua anaknya itu sangat suka makan.

"Sudah ku katakan untuk menjaga asupan cemilan pada mereka. Terutama Jimin. Kau tidak lihat pipinya sudah sebesar kepalan tanganku?" ujar Yoongi sebal. Bibirnya mengerucut lucu. Membuat sang suami gemas lalu mengecupnya sekilas.

"Hey, mereka masih kecil, Yoongi ah. Biarkan mereka makan apa yang mereka mau,"

"Sungguh, kau akan di benci oleh Jimin nanti jika ia tumbuh dengan tubuh gempal,"

"Nanti ya urusan nanti, yang terpenting aku tidak di bencinya saat ini," balas Jungkook lagi. Yoongi memutar bola matanya sebal. Suaminya ini memang tidak pernah mau mengalah jika sedang membahas tentang anak-anak mereka. Selalu saja dirinya yang diam, mengalah.

"Kenapa kau begitu menyebalkan?"

"Karena jika aku menyebalkan, kau semakin mencintaiku," sebuah kecupan di bibirnya dicuri lagi oleh si kepala keluarga. Membuat pipi namja manis itu memerah malu. "K-Kita bukan di masa untuk saling menggoda seperti dulu, Kookkie. Ingat, kita sudah punya empat orang putra," ujarnya. Ia berusaha menetralkan jantungnya yang berdebar tak karuan. Ah, suaminya ini memang paling bisa membuatnya merasa seperti kembali ke masa remaja.

"Well, kita punya empat orang putra, tapi belum punya satu orang pun putri 'kan?" Yoongi mendongak. Menatap istrinya dengan tatapan menggoda. "Y-Yakk! Kita sudah punya empat orang anak, jangan bilang jika kau ingin memiliki anak lagi!"

"Ayolah sayaang~ aku ingin punya anak perempuan, yah? Yah?" Jungkook menggoyangkan kedua tangan Yoongi ke kiri dan ke kanan. Persis seperti seorang anak yang merengek pada ibunya untuk di belikan es krim. Yoongi tak habis pikir, kemana sifat dewasa sang suami yang ia banggakan dulu? Apa bedanya dirinya dengan ke empat anaknya kalau begitu? Yoongi merasa seperti memiliki lima orang anak saja rasanya.

"Err, Jungkook?" Mata Yoongi bergerak liar. ia bingung harus berkata apa pada suaminya. "Ya sayang?"

"Emm, begini, sebenarnya aku............"

Jungkook menunggu dengan sabar.

"Aku.....hamil Jungkook ah. Aku bingung mau menjelaskan apa padamu. Setiap hari aku minum obat KB(?), tapi kenapa aku masih hamil juga ya?" ujar Yoongi polos. Tak menghiraukan sang suami yang kini melonjak kesenangan. "Yess! Yess! Rencanaku berhasil!" serunya. Kelepasan. Dan tidak sadar.

"Jadi ini rencanamu, Jeon Jungkook?"

Jungkook menoleh. Mendapati sang istri yang kini di selimuti aura gelap. "E-Err, aku bisa jelaskan padamu, Yoongi ah,"

"Tidak ada penjelasan, Jeon Jungkook! jangan menyentuhku ataupun berani tidur di kamar selama aku hamil!" setelah berkata seperti itu, Yoongi melenggang masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua dengan langkah yang sengaja di hentak-hentakkan. Meninggalkan sosok Jungkook yang kini meratapi nasibnya untuk sembilan bulan ke depan yang akan berjalan suram tanpa sentuhan sang istri.

Dalam hati Jungkook bersumpah akan menguliti Taehyung sehabis ini. Berkat ide alien tampan itu yang menyuruhnya mengganti pil KB(?) milik Yoongi dengan obat penyubur kandungan, dirinya jadi terkena amukkan dari Yoongi. "Lihat saja, hyung. Akan kubuat kau bernasib sama denganku," ujarnya di sertai seringai menyeramkan.






-TBC / END-

A/N:: HAYYYYYYYYYY >< *di lempar sendal* kkkkkk aku baru balik hiatus nihhh, ada yg kangen ga???

Sesuai janji, aku bawain nih sequel dari epep ini 😘😘 kkkk pendek? Emang xP kkkk sequel ini cuma berisi ke seharian para pemeran setelah epep kmaren kok kkkk

Request moment mereka? Boleh kokkk 😘

Oh yaaa, aku buat ff hurt baru lohhh >< seperti biasa, kookga dan taegi jd pemeran utama nyaaa 😍😍😍

Lagi2 buat epep hurt, lagi dapet feel nih :') semoga suka yaaa~ sinopsis nya? Baca aja sndiri 😏 kkkk *smirk* di lempar sendal lagi*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lagi2 buat epep hurt, lagi dapet feel nih :') semoga suka yaaa~ sinopsis nya? Baca aja sndiri 😏 kkkk *smirk* di lempar sendal lagi*

Ah pokoknya baca aja sndiri, dan ditunggu votement nya yaaa ><





Last but not the real last(?)









Votement juseyoooooo~ 😘😘😘😘

[COMPLETE] Please Stop Hurting Me - TaeGi, KookGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang