Sequel - Please Stop Hurting Me - Bagian 2

8.2K 538 152
                                    

Sequel Bagian 2



Jungkook, Yoongi serta keempat mereka berada dalam satu mobil. Waktu terlewat dengan suasana tenang. Berbeda dengan suasana mobil saat lima belas menit sebelumnya. Jikook dan Jihoon saling bernyanyi. Tidak ticuh memang. Tapi cukup mengganggu. Keduanya menyumpal kedua telinga mereka dengan headphone dan mulai bernyanyi dengan genre yang berbeda. Jikook dengan lagu hip hop yang memiliki beat cepat, dan Jihoon dengan lagu ballad nya yang begitu lambat. Menurut kalian bagaimana kedua lagu itu bisa menyambung?

Hoseok dan Jimin? Jangan di tanya. Mereka berdua bahkan lebih berisik dari kedua hyungnya. Saling berebut mainan yang berujung keduanya menangis bersamaan. Jimin selalu merebut apapun yang Hoseok pegang, membuat namja kecil itu menangis. Jimin yang melihat kembarannya menangis, bisa apa selain ikut menangis? Baru sampai Yoongi hampir menyerah dan akan memarahi suasana bising yang anak-anaknya ciptakan, Jungkook memberikan sekotak pocky dan memberikannya pada Jimin. Tentu di terima dengan semangat si anak. Jimin mengembalikan mainan Hoseok dan mulai memakan cemilannya dengan tenang.

Terkadang Yoongi bingung. Kenapa Jimin begitu mirip dengan sahabatnya yang kini sudah berada di dunia berbeda dengannya. Apa karena nama mereka yang sama?

Jungkook menoleh sekilas ke arah kursi penumpang di sampingnya lalu tersenyum kecil melihat ekspresi lega dari istrinya. "Sudah tenang sekarang hum?" tanyanya. Yoongi menoleh. Menatap wajah sang suami yang semakin tampan saja. "Lagi-lagi kau memberikan Jimin cemilan di luar waktu yang sudah di tentukan," jawabnya tidak nyambung. Jungkook tertawa kecil. Matanya melirik ke kaca yang tergantung di atas kepalanya yang menampilkan keempat anaknya yang sedang tertidur.

"Dan sudah kukatakan untuk membiarkannya bukan?" Yoongi mendengus sebal. Tak menjawab juga tak melawan. Terlalu malas untuk melawan.

"Oh ya, aku dengar anak yang Suga hyung lahirkan berjenis kelamin perempuan?" tanya Jungkook. matanya masih menatap lurus. Berusaha fokus menyetir.

Yoongi menoleh dengan senyum mengembang. "Iya! Kau tahu? Namanya Kim Taega! Aku yakin ia akan jadi anak yang manis ketika besar nanti," ujarnya bersemangat. Jungkook di buat bersemangat juga olehnya. "Lalu? Wajahnya mirip ayah atau ibunya?" Yoongi memasang wajah berpikirnya. "Emm, aku rasa wajahnya lebih mirip dengan Suga hyung. Kau tahu? Taega hanya mewarisi bibir tebal Taehyung, selebihnya benar-benar jiplakan Suga hyung," katanya.

"Lalu nanti anak kita yang berikutnya akan semanis ibunya juga," kata Jungkook. Yoongi terdiam. Tiba-tiba saja suasana menjadi hening. Jungkook menginjak pedal rem nya saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Ia menoleh ke arah Yoongi. "Kenapa sayang?"

Yoongi menggigit bibirnya. Ia ragu untuk mengatakannya, tapi ia harus menyampaikannya. "Aku takut, Kookkie,"

"Hm? Apa yang kau takutkan?"

Yoongi mengangkat kepalanya. Menatap balik kedua mata sang suami. "Kau tahu ini akan menjadi kehamilanku yang terakhir. Dokter akan mengangkat rahimku setelah aku melahirkan nanti," Yoongi mengelus perutnya. Jungkook menunggu dengan sabar apa yang ingin Yoongi katakan. "Kau begitu menginginkan anak perempuan, lalu bagaimana jika anak yang ku kandung saat ini adalah anak laki-laki?" ujarnya lirih. Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Kenapa istrinya begitu memikirkan permintaannya? Benar memang jika ia begitu menginginkan anak perempuan dari Yoongi. Yah, Jungkook tidak memiliki saudara, dan lagi anak-anaknya sekarang juga laki-laki. Ia ingin setidaknya ada anak perempuan yang akan menjadi tempat limpahan kasih sayang mereka nanti. Bukan berarti ia tidak menyukai anak laki-laki. Setidaknya kalau perempuan, Jungkook tidak akan berpikir dua kali untuk memanjakannya.

"Hey, apa aku pernah memaksakan kali ini harus perempuan?" Yoongi menggeleng tapi kepalanya masih merunduk. Jungkook tersenyum. Sebelah tangannya mengelus puncak kepala sang istri dengan sayang. "Yah, memang benar aku ingin memiliki anak perempuan. Tapi," Jungkook sengaja menggantungkan kalimatnya.

Yoongi mengangkat kepalanya. Penasaran dengan apa yang akan di katakan Jungkook. "Mau itu perempuan ataupun laki-laki, itu buah cinta kita, tentu aku akan menyayanginya sepenuh hati," namja tampan itu tersenyum.

Baru Yoongi akan membuka mulutnya, Jungkook menyela. "Jangan tanya kenapa. Anggap saja karena aku mencintaimu, simple 'kan?" Yoongi terkekeh setelahnya. Ia menatap lurus ke depan. Memperhatikan satu per satu mobil dan motor mulai melaju saat lampu lalu lintas berubah warna. Begitu pula dengan mobilnya.

"Kurasa kau menang, Jeon,"

"Huh?"

"Aku mencintaimu, Jeon Jungkook,"

CKITTTT

Reflek Jungkook menginjak pedal rem nya. Beruntung di belakang mobil mereka tidak ada kendaraan lain.

Jungkook menoleh dengan wajah kaget. "A-Apa yang kau katakan barusan?" tanyanya. Yoongi tersenyum manis. "Aku mencintaimu, Jeon Jungkook! Sangat-sangat mencintaimu!" serunya yang hampir membuat anak-anaknya terbangun.

Jungkook menarik Yoongi ke dalam peluknya. Begitu erat, sampai-sampai Yoongi berpikir anak di perutnya akan tergencet jika suaminya mengeratkan pelukannya lagi. Namja manis itu membalas pelukkan Jungkook. Tanpa tahu malu, tanpa memikirkan anak-anaknya akan melihat jika mereka terbangun, ataupun suara klakson yang mulai berbunyi dari mobil di belakang mereka.

"Katakan bahwa ini bukan mimpi," ujarnya. Walau sikap Yoongi memang menunjukkan bahwa namja manis itu juga mencintainya, tapi baru kali ini Jungkook mendengar kalimat itu dari mulut istrinya. Selama hampir delapan tahun pernikahannya, baru kali ini Yoongi mengucapkan kata cinta. Sungguh, rasanya Jungkook begitu bahagia. Sangat!

Perlahan-lahan kedua namja dewasa itu mendekatkan wajah mereka. Dekat dan semakin dekat sampai–

"Hoseok juga mencintai appa! Ah, sama eomma juga!"

"Jimin juga! Jimin jugaaa!"

"Jihoon juga mencintai appa dan eomma!"

"Hush! Cinta kalian tidak bisa sebesar cinta hyung kepada appa dan eomma," kali ini Jikook yang menyahut. Ia menepuk dadanya dengan bangga.

Jungkook dan Yoongi yang tadinya reflek menatap mereka, kini saling menatap lagi. Lalu mereka tertawa bersama.

Yah, mungkin ciumannya akan Jungkook simpan untuk nanti malam. Siapa tahu ia bisa berbuat 'lebih' 'kan?





-TBC / END-

A/N:: holaaaa, aku balik lagi nihhh bawain lanjutan sequel epep ini 😆 kapan tamat nya? Kapan2 kali ya(?) :') kkkk

Ah hari ini 17 agustus! Aku bingung gimana cara ngucapin nya, ah yg pnting siapapun yg ikut lomba jngan lupa bagi2 hadiah nya sama aku(?)! XD

Sebagai hadiah nya, nihh aku up 3 epep sekaligus! Di baca yaaa ^^ hehe










Last but not the real last(?)









Votement juseyooooo~ 😘😘😘😘


[COMPLETE] Please Stop Hurting Me - TaeGi, KookGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang