Menemukan TYPO? KOMEN DI inline, ya😄
Happy Reading😄
***
"Kamu bicara apa, Sayang? Kamu anak Mommy bukan anak haram!" Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Chelsea memberanikan diri memandang mata biru gadis kecilnya, sengatan rasa sakit menusuk dadanya dengan tajam. Sinar luka di mata gadis kecilnya menjelaskan segalanya.
"Freya tidak punya Daddy, karena itu Freya dihina anak haram. Mommy anak haram itu apa? Dan di mana Daddy?" Freya menatap ibunya dengan linangan air mata, napasnya sesak tertahan gumpalan tak terlihat di tenggorokannya.
"Daddy sudah meninggal, artinya kamu punya Daddy dan kamu bukan anak haram." Chelsea bersuara dengan susah payah. Seluruh tubuhnya terasa kaku dan dia seperti dicekik.
"Ada anak laki-laki jelek bermata hijau di kelasnya Freya. Anak jelek itu tidak hanya menghina Freya, dia juga menghina Mommy. Saat Freya menunjukkan tugas gambar Freya di depan kelas, anak jelek itu menghina Freya karena Freya hanya menggambar gambar Freya dan Mommy saja tanpa ada gambar Daddy. Freya benci anak itu, Freya tidak mau lagi pergi ke sekolah." Freya menangis sesenggukan, suaranya tidak jelas dan dia mulai kesulitan bernapas.
Dengan panik, Chelsea mengusap punggung gadis kecilnya, tidak ada yang bisa dia lakukan dan dia membenci dirinya sendiri—karena dia tidak bisa menghibur gadis kecilnya.
Setelah memastikan kalau gadis kecilnya sudah tidur, Chelsea mengajak Miss Serena duduk di sofa.
"Apa yang sebenarnya terjadi, Miss Serena?" Chelsea langsung bertanya ketika dia dan Miss Serena sudah duduk sofa.
Miss Serena mulai menceritakan apa yang telah terjadi. Chelsea mendengarkan dan sesekali terisak pedih.
Beberapa jam sebelumnya.
Freya maju ke depan, anak itu memeluk gambarnya di dadanya dengan erat. Seolah-olah itu adalah gambar yang sangat berharga dan harus dijaga. Dengan senyum mengembang Freya memperlihatkan gambarnya, tetapi temannya yang bernama Maximilian menanyakan keberadaan ayahnya.
Senyuman Freya tidak luntur. "Keluarga Freya hanya mommy, kami selalu jalan berdua, makan berdua, dan tertawa berdua. Bagi Freya, Mommy adalah segalanya. Mommy selalu melakukan apa pun untuk Freya, yang paling Freya suka, Mommy yang selalu menghibur dan berusaha membuat Freya bahagia. Itu semua lebih dari cukup untuk Freya." Freya menutup ceritanya dengan senyum semringah. Wajahnya semakin berseri-seri, dia bangga dan bahagia punya ibu yang cantik dan sangat menyayanginya.
Maximilian mengernyit dengan tidak suka. "Bagaimana kau bisa berkata bahagia saat kau tidak punya Daddy?"
"Freya tidak peduli, jika Freya bertanya tentang Daddy maka Mommy akan sedih. Lagi pula, Freya tidak butuh Daddy, yang penting Mommy bersama Freya dan kami akan bahagia." Sesaat wajah Freya terlihat sedih, tetapi tidak lama dia kembali tersenyum.
"Benarkah kau bahagia? Maxie saja yang punya Daddy merasa biasa saja." Maximilian menaruh tangannya di belakang kepalanya, bibirnya dimajukan seakan mencibir Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl [COMPLETED]
RomanceMohon maaf jika cerita ini tidak sesuai sama selera kalian. Jika tidak suka jangan NYINYIR, ME-REPORT dan PLAGIAT a.k.a mencuri ide baik dalam jumlah besar atau kecil~~itu dosa~ Ingat karya curian itu tidak berkah. [PRIVATE MODE ON] Silakan follow...