Aku pergi ke rumah wendy, ternyata disana sudah ada seulgi, joy, dan yeri. Kami berlima sudah menjadi sahabat yang kemana mana selalu bersama.
Tapi aku melihat wajah joy yang tidak bersemangat, padahal dia selalu ceria, tapi sepertinya dia sedang bersedih.
"Joy kamu kenapa? Kok kelihatannya sedih gitu?" tanyaku penasaran.
Joy memandangku lama "semalam taehyung mengirimiku pesan bahwa dia tidak mau lagi dekat dengan ku. Aku kecewa ternyata dia hanya menganggapku sebagai teman, aku fikir dia mencintaiku tapi ternyata tidak. Aku sudah mencintainya" jawab joy dengan wajah sedihnya.
"Gwaenchana joy pasti kamu bisa mendapatkan namja yang jauh lebih baik dari kim taehyung. Jadi jangan bersedih oke?" ucapku menenangkan joy yang masih terlihat sangat sedih.
"Iya irene eonni benar, aku yakin pasti taehyung oppa akan menyesal. Aku minta maaf ya?" ucap yeri yang merasa bersalah karna kakanya sendiri sudah menyakiti hati sahabatnya.
"Iya yeri, kamu itu tidak salah apa apa. Aku juga akan merelakan taehyung kok. Jadi sekarang mendingan kita jalan jalan kan sudah lengkap" ucap joy yang bersikap tegar.
Aku salut sama joy karna dia tidak pernah mengeluh dan selalu ceria di depan teman temannya.
Setelah itu kami pergi jalan jalan ke taman kota yang letaknya tak jauh dari rumah wendy.
***
Sesampainya di taman kota, aku melihat banyak anak kecil yang sedang berlarian dan bercanda mereka terlihat sangat manis.
Kami memilih duduk di bangku panjang. Aku melihat ada stand penjual es krim.
"Eh ada yang mau es krim tidak?" tanyaku kepada teman teman.
Semuamya mengangguk tanda bahwa mereka mau. Aku pun beranjak dari bangku.
"Aku ikut" ucap yeri sambil berdiri. Aku mengangguk sebagai jawaban. Kami berdua membeli es krim.
Sesampainya di stand es krim aku memesan es krim kami. Sambil menunggu es krim aku melihat lihat di sekeliking. Aku melihat seseorang yang tidak asing.
Aku menatapnya, setelah beberapa menit, orang itu juga menatapku dan tersenyum.
Dia dan teman temanya mendekat ke arahku dan yeri. Setelah cukup dekat aku dapat mengenalinnya. Ternyata dia itu taehyung dan teman temannya.
"Annyeong irene. Sedang apa kamu?" tanya taehyung basa basi
"Jadi yang disapa irene eonni saja? Aku tidak disapa?" yeri menyindir taehyung.
"Bukan seperti itu, hanya saja namja disebelahku ini pasti akan menyapamu" jawab taehyung sambil melirik jungkook yang ada disebelahnya.
Aku melihat wajah yeri memerah dan jungkook yang terlihat gugup. Lucu sekali mereka. Apa mereka saling menyukai?
"Agashi ini es krimya sudah siap" kata ahjussi sambil nemberikan es krim yang aku pesan.
"Terimakasih" ucapku sambil menerima dan membayar es krim tersebut.
"Kalian hanya berdua?" tanya jungkook kepada yeri.
"Tidak kami bersama teman teman. Itu di sana" ucap yeri sambil menunjuk bangku yang kami duduki tadi.
"Kami boleh bergabung?" Tanya taehyung dengan senyumanya
Aku dan yeri mengangguk. Lalu kami semua pergi ke bangku tadi.
Sesampainya di bangku, aku membagikan es krim yang aku bawa. Aku duduk di sebelah seulgi. Kami semua bercanda gurau. Taehyung mendekatiku dan duduk di sebelahku.
"Kenapa kamu tidak membalas pesanku tadi pagi" tanya taehyung sambil menatap ku.
"Tadi pagi aku tidak membuka ponselku jadi aku tidak tau" jawabku berbohong.
"Oohhh... Begitu, aku fikir kamu mengabaikan pesanku"
Tiba tiba wajah taehyung mendekat. Aku membulatkan mataku kaget. Taehyung menatapku.
Setelah itu ibu jarinya mengusap ujung bibirku. Ini kedua kalinya taehyung memperlakukanku seperti itu.
Ada yang aneh pada jantungku. Rasanya jantungku akan keluar saat ini juga. Oh jangan lupakan wajahku pasti sudah memerah seperti tomat.
"Kalau makan es krim itu hati hati. Sudah besar tapi masih seperti anak kecil" ucap taehyung setelah membersihkan sisa es krim di ujung bibirku, lalu menjauhkan wajahnya.
Irene pov end
Tanpa mereka ketahui ada sepasang mata yang melihatnya, dengan tatapan yang sulit diartikan.
~TBC~

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Mr. Playboy [KTH]
FanfictionYeoja cantik yang pernah menjadi korban playboy mantan pacarnya, kini harus dihadapkan lagi dengan seorang namja playboy yang ada di sekolah barunya. Namja playboy yang menjadi idol di selolahnya, berusaha mendekati murid baru. Awalnya ia lakukan ka...