Hari ini adalah hari yang paling dibenci semua murid. Kalian pasti tau ini hari apa.... Ya hari ini adalah hari senin, hari yang paling menyebalkan pastinya.
Irene berjalan menyusuri koridor yang sedikit ramai, tiba tiba dari arah belakang ada yang merangkulnya. Siapa lagi kalau bukan namja yang selama ini mengganggu irene. Dia adalah kim taehyung, namja populer dan banyak digemari para gadis di sekolahnya.
"Annyeong irene... Sendirian saja nih biasanya sama seulgi" ucap taehyung yang masih merangkul bahu irene.
Semua siswi memandang mereka berdua seakan akan ingin menerkam irene hidup hidup. Mereka iri dengan irene, irene masih satu minggu sekolah di sini tapi dia sudah bisa memikat hati taehyung.
Oh ya soal taruhan yang dilakukan taehyung dan jungkook, mereka sudah menyudahinya, karena taehyung mengaku bahwa dia telah mencintai irene dengan tulus dan akan mengejar cinta irene sampai kapan pun. Taehyung yakin kalau irene adalah cinta sejatinya.
"Jangan seperti ini taehyung, kita menjadi pusat perhatian tau!!" ucap irene.
Irene melepaskan tangan taehyung, karena dia merasa risih dengan tatapan para penggemar taehyung.
"Gwaenchana mereka hanya iri padamu karena bisa jalan dengan namja paling tampan di sini" ucap taehyung sambil merangkul bahu irene kembali.
"Tckk... Percaya diri sekali" irene berdecak dan melepaskan rangkulan taehyung lagi lalu berjalan cepat meninggalkan taehyung.
Karna tidak hati hati, irene menabrak seseorang hingga terdengar bunyi
Bruuk...Irene langsung membungkuk untuk meminta maaf.
"Mianhe aku tidak sengaj.... JIMIN!!!!" irene tersentak saat dia menegakkan badannya dan melihat siapa yang dia tabrak.
Dan yah... Yang dia tabrak adalah jimin mantan pacarnya yang telah meninggalkannya.
"Irene?" dengan gerakan reflek jimin memeluk irene dengan erat.
Irene tidak bisa menahan air matanya, luka yang sudah tertutup kini harus terbuka kembali. dengan cepat irene melepaskan pelukan jimin dengan cara mendorong pemuda itu dan dengan kasar menghapus air matanya, lalu irene berlari ke toilet untuk menenangkan diri. Setelah merasa tenang, irene pergi ke kelasnya.
Dia segera menuju bangkunya yang sudah ada seulgi, lalu duduk disebelah seulgi.
"Dia kembali" ucap irene pelan sehingga terdengar seperti bisikan.
Mendengar ucapan irene, seulgi menolehkan kepalanya dan menatap irene dengan pandangan seakan bertanya ada apa? Siapa yang kembali?
Melihat itu irene menceritakan apa yang telah terjadi.
"Mantan kekasihku yang aku ceritain ke kamu itu kembali ke negara ini dan lebih parahnya lagi dia sekarang bersekolah di sini" ucap irene dengan ekspresi datar.
"Mantanmu yang dulu meninggalkanmu demi yeoja lain itu?" tanya seulgi heboh.
"Ne bahkan tadi dia memelukku"
"MWO?" seulgi membulatkan matanya tak percaya. "Sebenarnya mau dia apa? Kenapa dia memelukmu? Apakah dia merindukanmu? Atau dia ingin kembali padamu? Ah aku jadi bingung. Memangnya siapa sih namanya?"
Tanya seulgi tanpa ada jeda untuk irene menjawab.
Seulgi tidak tau nama mantan kekasih irene. Walaupun irene sering bercerita, namun dia tidak pernah menyebut nama jimin karena dia tidak mau mengingat nama itu.
Irene membuang napasnya kasar "heh... Aku juga tidak tau apa maksudnya memelukku tadi dan alasan dia pindah ke sini. Dan untuk soal namanya kamu nanti akan tau sendiri"
"Hmm... Kalau dia ingin kembali padamu apakah kamu akan menerimanya kembali?"
Belum sempat irene menjawab, Choi seonsaengnim datang.
"Selamat pagi semua, hari ini kelas kita mendapat siswa baru dia pindahan dari Jepang. Namun dia asli warganegara Korea, jadi dia bisa berbahasa Korea dengan lancar" Choi seonsaengnim menoleh ke depan pintu "sini masuk dan perkenalkan namamu".
~TBC~
Annyeong gimana nih ceritanya bagus gak? Udah di chapter 11 tapi yang ngevot cuma dikit. Hargailah karyaku.
Komen kalian selalu ku nanti.
Please jangan jadi silent readers.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Mr. Playboy [KTH]
FanfictionYeoja cantik yang pernah menjadi korban playboy mantan pacarnya, kini harus dihadapkan lagi dengan seorang namja playboy yang ada di sekolah barunya. Namja playboy yang menjadi idol di selolahnya, berusaha mendekati murid baru. Awalnya ia lakukan ka...