17

373 42 0
                                        

Di balkon kamar, Irene menatap langit malam yang dipenuhi cahaya bintang. Otaknya terus memikirkan Taehyung.

"Hei, adik oppa ini kenapa di luar?" tanya jin yang berjalan mendekat Irene.

Irene menoleh ke sumber suara dan tersenyum ketika melihat Jin.

"Bintangnya bagus oppa" ucap irene.

"Kamu yakin hanya memandangi bintang bintang itu saja?", tanya jin tidak yakin. "Kelihatannya kamu lagi ada masalah", tebak jin.

"Be oppa, Taehyung ternyata belum berubah, dia tetap saja menjadi playboy. Mungkin dia tidak akan berubah", ucap Irene.

"Jadi Taehyung menyakiti hatimu? Oppa harus memberinya pelajaran", ucap jin dengan tangan yang mengepal.

"Ani oppa, tidak usah. Lagian aku sudah pernah sakit hati. Oppa tidak usah memberinya pelajaran, karena di kelas kita sudah mendapat banyak pelajaran", Irene tertawa diakhir kalimatnya, yang membuat jin menggeleng gelengkan kepalanya.

"Kamu ini benar benar gadis yang kuat", jin mengacak rambut Irene.

"YA! OPPA!!", Irene menyingkirkan tangan jin dari kepalanya dan menata rambutnya kembali.

Lalu jin tersenyum dan pergi. Irene kembali menatap bintang yang ada di langit.

"Aku ingin menjadi sepertimu yang selalu bercahaya dan menghiasi langit malam".

***

Irene duduk di bangkunya dengan kedua tangan menopang dagunya diatas meja. Irene ingin sekali berbicara dengan Taehyung. Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan, namun dia tidak mempunyai nyali yang cukup untuk menghadapi Taehyung.

Irene melihat Taehyung berjalan menuju bangkunya. Saat Taehyung melewati bangku Irene, ia ingin sekali menyapanya.

Taehyung hanya menatap Irene sekilas dengan tatapan dingin dan berlalu begitu saja.

'Kenapa kamu seperti ini taehyung? Kenapa kamu tidak berubah?' ucap Irene dalam hati.

Taehyung duduk di bangkunya dan menatap punggung Irene.

'Seandainya kamu tau jika aku sangat mencintaimu, Irene' ucap Taehyung dalam hati.

Di tempat lain, Seulgi sedang berjalan di koridor menuju kelasnya.

"Seulgi!!", seseorang memanggilnya.

Karena dipanggil, seulgi menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Senyumnya mengembang ketika melihat Jimin.

"Annyeong seulgi", sapa Jimin dengan senyum manisnya ketika sudah ada di samping seulgi.

"Hm.. Ada apa jimin?", tanya Seulgi.

Jimin tersenyum. "Tidak ada apa apa, aku hanya ingin berjalan disampingmu", ucap Jimin sambil merangkul pundak Seulgi.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat jantung Seulgi berdetak kencang.

Ketika di depan pintu, seulgi melepaskan tangan Jimin dari pundaknya.

"Jimin, tangan kamu", ucap seulgi.

"Wae?", jimin menaikkan sebelah alisnya.

"Gwaenchana. Hanya saja..."

"Kenapa kalian masih ada di depan kelas? Apa kalian tidak mendengar bel sudah berbunyi? Cepat masuk!" ucapan seulgi terpotong oleh seorang guru yang akan mengajar di kelas mereka.

"Jeosonghamnida seonsangnim" mereka berdua membungkuk dan langsung memasuki kelas.

"Ya hyung kalian berangkat bersama?", tanya jungkook setengah berbisik.

"Nugu?" tanya jimin datar.

"Hyung dan seulgi" jawab jungkook.

Jimin mengangguk dan tersenyum.

'Sebenarnya apa sih maunya jimin hyung, kemarin bersama irene, lalu sekarang bersama seulgi. Awas saja jika dia menyakiti hati irene. Aku akan menghajarnya' ucap taehyung dalam hati.

***

"Sial", umpat irene ketika mobilnya tiba tiba berhenti di jalan.

"Bagaimana ini?" tanya irene pada diri sendiri. "Ah aku hubungi jin oppa saja" senyuman terlukis di bibirnya. Namun senyuman itu seketika hilang ketika ia mengingat sesuatu.

"Aishh... Aku lupa. Jin oppa kan sedang ada ujian di kampusnya"

Irene keluar dari mobilnya dan membuka bagian depan mobilnya. Dia menggigit bibir bawahnya.

"Akukan tidak mengerti soal mesin"

Lalu irene mengedarkan pandangannya untuk mencari bantuan. Sore itu jalanan terlihat lengang. Dia melihat kim taehyung yang sedang melaju dengan motor sportnya.

"Taehyung? Semoga saja dia melihatku dan membantuku", ucap irene berharap.

Namun harapannya seketika hilang. Taehyung hanya berjalan lurus melewatinya.

Irene memandang Taehyung yang semakin jauh. Lalu irene masuk ke dalam mobilnya. Kepalanya ia sandarkan diatas stir pengemudi. "Eottokajo?".

Samar samar irene mendengar suara motor mendekat, ia pun mendongakkan kepalanya dan melihat sebuah motor berhenti di depan mobilnya. Senyumnyapun mengembang ketika melihat Taehyung. Irene keluar dari mobilnya.

"Taehyung?" ucap irene.

"Ada apa dengan mobilmu?" tanya Taehyung dingin.

"Molla tiba tiba saja berhenti sendiri" jawab Irene bingung.

"Itu namanya mogok". Taehyung encoba memperbaiki mobil irene.

Setelah beberapa menit, taehyung menutup bagian depan mobil, lalu naik ke motornya.

"Kamu bisa pulang sekarang" ucap Taehyung memakai helmnya dan menyalakan motornya lalu pergi.

"TERIMAKASIH TAEHYUNG", teriak irene.

"Terimakasih taehyung, aku tau kalau sebenarnya kamu masih peduli padaku"

Irene memasuki mobilnya dan melanjutkan perjalanan pulang.

~TBC~

Gimana yaaaa kelanjutannya....
Jangan bosen bacanya ya....
Komen dong

ILY Mr. Playboy [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang