Disepanjang pelajaran, Taehyung tidak memperhatikan materi yang dijelaskan oleh gurunya. Pikiranya melayang memikirkan Irene. Mata Taehyung fokus menatap Irene yang sedang memperhatikan pelajaran.
"Hyung, bagaimana cara mengerjakan soal ini? Aku tidak paham", tanya jungkook menggaruk kepalanya. Tiga detik, empat detik, lima detik tidak ada jawaban dari Taehyung. Jungkook memandang wajah Taehyung yang sedang menatap Irene.
Jungkook tau bagaimana perasaan Taehyung saat ini. Jungkook beralih menatap Jimin yang sedang fokus mengerjakan tugas.
Jungkook menepuk pundak Taehyung.
"Hyung?" jungkook menatap Taehyung khawatir. Taehyung menoleh dan tersenyum sambil mengangguk meyakinkan Jungkook bahwa dia tidak apa apa.Kring...... Kring......
Bel berbunyi menandakan waktunya istirahat. Semua siswa siswi pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar.
Jennie memasuki kelas Taehyung dan menghampirinya. "Mari oppa kita makan bersama", ucap Jennie manja.
Taehyung hanya mengangguk dan berdiri. Jennie merangkul tangan Taehyung.
"Ya!! Hyung kamu meninggalkanku dan Jimin Hyung?" tanya Jungkook setengah berteriak saat Taehyung sudah berjalan.
Taehyung tidak menjawab pertanyaan Jungkook. Taehyung melewati meja Irene begitu saja.
Irene memandangnya penuh kecewa. Irene keluar kelas meninggalkan Seulgi."Irene kamu mau kemana?" tanya Seulgi saat Irene berada di ambang pintu.
"Rooftop", jawab Irene singkat. Seulgi membuang napasnya kasar.
"Hyung ayo kita makan", ajak Jungkook.
"Aku tidak lapar" tolak Jimin dan pergi meninggalkan Jungkook.
"Yasudah aku ajak Yeri saja", Jungkook berdiri dan berjalan menghampiri Yeri.
Seulgipun pergi ke kantin sendiri.
***
"TAEHYUNG AKU BENCI KAMU!!", teriak Irene meluapkan kekesalannya.
"DASAR PLAYBOY!! KENAPA AKU BISA CINTA SAMA KAMU?" Irene menangis.Jimin kaget mendengar ucapan Irene. Jimin menyadari satu hal bahwa Irene telah mencintai sahabatnya sendiri.
Jimin melangkah mendekati Irene."Irene", pangil Jimin lembut.
"Jimin?" Irene kaget melihat Jimin.
"Uljima" ucap Jimin sambil menghapus air mata Irene dan tersenyum.
Irene memeluk Jimin refleks dan menangis di bahu Jimin. Jimin membalas pelukannya dan menenangkannya.
***
"Taehyung, aku harus bicara denganmu", ucap Seulgi sambil menarik tangan Taehyung.
"Ya!! Seulgi kamu mau bawa Taehyung kemana?" tanya Jennie, namun tidak mendpat jawaban dari Seulgi. Jennie hanya menghembuskan napasnya kesal.
"Ada apa Seulgi, kamu cemburu melihatku bersama Jennie?", tanya Taehyung setelah mereka berhenti di koridor kelas.
"Kenapa sih kamu itu tidak bisa berubah?" tanya Seulgi kesal. "Kapan kamu berhenti mempermainkan hati yeoja?" lanjut Seulgi.
"Mempermainkan hati yeoja?" tanya Taehyung bingung.
"IYA, kamu sudah mempermainkan hati Irene. Kamu bilang kamu cinta sama dia, tapi mana buktinya? Kamu malah bersama Jennie", jelas Seulgi.
"Cinta? Cinta hanya akan membuat orang sakit", ucap Taehyung. "Untuk apa aku mencintai dia, kalau dia adalah cinta dari sahabatku sendiri", Taehyung tersenyum miris.
"Maksud kamu Jimin?", tanya Seulgi dan tidak mendapat jawaban dari Taehyung. "Irene sudah tidak mencintai Jimin. Dia.... Mencintaimu", lanjutnya membuat Taehyung menatap Seulgi. "Jadi, aku mohon perjuangkan cinta kalian. Sekarang kamu pergi ke rooftop, Irene ada di sana". Taehyung mengangguk dan berlari menuju rooftop.
Sesampainya di rooftop, hati Taehyung seakan hancur melihat Irene dan Jimin berpelukan. 'Ternyata Seulgi salah, mereka masih saling mencintai' batin Taehyung. Taehyung pergi menuju kelasnya dengan gontai.
***
Irene melepas pelukannya. "Aku minta maaf Jimin" ucap Irene setelah sadar apa yang ia lakukan. Jimin hanya mengangguk.
"Neo gwaenchana?" jimin menatap Irene dalam.
"Gwaenchana" Irene tersenyum dan mengangguk.
Mereka melihat pemandangan sekeliling.
"Jadi kamu mencintai Taehyung?" tanya Jimin menatap pemandangan yang ada di depannya.
"Jadi kamu mendengar semuanya?" Irene menoleh menatap Jimin. Lalu menatap ke depan kembali.
"Ne aku sudah mencintai Taehyung. Aku fikir dia benar benar mencintaiku. Tapi ternyata aku salah" Irene tersenyum.
"Apa kamu benar benar mencintai Taehyung?", tanya Jimin memastikan. Irene hanya terdiam dan menunduk.
"Sebenarnya aku masih mencintaimu. Aku ingin kita kembali seperti dulu", Jimin menggenggam kedua tangan Irene. Kepala Irene mendongak menatap Jimin sendu.
"Mianhe Jimin, aku sudah tidak memiliki perasaan apapun kepada kamu, kita....."
"Arasseo" potong Jimin. Jimin mengerti perasaan Irene, dan Jimin tidak akan memaksa. Jimin tersenyum tulus. Irene membalasnya.
"Masih ada cinta yang menunggumu, jimin. Kejarlah cinta itu dan jangan menyia nyiakannya", ucap irene. Jimin mengangguk, walaupun tidak mengerti akan ucapan Irene.
~TBC~
Tinggalkan jejak ya say....

KAMU SEDANG MEMBACA
ILY Mr. Playboy [KTH]
FanfictionYeoja cantik yang pernah menjadi korban playboy mantan pacarnya, kini harus dihadapkan lagi dengan seorang namja playboy yang ada di sekolah barunya. Namja playboy yang menjadi idol di selolahnya, berusaha mendekati murid baru. Awalnya ia lakukan ka...