"A friend is someone who knows all about you and still loves you."
―Elbert HubbardKim Taehyung memijat kepalanya pelan. Sudah tiga hari ini keluarga Seulgi menelponnya, tapi lebih tepat kakeknya yang menanyakan dimana keberadaan gadis itu. Apa Kim Taehyung mengetahuinya? Tapi karena Taehyung memiliki bakat akting yang terpendam, ia hanya pura-pura panik dan ikut mencari Seulgi meski ia tau itu akan sia-sia.
Kakek Seulgi marah besar ketika mendapati cucu satu-satunya pergi melarikan diri dan hanya meninggalkan sebuah surat yang berisi 'jangan cari aku, aku tidak ingin menikah dengannya.' Itu artinya, Seulgi sudah mencoret nama baik keluarga Kang di hadapan keluarga calon suaminya.
Sebenarnya ada satu surat lagi yang ditulis gadis itu, tapi ia menyuruh Taehyung untuk menyimpannya dan memberikannya pada ibunya secara pribadi. Respon pertama yang diberikan ibu Seulgi saat membaca surat dari putrinya adalah senyuman. Nyonya Kang itu hanya tersenyum lalu terkekeh, membuat Taehyung yang saat itu ada dihadapannya terlihat bingung. Sepertinya, wanita paruh baya itu sudah mengetahui gelagat Seulgi akhir-akhir ini yang terlihat tidak suka dengan rencana kakeknya.
Ia juga tidak ingin anak gadis satu-satunya itu menjalani pernikahan yang tidak bahagia karena tidak didasari perasaan cinta, alih-alih perjanjian konyol mengenai saham perusahaan.
"Aku mohon sampaikan pesanku padanya jika ibunya akan selalu mendukung segala keputusannya, dan jangan ragu untuk menghubungiku kapanpun"
Taehyung tersenyum simpul mengingat perkataan dari ibu Seulgi kemarin malam. Laki-laki itu kira, Nyonya Kang akan sama marahnya dengan kakek Seulgi. Jadi tanpa pikir panjang, ia meraih ponsel yang sejak tadi dihindarinya. Menelpon sahabat gilanya itu tanpa memperdulikan perbedaan waktu antara Seoul dan Norwegia.
tuutt...tuutt...tuutt...
"ck..."
Taehyung mendecak kesal, menunggu Seulgi untuk mengangkat panggilan telpon darinya.
"Ugh! Heh Taelien, kamu tidak tau apa disini jam berapa?!"
Mendengar nada marah Seulgi yang sedang berada diseberang membuat Taehyung tersenyum.
"Apa kau tidak merindukan temanmu yang tampan ini?" tanya Taehyung
"Hanya Joohyun tunanganmu saja yang menganggapmu tampan! selebihnya alien"
"Hei! Apa kau tak ingat jasaku yang sudah membantumu melarikan diri?!"
"Yayaya, terimakasih my lovely Tae"
"Cih! dasar"
Rasanya Taehyung ingin mengisolasi mulut tajam Seulgi.
"Apa sih tujuanmu menelponku?!"
"Aku sudah memberikan suratmu pada ibumu" kata Taehyung
Hening.
Laki-laki itu tau pasti Seulgi sedang berusaha menenangkan hatinya saat mendengar kata 'ibu'. Meski tidak sedang ada didekat maupun disampingnya, Taehyung sangat hapal dengan segala perubahan emosi sahabatnya itu. Siapa yang tidak hafal jika mereka sudah bersama sejak usia 5 tahun.
Taehyung mendengar suara helaan nafas Seulgi yang berat.
"Kata ibumu, ia mendukung segala keputusanmu. Jadi jangan khawatir"
Tiba-tiba nada suara Seulgi berubah menjadi lebih ceria. "Benarkah?"
"Hmm. Bagaimana keadaanmu di Tromso?" Taehyung sedikit meregangkan badannya bersiap mendengarkan cerita Seulgi
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Bride
Fanfiction"The secret of a happy marriage is finding the right person"