"It's choice , not chance. That determines your destiny" — Jean Nidetch
Park Jimin menatap tajam kearah Jeon Jungkook yang duduk dihadapannya. Pria itu sudah mengenal Jungkook sejak lama, tak banyak yang mengetahui jika sebenarnya kedua lelaki itu masih memiliki hubungan darah. Hanya marga mereka saja yang berbeda.
Jungkook mengehela nafasnya kasar sebelum memulai percakapan dengan saudara sepupunya ini. Ia jarang sekali meminta Jimin untuk menemuinya tetapi karena hal yang harus dibicarakannya adalah sesuatu yang mendesak, maka mau tidak mau Jungkook memaksa pria itu.
"Aku dengar Seulgi nuna berkencan denganmu?" Jungkook bertanya langsung ke inti pembicaraan, ia bukanlah orang yang suka mengulur waktu.
Jimin mengerutkan dahinya. "Ada apa memangnya?" kali ini ia balik bertanya.
"Aku tahu sebenarnya ini bukan urusanku lagi, tetapi karena Seulgi nuna adalah seseorang yang sangat Yerim senangi...aku harus melindunginya juga bukan?"
Jimin tersenyum menyeringai, pria itu paham kemana arah pembicaraan Jungkook. Jimin menyesap kopi panasnya sambil terus memandangi saudaranya itu.
"Bukan sudah waktunya untukmu untuk berhenti memainkan perasaan wanita" Jungkook berkata.
"Jungkook-"
"Setelah kematian Haneul kau selalu seperti ini. Melampiaskan semuanya pada wanita lain lalu kembali dari awal"
Jimin mengeratkan genggamannya pada cangkir kopi. Apa yang Jungkook bicarakan memang benar dan ia tidak mengelaknya. Tetapi kali ini pria dihadapannya itu salah.
Jimin benar-benar serius dengan Kang Seulgi. Perasaan sukanya pada wanita itu nyata dan ia tidak ingin mempermainkannya. Entah sejak kapan hati Jimin tidak sekeras biasanya, pria itu perlahan-lahan membutuhkan kehadiran Seulgi. Semakin sering mereka bertemu, semakin sulit bagi Jimin untuk menahan perasaannya.
"Itu sudah lama Jungkook" gumam Jimin.
Jungkook sangat mengerti sekali jika Park Jimin tidak menyukai topik pembicaraan mengenai Haneul. Gadis yang sangat menyukai Jimin itu meninggal dua tahun lalu karena kecelakaan tunggal.
"Aku menyukainya" kata Jimin.
"Apa?!"
"Aku menyukai Kang Seulgi. Bukan untuk melampiaskan, tetapi karena tanpa sadar aku sudah bergantung padanya"
Jungkook terkejut dengan perkataan Jimin.
"Berikan aku kesempatan dan akan kubuktikan padamu jika aku tidak akan menyakitinya" Jimin berkata setelah itu ia tersenyum dan menyesap kopinya hingga habis.
Jungkook ingin sekali percaya tetapi akalnya berusaha untuk menyangkal. Ia sudah terlalu banyak menyaksikan gadis-gadis yang menjadi boneka Park Jimin, menjadi pelampiasan rasa bersalahnya. Dan Jungkook tidak ingin jika Kang Seulgi menjadi target Jimin selanjutnya. Karena menurut pria itu, Kang Seulgi berbeda dan Jungkook tidak akan pernah memaafkan dirinya jika Jimin menyakiti wanita itu.
"Kumohon Jungkook"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Bride
Fanfiction"The secret of a happy marriage is finding the right person"