"Let us always meet each other with smile, for the smile is the beginning of love" — Mother Teresa
Jaebum mengerang kesal. Ia sudah mendengar kabar jika Kang Seulgi melarikan diri. Ini melukai harga dirinya. Jaebum pernah melihat Seulgi sekali saat wanita itu datang ke pesta perusahaannya dan ia belum pernah melihat wanita secantik Seulgi.
Kang Seulgi sangat cantik saat itu. Balutan dress hitam selutut tampak kontras dan terlihat bagus di kulitnya. Riasan tipis dengan bibir ranum membuat Jaebum tidak pernah melepaskan pandangannya.
Seulgi selalu tersenyum pada semua orang dan senyumannya terlihat indah. Sangat indah.
Sejak saat itu Jaebum bertekad akan mendapatkan Kang Seulgi bagaimanapun caranya. Dan disaat Jaebum hampir mendapatkannya, wanita itu malah pergi melarikan diri.
"Sial!" geram Jaebum.
Lelaki itu sudah menyuruh orang-orangnya untuk mencari keberadaan Kang Seulgi karena ia tidak berniat untuk melepaskan permatanya, tapi tak ada satupun kabar mengenai wanita itu yang di dapatnya hari ini.
Semua mengatakan hal yang sama, Kang Seulgi tidak berada di Korea.
"Aku tak mau tau! Kau harus mencarinya, jika perlu diseluruh penjuru dunia meski daerah kutub sekalipun!" Jaebum membentak pengawalnya dengan tangan yang mengepal diatas meja.
Seulgi mengusap kedua matanya dan menutup mulutnya ketika lagi-lagi ia menguap untuk yang kesekian kalinya.
Tadi malam ia tidak bisa tidur. Matanya terlihat hitam dan menyeramkan sekarang. Dan itu semua karena Park Jimin.
Setelah lelaki itu memeluknya, ia tidak mengatakan sepatah kata pun dan langsung pergi meninggalkannya. Seulgi ingin sekali menarik tangan Jimin dan meminta kejelasan lelaki itu, tetapi sorot mata Jimin sangat menyeramkan.
"Apa dia mempunyai penyakit bipolar" gumam Seulgi kesal.
"Siapa yang mempunyai penyakit bipolar?" sahutan dari kakek Lee mengangetkan Seulgi.
"Ah bukan siapa-siapa" sergah Seulgi.
Kakek Lee tersenyum dan mencondongkan tubuhnya agar bisa melihat kebohongan di mata Seulgi.
"Sejak tadi kau tidak fokus, apa itu ada hubungannya dengan seorang pria?" pertanyaan kakek Lee membuat pipi Seulgi sedikit merona.
"Tidak, sama sekali tidak benar kek!" seru Seulgi.
"Baiklah anggap saja begitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Bride
Fanfiction"The secret of a happy marriage is finding the right person"