Italic berarti flashback.
Happy reading, Sob ...
. .
" Tidak mau. Mau mommy!" pekik Menma, melipir menghindari lengan- lengan kokoh sang daddy yang hendak menangkapnya. Bocah itu terkikik geli ketika melihat wajah frustasi milik si daddy karena ulahnya.
" Menma, ini sudah siang, astaga. Daddy ada rapat pagi ini," erang Sasuke lelah. Naruto menatap mereka dari pintu. Badannya bersandar pada kusen dengan dua tangan terlipat di depan dada. Dan dia juga belum mandi, ngomong- ngomong.
" Mommy, mandi denganmu?" Menma menghampiri. Meraih pinggang Naruto dan memeluknya erat. Matanya menatap Naruto memelas, berharap gadis itu menuruti keinginannya.
" Tidak boleh," Sasuke menyahut cepat dari arah belakang. Keningnya berkerut dalam dan matanya menyiratkan rasa tidak suka. Tidak setuju lebih tepatnya.
" Daddy saja belum pernah, kenapa kau berani sekali minta mandi bersama dengannya," gerutunya lirih nyaris seperti dengungan. Naruto bahkan tak mampu mendengar ucapannya dengan jelas. Pria itu hanya terlihat menggumam- gumam pelan dengan wajah kesalnya.
Si gadis mendengus sebelum akhirnya mengusap gemas puncak kepala Menma.
" Aku akan memandikan Menma, berikan handuknya padaku, Suke. Kalau begini terus kau bisa terlambat," Naruto meraih handuk cokelat dari bahu Sasuke. Menma melempar cengiran menyebalkan untuk sang daddy begitu mommy- nya menarik pria kecil itu memasuki kamar mandi.
' Dasar setan kecil! Anak siapa sih?'
..
..
" Sudah merasa lebih baik?" Naruto bertanya. Kedua tangannya sibuk mengeringkan badan Menma yang basah habis mandi dengan handuk. Membiarkan beberapa tetesnya jatuh mengenai karpet lembut yang melapisi lantai kamar pemiliknya.
" Hm?" Menma mendongak. Menatap bingung padanya. Belum paham maksud pertanyaan dari dobe- mommy nya.
" Kau sudah tidak pusing lagi?" ulang Naruto.
Menma menggeleng. Bibir kecilnya membalas ," tidak," dengan suara lirih. Jemari kecil itu berusaha keras membuka tutup botol minyak angin yang biasa ia pakai sebelum mengenakan baju.
" Syukurlah," Naruto menggumam. Membantu Menma mengusap tubuh bocah itu dengan minyak. Aroma wangi dari minyak hangat langsung menguar begitu saja, tercium begitu lembut khas aroma bayi.
" Hn, syukurlah," Menma berujar menirukan. Menatap Naruto sejenak kemudian melempar cengiran kecil menggemaskan.
Naruto mendengus, senyumnya ikut merekah.
" Jangan sakit lagi, kau membuat daddy mu kebingungan semalam."
Menma mengerjap.
" Aku juga tidak mau sakit lagi," bibirnya mengerucut. Kedua tangannya mencengkeram lembut bahu Naruto untuk menjaga keseimbangan ketika gadis itu membantunya memakai celana dalam.
Hening selama beberapa saat. Hanya Naruto yang sibuk memakaikan seragam untuk si pria kecil, dan Menma yang sesekali meringis saat tangannya tersangkut kain seragam dan menggerutu pelan, " Ih, seragam nakal!" yang membuat si pirang terpingkal sebentar.
" Tapi daddy marah padaku kemarin," gumamnya pelan kemudian. Naruto mendongak. Menatap wajah sedih Menma, kedua mata bocah itu menatapnya lekat.
Naruto menghela nafas.
" Daddy mu tidak marah, Menma."
" Daddy marah. Daddy marah karena aku melempar susu pada bibi Hinata, itu tidak sopan," Menma membisik. Matanya berkaca- kaca hendak menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom for My Little Menma
FanfictionSasuke Uchiha. Salah satu spesies bernama 'duda' dengan embel- embel seksi dn ganteng, memiliki putra semata wayang bernama Menma yg punya mulut cerewet dn sgt mnyebalkan menurut Naruto. Sayangnya, gadis Namikaze itu sudah terlanjur jatuh cinta pd...