Menma's Ficlet (1)

12K 802 123
                                    

Disclaimer  : Masashi Kishimoto
Warn  : AU, OOC, GS, GaJe, Garing, Receh, Typo anywhere

Ini cuma ficlet pendek tentang hari- hari Menma sama si daddy yang lagi anget- angetnya pacaran sama dobe mommy.

Sekedar buat ngobatin kangen saya sama si kecil Menma yang kemarin udah saya End dengan begitu kurang ajarnya- ampe pembaca pada ngamuk gegara diGantung_in sama saya. 😢

Maafkan daku 😭

Happy reading~
..
..
Jemari kecil meraih sesuatu di dalam kardus yang tergeletak begitu saja di sisi kaki meja ruang tamu. Kardus itu tampak masih baru dan sepertinya baru saja dibuka.

Matanya mengerjap dan kening berkerut dalam. Si pria kecil tampak mengira- ngira apa gerangan yang saat ini sedang dipegangnya.

Kain hitam transparan dengan sesuatu yang terlihat tidak asing di pikiran Menma.

Telinga kelinci?

" Daddy," serunya memanggil. Jari- jarinya yang montok lantas membolak balik si benda misterius dengan sangat antusias. Barangkali itu mainan baru yang daddy nya beli untuk dirinya.

Menguap sudah rencana luar biasa untuk menyambangi apartemen si mommy dan berbuat kekacauan di sana sampai Naruto mengomel panjang sambil berkacak pinggang lucu. Oh, Menma selalu suka melihat ekspresi dobe mommy nya ketika gadis itu sedang marah. Terlihat menggemaskan sekaligus minta dicubiti.

" Dad?" panggilnya lagi begitu tak mendengar balasan dari si daddy.

" Hn."

Sasuke menyingkirkan koran dari pandangannya. Kedua netra sekelam malam itu kini berlabuh pada wajah sang putra yang tampak serius melihat sesuatu. Kemudian tersentak pelan begitu menyadari apa yang ada dalam genggaman putra semata wayangnya.

Oh, Syaland. Ia lupa menyimpan.

" Men-"

" Aku tidak mengerti," potong Menma. Melempar kernyitan bingung pada Sasuke yang sibuk memaki dan mengumpati diri sendiri. Seharusnya ia tidak meletakkan barang sembarangan.

" Sebenarnya apa ini? Kenapa daddy membelinya?" sudah sewajarnya ketika Menma bertanya sesuatu yang baru pertama kali dilihat olehnya. Bocah lima, oh hampir enam tahun itu selalu ingin tahu tentang banyak hal. Termasuk apa yang dilakukan si daddy pada mommy tersayang- nya ketika laki- laki itu menutup kedua matanya dengan telapak tangan besar selama hampir semenit begitu dua orang dewasa itu bertemu. Ia hanya akan melihat si mommy melotot pada sang daddy dengan pipi bersemu lucu begitu si daddy menarik tangan lebarnya kembali.

" Karena... karena daddy memerlukannya," jawab Sasuke. Mengabaikan si koran yang kini tergeletak tak berguna di atas meja.
Otak jeniusnya lantas menyusun sebuah rencana untuk sebisa mungkin menjauhkan benda laknat itu dari hadapan sang putra.

" Apa?" Menma mengerutkan kening dalam. Menoleh pada Sasuke yang kini menatapnya dengan raut aneh.

" Hn."

Menma mengerjap sekali. Dua kali. Kemudian mendengus pelan.

" Yang benar saja, Dad? Daddy mau pakai yang begini di kantor?" tanyanya dengan alis bertaut tidak percaya.

Sasuke mengernyit jijik. Jelas tidak, batinnya.

" Oh, apa ada pesta perayaan?" Menma memekik sebentar dengan satu jari telunjuknya yang gemuk teracung ke depan. " Ini seperti yang dipakai sakura- sensei loh, Dad. Waktu ulang tahun sekolah. Waktu sensei jadi kelinci besar, " terangnya antusias. " Tapi, aku ingat bajunya tidak tipis begini, bahkan perut sensei jadi besar," tambahnya menggumam pada diri sendiri. Matanya menyipit lucu dengan pipi gempalnya yang naik turun ketika ia berbicara.

Mom for My Little MenmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang