chapter 4

14.7K 1.3K 91
                                    

Yoongi sedang Pms. 4

"Ambilkan aku yang itu Jim.. "

Pagi ini, seorang Park Yoongi sedang merengek di pangkuan Jimin.
Mengusalkan wajah manisnya pada ceruk bahu Jimin,  dengan tangannya yang sibuk menunjuk-nunjuk makanan yang ada di depannya.

"Yak... Bukan yang itu,  sebelahnya"

"Jimin~ ku gigit kau, sudah ku bilang yang itu"

Jimin menghela nafasnya malas, Yoongi dengan segala pekikannya pagi ini membuatnya pusing. Yoongi Menggoyang-goyangkan pantatnya, di atas pangkuannya dan kembali menunjuk makanan untuk di ambilkan. Sial!

Dan Park Jimin hanya bisa menerimanya. Menciumi pipi Yoongi dan tetap mencari makanan yang dimaksud Yoongi. Dia tidak tau dengan pasti, makanan mana yang Yoongi inginkan. Yoongi bahkan tidak mengatakan apapun selain 'yang itu Jim~' dengan jari yang menunjuk secara acak.

Melelahkan sebenarnya,  tapi bagaimanapun Jimin merasa beruntung. Jimin Bisa mengelusi lekuk tubuh kurus Yoongi dengan leluasa tanpa di tolak atau di pukul oleh si pemilik tubuh. Bahkan sejak seorang Yoongi dengan manja mendudukkan bokongnya pada pangkuan Jimin. Tangan Jimin, sudah bergerilya di bagian dada Yoongi. Memelintir hingga menekan-nekan tonjolan kecil itu dengan senang. Sedangkan si pemilik tubuh, dengan senang hati, menerima perlakuan Jimin. Menunjukkan ekspresi menggoda dengan kuku tumpul yang terus mengelus leher Jimin.

"Iya hyung, yang ini kan?" Jimin menyodorkan cheesecake pada Yoongi.

"Bukan itu bodoh! aku itu minta muffin kenapa kau berikan cheesecake padaku" Yoongi memberikan pukulan kecil pada bahu Jimin.

Jimin tersenyum paksa. Kemudian dengan sedikit mengangkat tubuh Yoongi yang ada di pangkuannya. Dia mengambilkan muffin ber cream strawberry itu dengan cepat. Memberikannya pada Yoongi yang sudah tersenyum lebar.

Ini sudah dua minggu setelah acara 'mari menyusu pada Yoongi'
Jimin terus menyusu setiap malam pada Yoongi. Oh.. Pantas saja tuan Park Jimin, ini tak berani membentak seorang Park Yoongi, ternyata dia takut tak boleh menyusu lagi oleh Yoongi.
'Kalau Jiminie tak menyusu, nanti pertumbuhannya Jiminie akan terhambat' begitu alasan Jimin pada Yoongi.

"Ini Jiminie mau?" Yoongi dengan senyum manisnya, menyodorkan muffin bercream strawberry pada Jimin.
"Tidak hyung, makan saja" Jimin tersenyum dan merengkuh yoongi lebih erat.

"Em.. Baiklah, kapan kau berangkat kerja? Sejak menikah kau belum berangkat kerja sama sekali"

Chup~
Yoongi mencium pipi Jimin dengan mulut yang masih penuh dengan cream.

"Yoongi, apa yang kau lakukan,  ini akan lengket " Tangan Jimin bergerak menghapus cream yang menempel pada pipinya.
Namun,  sebelum Jimin berhasil menghapusnya, tangan pucat Yoongi kembali menghentikannya.

"Jangan dihapus Jim" Yoongi mendekat dan menjilat pipi Jimin yang bertabur cream. Jimin hanya sedikit bergidik merasakan sepersekian detik pipi nya terasa geli karena lidah Yoongi yang memutar diarea pipinya.

"Sudah bersih"
Chup~
Yoongi tersenyum senag, sekali lagi Yoongi mengecup pipi yang basah oleh liurnya sendiri, matanya yang sedang sangat berbinar, kini tenggelam oleh pipinya yang gembil. Ingin sebenarnya Jimin menghantam Yoongi, namun setelah melihat wajah menggemaskan Yoongi. Jimin jadi tidak tega.

"Kau kenapa hyung,  tingkah mu berbeda,  apa kau sakit?" Tangan Jimin terangkat untuk menyentuh dahi Yoongi, dan ketika dirasakannya suhu yoongi normal-normal saja, Jimin kembali mengernyit bingung.

"Kau ini kenapa? Apa kau lebih suka kalau aku memukulimu, sama seperti di supermarket waktu itu?" Yoongi menatap Jimin tajam. Matanya membulat, meski ukurannya hanya berubah sedikit lebih besar.

BYUNTAE PARK (MINYOON)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang