Pt.delapanbelas - lost my mind

909 63 10
                                    

Sorry sempet hiatus sangat lama 😭 gue lagi nulis cerita baru dengan series yang baru tentunya. Btw wattpad gue error terus makanya gue gak bisa up dari lama mian🙏
So jangan kabur dari works gue ya✌❤
.
.
.

XXX


Wonwoo Pov

Aku berjalan cepat ke kamarku setelah menampar diriku sendiri atas kejadian itu. Kejadian dimana bibirku dan bibirnya-

Ahhhhh mollaaa!!!!

"Ikut." Jeni masuk ke kamarku. Dia mabuk? Kok suaranya agak aneh?

"Y-ya balik badan." maksudku menyuruhnya balik ke kamarnya sendiri.

"Di kamarmu ada Ac nya." Jeni duduk di pinggiran kasur sambil menatap Ac yang tak jauh dari tempat tidur. Aku melihatnya terus. Ah, dia sadar kok.

"Apa?!." aku kaget begitu Jeni sadar aku memerhatikannya.

Tunggu rasanya aku ingin sekali mendekatinya. Ah, ada apa sih aku tidak tenang pada diriku sendiri. Melihatnya membuatku merinding, ah kenapa aku mesum sekali. Hanya karena melihat dia sekarang memakai baju kemeja kebesaran warna biru langit tanpa celana pendek.

"Duduklah." Jeni memanggilku menyuruhnya duduk disebelahnya. Aku menahan napas sebentar. Bagaimanapun aku laki-laki mana bisa tahan lihat dia pakai baju begitu malam-malam.





Jeni Pov

Astaga apa yang baru aku lakukan? Aku memanggilnya, ini diluar kendali kenapa rasanya tanganku gatal ingin membuka kancing kemeja tidur namja itu-

Astaga!!!!!!

Aku berteriak dalam hati. Mencubit tanganku agar aku terbangun dari mimpi ini. Namun terlambat. Aku sudah melingkarkan tanganku di lehernya. Ya di leher si Jeon Wonwoo ini.

"Ah mian." kataku hampir menangis. Aku ingin berhenti tapi hasratku ingin melakukan ini.

"Mian katamu?" aku mendengar peratanyaan dengan nada menggoda. Ani, mungkin itu hanya terdengar di telingaku.

"Minuman sialan." kataku sebelum Wonwoo melakukan step yang lebih gila. Yaitu menubrukkan dirinya pada diriku di tempat tidur. Namun kedua lengannya menahan agar tidak nenindihku. Ia bagun dan membuka kaosnya.

MEMBUKA KAOSNYA?!

Shiittt!!!


Author Pov

"Jeni-yaa." panggilan yang bernada agak sensual terdengar dari mulut Wonwoo. Namun tiba-tiba Jeni bangun dari posisinya. Tidak mengubris panggilan Wonwoo dan berlari ke kamar mandi. Wonwoo pun panik dan ikut menyusul.

Hueeek

Terdengar suara muntahan saat Jeni masuk.

'Dia tidak hamil kan? kami bahkan belum melakukannya tadi.' pikir Wonwoo heran menunggu Jeni keluar.

"Gwenchana?."

"Aku mengantuk." Wonwoo langsung menggendong Jeni dan membawanya masuk ke kamarnya seperti tadi. Takut Jeni mulai kegerahan lagi ia menyalakan Ac, sedangkan Wonwoo berniat keluar apartement dan menenangkan dirinya dengan menikmati angin malam.

Ia terdiam dan tersenyum sambil bergidik sendiri untungnya ia tidak minum banyak atau ia pasti akan memaksa Jeni melakukan 'itu'.

"Padahal hampir." Wonwoo membuang nafas beratnya baru kali pertama ia berani sejauh ini dekat dengan perempuan. Wonwoo kembali menimbulkan senyumnya ketika mengingat Jeni. Ia juga gila, kenapa juga bisa berfikiran seperti ini.

"Bagaimana caraku mengungkapkan perasaan ini Jeni-ah."




XXX






Wonwoo tidur di sofa, dan terbangun tepat jam 7 pagi. Kemana anak itu pikir Wonwoo saat masuk ke kamarnya. Di kamar mandi pun tak ada.

Jelas, Jeni yang ingat semua kejadian tadi malam langsung bangun saat jam setengah 5 pagi hanya dompet yang ia bawa setelah memakai rip jeansnya buru-buru.

"Anda tidak keracunan. Hasil mengatakan anda negatif."

Jeni hanya mengangguk mendengar perkataan dokter. Ya Jeni bangun pagi memang berniat ke dokter selain menghindar dari Wonwoo.

"Yang anda itu obat herbal untuk-"

Ah, Jeni mulai berfirasat buruk.

"Untuk meningkatkan nafsu ber-"

"Ah ne dokter. Aku mengerti." Jeni memotong perkataan sang dokter demi mengurangi rasa malunya.

Setelah keluar dari rumah sakit Jeni berdiri diam. Bingung harus kemana karena ini masih sangat pagi. Ngampus? Hari ini sudah libur sebulan sejak kemarin. Baseball? Kemarin mereka baru melakukan pertandingan dan pelatihnya menyuruhnya dan tim yeoja beristirahat.

Ah, Vernon! Jeni pun menelfonnya berniat menyuruh Vernon datang pagi hari ini ke kampus.



Tuuut



Klik. Terangkat.



"Ha-halo?."

"Kau dimana?."

"Siapa itu?."

Jeni memiringkan kepalanya karena merasa ada seseorang di dekat Vernon. Itu suara perempuan. Sepagi ini? Vernon bertemu dengan siapa? Gumam Jeni.

"Wait a second " sahut Vernon. Setelah itu Jeni masih mendengarkan suara berisik ribut-ribut diseberang sana yang entah membicarakan apa.

XXX

.
.
.
Tbc

Gue ga bisa nge-nc guys😂 jadi begitulah pokonya ye wkwk

Itu abang enon kenapa dah

Vote + comment jsy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Officially Married [Jeon Wonwoo] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang