Pagi-pagi Acha bangun tidur sudah melihat seonggok manusia lagi tiduran di sofa ruang tengahnya sambil nonton teletubbies. Bukan, ini bukan Dongho, soalnya dia nggak pulang minggu ini. Dan ini juga bukan Bapak, karena bapak nggak suka nonton teletubbies. Bukan juga Ibunya, karena yang lagi tiduran itu berjenis kelamin laki-laki.
Bukan, bukan Ong Seongwoo karena hari ini dia nggak berencana datang ke rumah Acha.
Dan jangan pernah harap yang tiduran itu Minhyun, karena Minhyun secara tidak langsung mau menghindari Acha. Jadi, jalan ke rumah Acha Minhyun sudah nggak sanggup.
Tersisa satu orang, yang sering datang mengusik hidup Acha. Datang kalau ada butuhnya saja, kalau dibutuhin belum tentu mau.
Manusia itu adalah Lai Guanlin.
Akhirnya dia balik setelah berbulan-bulan nggak dateng ke rumah Acha.
"Macam mana ini, pagi pagi jam delapan sudah di rumahku," Cerocos Acha sambil berjalan ke kulkasya ngambil susu kotak kecil.
Guanlin yang lagi menonton teletubbies, langsung bangun dan menoleh kebelakang untuk menyapa Acha yang lagi turun tangga, "GOOD MORNING, SYAITOOOON!" Sapa Guanlin teriak-teriak sampai terdengar seluruh isi rumah Acha.
Untung Bapak dan Ibunya lagi belanja, jadi nggak ada yang prostes kecuali Acha itu sendiri.
Guanlin bangkit dari sofanya, lalu menghampiri Acha yang saat ini didekat kulkas.
"Long time no see, syaiton. Lama tidak Q-time kita. Do you miss me? Well, I guess you do. Iyalah SIAPA YANG NGGAK KANGEN SAMA ORANG GANTENG SEANTERO JAGAD RAYA DUNYA INI HAH?" Guanlin bertanya dan menjawab pertanyaannya sendiri.
Banyak ngomong emang si Guanlin.
Ini Acha mau gebukin sepupunya, tapi kasian Guanlin kan anak semata wayangnya Tante Miran.
"Terserah lo deh, Koh. Capek gue, udah tenang hidup gue bebulan-bulan nggak ada lo, eh muncul lagi," Ucap Acha lalu berjalan meninggalkan Guanlin dan ke ruang tengah.
"Ya Allah, tontonannya teletubbies. Pantes aja jomblo," Gumam Acha sambil mengganti channel TV nya.
Guanlin duduk di samping Acha yang saat ini sudah duduk di sofa yang tadi ia tiduri, "Baru balik lo, Koh?" Tanya Acha sambil menyeruput susu coklat kotaknya.
Guanlin menangguk. "Iya, baru saja aku sampai dari Bandung," Jawab Guanlin.
"Nggak punya rumah, apa? Kesini mulu," Protes Acha.
"Tadi sudah ke rumah. Taunya TV kabelku sudah dicabut, jadi aku kesini mau nonton teletubbies soalnya di rumah wifi nya juga dicabut jadi nggak bisa streamingan. Plus ada PS disini," Balas Guanlin lalu menyengir lebar.
Iya, di rumah Guanlin soalnya nggak disediain PS soalnya Maminya takut kalau ada PS di rumah, Papinya malah ikutan main sama Guanlin bukannya mencari nafkah untuk keluarga, makanya Guanlin ngungsi ke rumah Acha terus biar bisa bebas main PS.
Acha cuma bisa geleng-geleng sama sepupunya yang satu ini. Kelakuannya emang nggak pernah berubah. "Udah gede tontonannya anak bayi."
"Yang penting happy. Hehe,"
Akhirnya mereka berdua diam. Guanlin cuma lihatin Acha yang gonta-ganti channel untuk mencari acara yang sesuai dengan seleranya.
Tapi ujung-ujungnya, channelnya berhenti di acara teletubbies lagi.
Akhirnya, mereka marathon teletubbies. Guanlin sebagai penggemar si Lala berwarna kuning pun ketawa-ketawa sendiri kalau si Lala sudah mulai joget muter-muter nggak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Sebelah ; hwang minhyun
FanfictionIni adalah kisah cinta Acha yang naksir sama calon arsitek yang tinggal di sebelah rumahnya. Tapi kisah cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Kasian. iya, emang kasian ngenes banget kisah cintanya. copyright © deuxcitrouille 2017