Acha memasuki villa dengan menunduk sambil menahan tangisnya untuk tidak pecah dihadapan banyak orang. Ia mengabaikan semua orang di ruang tengah yang saat ini sedang memperhatikannya dan berlari ke kamarnya lalu membanting pintunya.
Semua terkejut dengan sikap Acha yang mendadak berubah.
"Acha kenapa?" Tanya Daniel.
Jonghyun berdecak. "Paling gara gara si Minhyun. Tau dah diapain lagi," Ujar Jonghyun kesal.
Mina yang sedang makan kacang kulit pun langsung menghentikan aktivitasnya dan langsung menyusul Acha ke lantai dua diikuti dengan Dongho dibelakangnya.
"Kenapa sih mereka berdua? Gue heran sama si Minhyun, kalo suka tuh kenapa gak nembak gitu. Keduluan sama Ong dia jadi begitu," Ucap Daniel yang masih bingung apa yang sebenarnya terjadi dengan dua mahluk itu.
"Apalagi gua. Gua cuma bisa ngomporin si Minhyun aja, tahan nggak tuh dia liat Acha udah jadi hak milik Ong," Timpal Minki.
Jaehwan yang lagi ngopi bareng Minki sambil menunggu makanan hanya bisa menghela napas panjang. "Aku wis luwe ini, mau makan aja," Ujar Jaehwan lelah.
Mina dan Dongho yang sudah di lantai dua mengetuk kamar Acha dan menanyakan apa yang bari saja terjadi.
"Cha, buka cha, lo kenapa? Jangan dipendem sendirian," Ucap Mina dengan khawatir.
Sekarang giliran Dongho, "Acha keluar ya, cerita sama kita baik-baik," Dongho memohon.
"Bang Dongho, Mina, tolong kasih waktu Acha buat sendiri dulu. Acha nggak bisa cerita sekarang," Balas Acha dengan suaranya yang bergetar.
Karena tak bisa berbuat apapun, Dongho dan Acha hanya bisa meninggalkannya sendiri di kamar dan kembali kebawah.
Dibawah mereka melihat Minhyun yang baru sampai terlihat dengan sangat kacau.
Kalau saja Minhyun datang tidak dengan wajah muramnya, mungkin Dongho sudah menghajarnya habis-habisan.
◆
Acha tiduran di tempat tidurnya sambil memegang ponsel ditangannya. Air mata terus keluar dari matanya. Semua perkataan Minhyun tadi membuatnya marah.
Acha kecewa sama Minhyun. Bukan, bukan karena ia berharap Minhyun mengucapkan itu lebih awal. Ia kecewa karena Minhyun semakin memperkeruh keadaan perasaanya.
Dia bilang sayang tapi dia nggak bisa sama gue? Maksudnya apa dia bilang kayak gitu? Maksudnya apa dia bilang saat gue udah sama Ong?
Acha menekan tanda free call pada chatroom Ong. Ia hanya membutuhkan pelukan dari Ong saat ini. Ia hanya butuh pelukan dari Ong yang akan memberinya ketenangan, walaupun selama pacaran mereka belum pernah pelukan.
"Halo, Cha?"
Acha masih terdiam. Tidak berani mengeluarkan suaranya.
"Cha? Kok diem aja? Ini kepencet atau gimana?" Tanya Ong.
Acha menggeleng walaupun ia tahu Ong tidak akan bisa melihatnya.
"Kak..." Panggil Acha dengan suaranya yang parau.
"Acha kenapa?" Tanya Ong panik.
Tangis Acha bukannya berhenti malah semakin deras mendengar Ong yang panik.
"Cha ngomong dong, jangan buat aku panik," Ucap Ong.
"Pulang dong, Kak. Acha mau peluk," Ucap Acha sambil mengusap air matanya.
Ong menghela napasnya sedih. "Cha, maafin aku belum bisa pulang ya. Soon, Cha soon pasti aku pulang, sayang. Kamu lagi ada masalah ya?" Tanya Ong.
Acha nggak jawab. Yang terdengar malah isakan tangisnya yang buat Ong semakin panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Sebelah ; hwang minhyun
FanfictionIni adalah kisah cinta Acha yang naksir sama calon arsitek yang tinggal di sebelah rumahnya. Tapi kisah cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Kasian. iya, emang kasian ngenes banget kisah cintanya. copyright © deuxcitrouille 2017