Rutinitas.
Ada rutinitas baru yang Minhyun lakukan setelah tinggal sama Acha. Dari mulai yang paling sederhana saja seperti bangun tidur yang dia lihat bukan lagi guling yang dibaluti kain bermotif Elmo, tapi sosok perempuan tanpa make up yang dengan rambut berantakannya yang kadang kalau tidur mangap yaitu, Acha. Sesederhana itu saja bisa buat hati Minhyun senang dan berdebar setiap kali dia bangun tidur.
"Bangun, bangun. Itu iler dimana-mana ya ampun," Ujar Minhyun sambil mengguncangkan bahu Acha.
Acha ngulet, nengok ke samping sambil menyengir lebar. "Hehe, gak ngaca biasanya siapa ngiler yang paling banyak?" Balas Acha dengan nada sarat sarkasme.
"Morning kiss dulu dong?"
"Males banyak iler!" Balas Acha langsung beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk berangkat ke kantor.
Kedua, dulu setiap bangun tidur dia pasti bakal ke kamar mandi untuk sikat gigi sendirian, tapi kali ini disamping dia ada Acha yang juga melakukan aktivitas yang sama dengannya. Gelas sikat gigi yang dulu hanya ada miliknya, sekarang ditemani dengan sikat gigi berwarna pink milik Acha.
"Hyun, kamu sikat gigi aja ganteng deh. Padahal banyak busanya gitu yah, heran gantengnya suka gak waras," Ucap Acha sambil menonton Minhyun yang masih menyikat giginya.
"Awkuemanggwanteng dawri kewcil," Gumam Minhyun enggak jelas sambil menatap ke Acha.
"Apa? Gak denger kuping Acha burem," Balas Acha sambil tertawa.
"Jadi suka ngelucu ya kamu sekarang," Balas Minhyun terkekeh. "Tapi gak lucu sebetulnya." Tambahnya membuat Acha berhenti tertawa dan manyun.
Ketiga, dulu dia kalau sarapan yang menyiapkan adalah mamanya. Soal rasa, enggak usah di ragukan. Enak banget dan menunya yang selalu bervariasi. Sekarang, yang menyiapkan sarapannya adalah Acha, kadang dia juga sih. Kalau Acha, makanannya monoton, kalau enggak roti ya telur. Tapi Minhyun masih bisa mengkategorikan dirinya beruntung karena masakan Acha enggak hambar. Oh iya, masakan Acha yang paling Minhyun sukai adalah saat Acha masak indomie rasa soto ayam. Katanya enak banget. Iyalah, kan namanya juga mie instan.
"Sarapan apa, Cha, hari ini?" Tanya Minhyun sembari duduk di kursi ruang makan.
"Niiih," Acha membawa dua mangkok berisikan mie rebus rasa kari sambil tersenyum dari pipi ke pipi.
"Kok indomie lagi sih, Chaaaa?" Protes Minhyun memasang wajah cemberutnya.
"Apaan sih, Hyuuun? Orang ini mie sedap juga bukan indomie," Balas Acha sambil menjulurkan lidahnya.
"Diajarin siapa sih kamu jadi receh gitu?" Tanya Minhyun heran sambil geleng-geleng kepala.
Keempat, dulu dia kalau berangkat kerja langsung menluncur menuju tempat kerjanya. Tapi sekarang, dia memiliki tanggung jawab baru dengan menjadi ojek langganan Acha yang bakal antar-jemput dia ke kantor. Sebetulnya, Acha enggak minta tapi Minhyun yang mau.
"Nanti di jemput jam berapa, Cha?" Tanya Minhyun saat Acha baru saja turun dari Nmax putih miliknya dan melepaskan helmnya.
"Masih belum tau nih," Jawab Acha sambil memberikan helmnya ke Minhyun.
"Yaudah, kabarin aja pulang jam berapa, nanti aku jemput. Jangan lupa makan," Ujar Minhyun melempar senyuman kepada Acha, membuat para wanita yang ada di lobby kantor Acha, menatap iri kepada mereka.
"Okay. Titi DJ yah,"
"Apaan tuh?"
"Hati-hati di jalan," Jawab Acha sambil tertawa sendiri membuat Minhyun bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Sebelah ; hwang minhyun
FanfictionIni adalah kisah cinta Acha yang naksir sama calon arsitek yang tinggal di sebelah rumahnya. Tapi kisah cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Kasian. iya, emang kasian ngenes banget kisah cintanya. copyright © deuxcitrouille 2017