Chapter 9 Nightmare

1.2K 111 13
                                    

Suatu tempat di perbatasan Itali dan Perancis, di sebuah area penyewaan kabin kayu. Derek mengusap leher dan dahi Caleb dengan air es untuk menurunkan demamnya. Meski hal seperti ini wajar pada manusia yang terkontrak Lycanthropy (perubahan werewolf), Derek tetap khawatir karenanya.

Proses perubahan akan selesai ketika bulan purnama atau bulan baru muncul. Karena malam kemarin bulan berada pada bulan tua, maka hanya butuh sekitar 4 malam lagi sampai bulan baru muncul. Derek harus siap untuk itu karena para new blood, atau sebutan bagi werewolf baru akan cenderung tidak terkendali dan liar.

Sudah seminggu lebih semenjak Derek mengubah Caleb dan membawanya pergi dari Rumania. Hunter dan Watcher akan semakin gencar memburunya, tapi Derek tidak takut. Selain Hunter yang bisa ia hindari atau lawan dengan mudah, berkat jimat buatan yang diajarkan oleh temannya yang seorang Shaman, Derek bisa "menghilang" dari pandangan sihir Watcher. Sayangnya jimat itu membuat kekuatannya menjadi kurang stabil sehingga fenomena seperti perubahan suhu yang mendadak akan selalu terjadi disekitarnya.

Derek sudah memperkirakan rencana pelarian dirinya bersama Caleb menuju Iceland atau mungkin Greenland. Membangun rumah sederhana di desa terpencil dan tenang dimana dia, Caleb, dan mungkin beberapa anak akan tinggal damai. Apalagi dengan tidak adanya lagi perbedaan "status " diantara mereka dan hubungan mate yang sudah mengikat jiwa mereka berdua, Derek yakin kehidupan mereka bersama akan sempurna.

Keputusan untuk mengubah Caleb dirasa Derek sudah sangat tepat meski Derek tetap merasa egois karenanya. Derek hanya berharap ketika Caleb bangun, dia akan mengerti dan memaafkannya. Bahkan jika mungkin, Caleb akan memeluk dan mencium mesra seperti dulu.

.

.

.

.

.

"Samuel, mencarinya seperti ini tidak akan ada gunanya. Kita harus kembali dan membiarkan para Watcher melacaknya terlebih dulu." Ucap salah satu Hunter di sebuah hutan Kroasia selagi Samuel mencari jejak werewolf yang membawa adiknya.

Samuel tentu saja tidak mendengarkannya. Dia hanya punya waktu kurang dari seminggu untuk menemukan Caleb sebelum kemungkinan kalau Caleb akan berubah menjadi werewolf terjadi. Firasatnya sudah tidak enak ketika tim Hunter yang berpatroli di sekitar Jerman kembali dengan berita penyerangan werewolf yang memiliki kekuatan mengendalikan es. Ketika Caleb tidak kembali dari jalan-jalan malamnya waktu itu, Samuel segera berangkat diikuti beberapa orang Hunter yang adalah teman Samuel untuk mencari Caleb.

Meski jejaknya tipis dan beberapa kali Samuel tersesat, dia akhirnya bisa menemukan pola pergerakan dan tujuan werewolf membawa adiknya itu. Samuel tidak bisa mengandalkan para Wacther karena mereka sangat tidak bisa diandalkan jika berkaitan dengan waktu, sementara bagi Caleb dia tidak memilki waktu banyak.

"Sam!"

"APA?!" Bentak Samuel.

"Kita harus kembali. Mencari Caleb seperti ini sangatlah sia-sia. Kita sudah hampir seminggu lebih berada di luar sini dan kita bahkan belum menemukan jejak kongkrit tentang Caleb maupun werewolf penculik ini." Ucap Hunter tadi.

"Dia benar... lagipula untuk apa werewolf menculik manusia atau Hunter? Mereka akan menghabisi Hunter di tempat jika para werewolf melihatnya." Hunter satunya lagi menambahkan.

"Kita berada di tempat! Aku yakin itu!"

"Dari mana kamu tahu, huh? Ramalan cuaca? Jejak werewolf? Intuisi?!"

"Jika kalian ingin kembali, kembali saja tanpaku! Kalian tidak membantuku sama sekali semenjak pertama karena yang kalian lakukan hanyalah mengeluh dan meminta kembali ke markas!" Samuel meledak dalam amarah dan perkataanya itu mendapatkan sebuah tinjuan keras oleh temannya yang juga marah.

The Wild HuntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang