Chapter 15 The Battle

1.8K 116 40
                                    

"Apa yang mereka lakukan tadi? Kenapa sepertinya mereka bisa mengetahui setiap serangan kita?!" Derek menggeram frustasi.

"Entahlah, tapi aku yakin ini ada hubungannya dengan Death Mark. Kemampuan utama para Watcher untuk melacak dan membidik sasaran menggunakan persepsi seonsorik tambahan(ESP) yang berkaitan dengan mata mereka. Tidak hanya posisi, tapi mereka juga bisa mengetahui kemampuan seseorang. Sekali kau terbidik, maka kau tidak bisa bersembunyi dari pengawasannya." Samuel memasukan selonsong peluru lagi kedalam kedua pistolnya dan mengokangnya siap digunakan.

"Pengelihatan ya...... Lalu tiang itu? Apa berpengaruh?"

"Kupikir begitu semenjak para penyihir akan selalu membutuhkan benda untuk menyalurkan kekuatan sihir mereka."

"Jadi apa yang terjadi ketika aku menghancurkan tiang-tiang itu?"

"Kau merenggut kekuatan mereka." Jawab Caleb dengan segala pengalaman dan pengetahuannya.

"Tidak perlu berbisik gentleman.... kami akan memberitahukan kemampuan hebat kami pada kalian." Watcher berambut hitam menciptakan tiga bola cahaya seukuran kelereng yang masing-masing menembakan proyektil seperti peluru panas yang ke tiganya mengenai tubuh Derek, bahkan ketika dia mencoba menghindari sambil menaikkan perisai esnya yang hancur bahkan sebelum terbentuk seutuhnya.

"Kemampuan ini adalah penyempurnaan dari Death Mark dan kami menyebutkannya sebagai The All Seeing Eye atau Mata Wadjet jika kalian mau." Watcher berambut coklat menciptakan tiga bola cahaya juga bersiap untuk menembak.

"Dengan memanfaatkan pengelihatan sempurna kami dan sinar matahari, kami tidak hanya bisa membidik dan melacak, tapi juga kami mengetahui setiap gerakan yang akan kalian lakukan, serangan apa yang kalian lancarkan, dan respon apa yang akan kalian berikan."

"Matahari semakin meninggi dan kekuatan kami akan semakin kuat! Well singkatnya, kalian akan mati dan itu dimulai dari kau!" Watcher pirang menembakan panah dari busur ungunya bersamaan dengan kedua Watcher lainnya yang menembakan keenam proyektil cahaya mereka kepada Derek yang masih memulihkan diri dari luka sebelumnya.

Derek memaksakan dirinya untuk bergerak dan menciptakan tiga dinding es disekitarnya yang membentuk segitiga. Tiga proyektil pertama menghancurkan ketiga sudut dinding es, ketiga proyektil lainnya masuk ketengah dan meledak untuk menghancurkan kubah es dimana Derek berlindung. Ketika Derek terpaksa melompat keluar dari situ, panah cahaya Watcher berambut pirang sudah menunggunya.

Panah itu langsung mengenai dada Derek dan menahannya di dinding gedung. Derek melolong kesakitan ketika anak panah cahaya yang ternyata cukup panas, meleset beberapa inci dari jantungnya dan itu membuat jantung Derek mendidih.

"Cih, tapi bagaimana bisa?! Tak apa..... kami pastikan yang satu ini tidak akan meleset....." Watcher pirang mendecakan lidahnya dan membidik lagi.

Sebelum itu terjadi, Samuel menembakan pistol otomatisnya secara beruntun dengan mencambukan pistolnya agar setiap peluru yang keluar bergerak melengkung beberapa milimeter dan tidak tentu arah, berharap kalau salah satu Watcher terkena pelurunya.

Seperti sebelumnya, Watcher berambut coklat dan hitam bergerak dan menari secara akrobatik diatas tiang untuk menghindari peluru, tapi hal yang tidak terduga terjadi. Ketiga Watcher selain Watcher pirang terkena peluru Samuel meski peluru itu hanya menggores lengan dan kaki mereka.

"Apa-apaan ini?!" Tetiak Watcher pirang.

"GURH!!! SIALAN!" Kutuk Watcher berambut hitam.

"Kenapa kalian tidak memperhatikannya!!"

"Kami sudah memperhatikannya! Sesuatu terjadi yang membuat sihir kita meleset!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Wild HuntTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang