Chapter 11

1K 86 1
                                    

-Happy reading-

.

.

... Sometimes happiness was coming along with
sadness ...

.

.

Previous ...

"Katakan padaku, Sehun-ah! Katakan, agar aku mengerti," desak Luhan.

Air mata mulai mengalir di permukaan pipi Sehun. Gadis itu lalu menegakkan kepalanya dan memberanikan diri menatap wajah Luhan.

"Dia ...,"

"Katakan Sehun-ah!"

"Dia..."

"..., Chanyeol Sunbae."

Deg!

Luhan terlonjak kaget mendengarnya. "C-chanyeol?"

"N-ne. Maafkan aku." Sehun lalu berlari pergi meninggalkan Luhan yang masih nampak syok sambil terisak. Dia merasa tak enak hati pada Luhan. Tapi mau bagaimana lagi, hati tak bisa berbohong.

"Hh! Bagaimana bisa?"

❤❤❤

Luhan membuka pintu kamar Chanyeol kasar sampai membuat Chanyeol yang sedang selonjoran di atas ranjang sambil bermain game di smartphone-nya terlonjak kaget.

"Kau sudah pulang? Cepat sekali," kata Chanyeol.

Luhan melangkah menghampiri sepupunya itu dan menatapnya tajam. "Pesankan aku tiket pesawat sekarang juga," perintahnya dingin.

Chanyeol terlonjak kaget. "Mwo?" Dia lalu bangun dari acara selonjorannya. "Kenapa begitu menda–"

"CEPAT!" bentak Luhan. Napasnya sudah naik turun dan wajahnya sudah nampak memerah.

Chanyeol menatap Luhan tak percaya. Dia tidak mengerti, kenapa sepupunya tersebut bisa seperti ini. "N-ne, aku akan memesankannya sekarang." Dia lalu melangkah keluar dari kamarnya meninggalkan Luhan sendirian di situ.

Luhan berdecak kesal. "Arrggghhh ...," geramnya sambil mengacak rambutnya kasar.

"WAE? KENAPA HARUS CHANYEOL? WAE?!" teriaknya marah. Dia lalu menyapu bersih semua peralatan belajar Chanyeol yang ada di atas meja belajar. "Hh!"

.

Chanyeol berjalan menuju garasi rumahnya. Namun langkahnya terhenti begitu dia sampai di teras rumahnya. "Yak kenapa aku tidak membawa kunci mobil?" ucapnya sambil menepuk jidatnya pelan. "Ish ... Chanyeol pabboya." Chanyeol lalu berbalik arah dan kembali ke kamarnya.

"Aku lupa membawa kunci mobil–" Chanyeol menghentikan ucapannya begitu dilihatnya keadaan kamarnya yang sangat berantakan tidak seperti tadi saat dia tinggal keluar. "Yak Xi Luhan! Apa yang kau lakukan, huh?"

Luhan menoleh kearah Chanyeol dan berdecih pelan. "Wae? Apa kau marah?" Dia lalu melangkah menghampiri namja tinggi itu dan menatapnya tajam.

"Kenapa kau jadi seperti ini, huh? Apa Sehun baru saja menolakmu?" tanya Chanyeol tepat sasaran.

Luhan terdiam.

"Tsk, kau terlalu kekanak-kanakkan," ucap Chanyeol.

Bugh

Tanpa pikir panjang Luhan langsung meninju wajah Chanyeol hingga membuat namja tinggi itu tersungkur ke belakang.

Ich Liebe Dich (ChanHun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang