Chapter 19

2.1K 104 16
                                    

-Happy Reading-

.

.

.

Sehun terlihat tengah asyik memainkan ponselnya, sampai mengabaikan Luhan di hadapannya yang sedang mengerjakan tugas. Luhan tadi meminta tolong pada Sehun agar membantunya.

"Yak! Berhentilah bermain ponsel!" seru Luhan sambil merebut ponsel yang ada di tangan Sehun.

"Ish, apa-apan, sih? Kembalikan ponselku!"

"Shireo."

"Baiklah, kalau kau tidak mau mengembalikannya. Aku tidak akan membantumu mengerjakan tugas-tugasmu itu," ancam Sehun.

Luhan yang mendengarnya berdecak kesal. "Oke, kalau kau tidak mau." Dia lalu berteriak memanggil Tuan Oh. "APPA! SEHUN TIDAK MAU MEMBANTU–mmmppptttt ...." Sehun langsung membekap mulut Luhan dengan tangannya.
"Diamlah!"

Luhan menjauhkan tangan Sehun dari mulutnya. "Makanya, bantu aku."

"Arasseo, arasseo, aku akan membantumu. Puas!"

Luhan tersenyum penuh kemenangan mendengarnya.

"Sehun-ah!" panggil Luhan di sela-sela mengerjakan tugasnya.

"Ne, waeyo?" sahut Sehun.

"Apa kau bisa membantuku?"

"Tsk, bukankah aku sudah membantumu? Mengerjakan tugasmu ini, 'kan?"

"Aniya. Bukan itu. Apa kau bisa membantuku mencarikanku yeojachingu?"

"Mwo?" Sehun terkejut mendengarnya.

"Aku sudah lama single." Luhan lalu menghela napas panjang. "Kau tahu, aku sudah sangat bosan dengan statusku itu. Sebenarnya sih, banyak yeoja di luaran sana yang menyukaiku. Tapi, mereka hanya melihat segi fisik dan materi yang aku miliki saja. Sama sekali tidak ada ketulusan."

Sehun menatap Luhan intens. "Apa kau baru saja ... curhat?"

"Kekeke, menurutmu?"

"Baiklah, aku akan mencarikanmu yeojachingu. Tapi kau jangan protes jika tidak sesuai dengan tipe idealmu. Paham?"

"Ne, saudaraku yang paling cantik," ucap Luhan sambil mencubit kedua pipi Sehun gemas.

"Yak! Berhentilah melakukan hal ini padaku! Kau bisa membuat pipiku jadi mengendur."

"Ck, mitos dari mana itu?"

❤❤❤

Jam baru menunjukkan pukul 7 pagi. Namun Chanyeol sudah berada di depan pintu rumah Sehun dengan pakaian yang begitu rapi. Hari ini dia berencana mengajak Sehun keluar. Dia sudah memberitahu Sehun tentang rencananya tersebut semalam, namun dia tidak memberitahu ke mana dia akan keluar lebih jelasnya.

Ditekannya bel rumah di depannya itu berkali-kali, hingga seseorang yang ada di dalam sana membukakan pintu untuknya.

"Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini kemari?" Luhan sedikit terkejut begitu dilihatnya Chanyeol yang berdiri santai di depan pintu.

"Tentu saja bertemu dengan kekasihku."

"Oh, ya?"

"Emm. Mana Sehun? Apa dia sudah bangun?" tanya Chanyeol sambil mengintip isi ruang tamu yang sedikit terlihat.

Ich Liebe Dich (ChanHun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang