-Happy reading-
.
.
.
Seulgi melangkah menuju salah satu ruangan yang ada di rumah sakit Asklepios Klinik Barmbek yang terletak di kota Hamburg, Jerman. Rumah sakit Asklepios Klinik Barmbek merupakan salah satu rumah sakit terbaik di dunia. Seulgi mendapat informasi dari teman saudaranya yang tinggal di Hamburg bahwa Sehun tengah menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut.
Diputarnya knop pintu kayu itu perlahan. Di dalam sana, dia dapat melihat Sehun yang tengah mengobrol dengan seorang perawat menggunakan bahasa Jerman yang tidak diketahuinya. Gadis itu menatap Sehun sendu. Teman sekelasnya itu nampak lebih kurus dari sebelumnya.
"Sehun-ssi!" panggilnya pelan begitu dilihatnya perawat itu keluar.
Sehun yang merasa namanya disebut menoleh. Dan betapa terkejutnya ia saat dilihatnya Seulgi berjalan menghampirinya.
"Seulgi-ssi? Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana bisa–"
Seulgi langsung memeluk Sehun erat."Apa yang membawamu kemari, huh? Bagaimana kau bisa tahu kalau aku di sini?" tanya Sehun.
Seulgi melepas pelukannya dan menatap Sehun lurus. "Aku mau minta maaf padamu karena selama ini sudah membencimu. Dan bagaimana aku bisa tahu kau ada di sini, ini sudah zaman modern, Sehun-ah. Jadi mudah saja bagiku untuk menemukanmu. Kau tahu, aku sangat merindukanmu," jelasnya panjang lebar.
"Terus, apa kau juga memberitahu keberadaanku pada yang lainnya?"
Seulgi menggeleng, "Belum."
"Berarti akan?"
"Entah."
Sehun langsung menggenggam tangan Sehun erat. "Aku mohon, Seulgi-ah. Jangan beritahu siapa pun kalau aku di sini, ne?"
Seulgi menghela napas panjang. "Baiklah. Jika itu permintaanmu, aku tidak akan memberitahukannya pada siapa pun."
"Janji?"
Seulgi tersenyum. "Janji."
"Um ... Seulgi-ssi, bisakah kau menemaniku jalan-jalan di sekitar rumah sakit ini?" pinta Sehun.
Seulgi mengangguk. "Tentu." Dia lalu mengambil kursi roda yang ada di pojok ruangan tersebut dan membantu Sehun duduk di atasnya.
Seulgi membawa Sehun ke taman yang terletak di belakang gedung rumah sakit. Sehun tampak sangat senang. Senyum lebar tampak jelas dari raut wajahnya.
"Huaaaaa akhirnya aku bisa menghirup udara segar!" serunya senang. "Kau tahu, Seulgi-ya. Selama aku berada di rumah sakit ini baru sekarang aku bisa jalan-jalan ke luar."
"Benarkah? Wah, itu pasti sangat membosankan."
"Yaps, kau benar. Sangat-sangat membosankan."
"Tsk, aku menyesal karena telah iri padamu, Sehun-ah. Kau benar, justru kau yang seharusnya iri padaku." Seulgi tertawa miris. "Hh, aku sungguh sangat menyesal."
Dia lalu berjongkok di hadapan Sehun. "Sehun-ah ...."
"Ne, waeyo?"
"Bisakah aku menjadi temanmu?" pinta Seulgi.
Kening Sehun berkerut. "Bukankah kita selama ini adalah teman?"
Seulgi menggeleng. "Aniya. Aku ingin kau dan aku berteman seperti kau yang berteman dengan Baekhyun dan juga Kyungsoo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich Liebe Dich (ChanHun)
FanfictionWarning! GS Status : COMPLETED! Summary : Aku mencintaimu, meskipun kutahu kau tak mungkin akan membalasnya. Aku mencintaimu, meskipun kau tak akan pernah menjadi milikku. Aku mencintaimu, meski hanya dari kejauhan. Aku mencintaimu, selalu dan sela...