18

2.7K 291 15
                                    

Eunha terbangun merasakan secercah cahaya menembus dari tirai jendelanya. Ia mendapati sebuah tangan kekar sedang mendekapnya, diliriknya sang suami masih terlelap dengan wajah yang begitu damai.

Eunha menarik kedua sudut bibirnya mengingat kembali kejadian yang baru saja ia alami semalam untuk pertama kalinya. Sebenarnya ia sengaja tidur lebih awal karena menghindari momen canggung saat malam pertama, namun di luar ekspetasinya Jungkook berani menyentuhnya dalam tidurnya.

Chup

Eunha menengok ke arah pria yang berani membuyarkan lamunannya, "Ngapain senyum-senyum sendiri? Gila?" tanya Jungkook

"Emang lo rela nikahin cewek gila?"

"Ngapain harus ga rela? Kita kan sama-sama gila." Jungkook meringis saat tangan mungil Eunha menjitak keningnya

"Ga sopan ih sama suami." cibir Jungkook

"Udah ah mau mandi aja, nanti siang kita udah harus nyampe di bandara."

Saat Eunha beranjak dari kasur sepertinya ia tidak sadar akan sesuatu hingga sampai setengah perjalanan ia baru sadar, "MAMAAAA EUNHA MALU GA PAKE BAJU." teriaknya sambil berlari menuju kamar mandi, sedangkan Jungkook hanya bisa tertawa melihat tingkah konyol istrinya.

Selesai mandi Eunha yang masih menggunakan handuk tidak menemukan Jungkook di kamarnya. Ia sengaja memastikan keadaan Jungkook sebelum berganti baju, ia masih malu jika berhadapan dengan suaminya, maklum pengantin baru.

"Yaelah masih aja kaku kayak bra baru, aku udah liat semua kali."

Eunha yang baru ingin membuka handuk langsung terperenjat melihat Jungkook dari balik selimut. Ternyata Jungkook sengaja membungkus dirinya menggunakan selimut untuk menjahili Eunha.

"JUNGKOOK MANDI IH NANTI TELAT!

"Kenapa sayang? Susah ngaitin bra? Mau aku bantuin?

Eunha geram melihat tingkah Jungkook yang terus menjahilinya, niatnya ingin mengganti baju ia beralih menghampiri Jungkook lalu memukulnya beberapa kali. Ya memang kekuatan Eunha tak sepadan tubuh Jungkook, pukulan Eunha malah terasa menggelikan bagj Jungkook.

Grep

Jungkook menahan tubuh Eunha dengan lengannya agar ia berhenti, "Kalau mau mukul aku tuh ganti pakaian dulu, kalau kayak gini jangan salahin aku bakal ada ronde selanjutnya."

"Aw!" pekik Jungkook saat merasakan gigi kelinci milik istrinya menancap pada pipi mulusnya.

"Mandi Jeon!"

Jungkook buru-buru melangkah kan kakinya menuju kamar mandi takut gadis mungㅡ ralat maksudnya wanita mungilnya tidak akan memberi jatah saat mereka pergi honeymoon.

---

Sesuai dengan tiket hadiah pernikahan yang Mingyu berikan, malam ini Jungkook dan Eunha sudah berada di bandara Narita, negara yang akan mereka gunakan sebagai tempat honeymoon untuk seminggu ke depan.

"Duh capek banget, pegel." ucap Eunha sesampainya di kamar hotel, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Nanti malem bakal lebih capek Ha." balas Jungkook sembari ikut merebahkan tubuhnya di samping Eunha

"Emang ngapain? Mau nyari makan? Ini udah jam 9 malem Kook aku masih capek."

"Nanti kita ngeronda semaleman."

Eunha yang tidak paham dengan maksudnya namun masih bisa merasakan tatapan nakal Jungkook langsung bangkit dari tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi menghindari Jungkook.

'Woy gemes banget bini gua'

---

"Ga ada Eunha diriku merasa kesepian." ujar Yuju dengan nada di sedih-sedihkan menatap kekasih dan sahabatnya

"Baru juga di tinggal sehari, gimana gua yang di tinggal nikah." balas Mingyu dengan tertunduk lesu. Yuju dan Dokyeom tidak mengubrisnya, mereka malah semakin tertawa keras melihat wajah lesu Mingyu.

"Eh Aming daki, kan katanya cinta tak harus memiliki." ledek Dokyeom namun di setujui oleh Mingyu

"Eh tunggu nama gua napa jadi ditambahin daki sih."

"Itu kan nama buatan Jungkook, tapi emang cocok buat lo jadi ya kita pake."

"Sialan, ga suami ga istri demen banget ngehina gua."

Lagi-lagi kesedihan Mingyu tidak di indahkan oleh pasangan yang terkenal dengan suara merdunya.

"Eh Ming ikut kita yuk?" ajak Yuju di sela-sela mengerjakan tugasnya

"Kemana?"

"Pokoknya nanti lo demen dah."

Dengan ucapan Dokyeom yang meyakinkan akhirnya Mingyu mau menjadi nyamuk di antara Yuju dan Dokyeom yang akan di bawa entah kemana.

Ternyata Mingyu di bawa ke cafe milik kenalan DokJu yang baru saja di buka, pasangan itu sengaja datang karena saat acara peresmian harga makanan maupun minumannya di diskon.

Yuju meninggalkan Mingyu dan Dokyeom menuju seseorang bersurai panjang yang membelakangi mereka.

"Tuh dia yang punya cafe ini," Dokyeom menunjuk seseorang yang sedang duduk berhadapan dengan kekasihnya

"Anjir tuh cewek rambutnya bagus bener, sukses di usia muda udah punya cafe." ucap Mingyu terkagum melihat sang pemilik maupun interior dalam cafe.

Dokyeom tersenyum lalu mengajak Mingyu menuju Yuju, saat Mingyu beralih melihat sang pemilik cafe, "YAH ANJING INI MAH SI JEONGHAN TEMEN GUA PAS SD. KOK RAMBUT LO PANJANG SIH NYET, BARU AJA TADI GUA NGAGUMIN LO KIRAIN CEWEK TAUNYA BERBATANG." ucapan Mingyu pun membuat gelak tawa seisi cafe.


TBC

Males lanjutin nih, unpub aja apa ya?😒

Eh btw ada yang kayak aku ga? Maksudnya aku anaknya lebih suka cerita married life, bukan karena mengandung unsur dewasa tapi cerita married life bikin pola pikir kita lebih dewasa. Ya ga sih? Apa perasaan aku doang? Tapi kalau konfliknya yang berat banget malah bikin aku punya ketakutan tersendiri buat rumah tangga ditambah keluarga besar ku ya pernah kejadian kayak di ff-ff gitchu. Yaelah nih bocah udah mikirin tumah tangga aja, jangan sejauh itu deh sekarang aku jadi agak takut gitu sama cowok. Mungkin bakal ada yang bilang "Yaelah baperan amet sama ff doang sampe takut gitu, lebay tau ga." ya emang aku akuin bisa dibilang begitu tapi sesungguhnya aku bukan kamu dan kamu bukan aku. Jadi bagaimana menghadapinya? Harus mengurangi baca ff kah?

Real; JJK - JEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang