Chapter 25

460 35 0
                                    

Wilby dan Arga menuju rumah wildan.

Disana sudah ada tasya dan erika. Dan sudah banyak pelayat  didalam rumah duka.

"WILBY" seru kedua sahabat wilby kemudian memeluk wilby.

Air mata terus membanjiri wajah ke tiga remaja itu,mereka bertiga menangisi sahabat laki-lakinya.

"Mana??Mana wildan?" Tanya Wilby dengan suara serak.

Erika menuntun wilby menuju peti berwarna serba putih dengan dekorasi bunga-bunga di sekeliling jenazah wildan.

Tubuh  wilby bergetar hebat, melihat wildan yang terbaring pucat, dengan mengenakan jaz.

"Wil... bangun WIL...WILDAN!" Teriak tasya histeris.

"Bercanda lo gak lucu!" Sungut erika.

"Cubit gue" lirih wilby

Mendengar hal itu, lantas erika menoleh dengan tatapan heran.

"Cub--Awwkh"

Erika mencubit wilby dengan kencang, hingga meninggalkan bekas berwarna biru tua.

"Kalian tau? Setelah gue merasa ini adalah kenyataan, seketika harapanku hancur" gumam wilby.

Tasya memeluk wilby, "jika, ketika besok pagi gue bangun, dengan keadaan yang sama. Saat itu juga gue bakal coba ikhlasin" lirih tasya.

Tante Jierii. Atau ibu wildan menghampiri wilby dan ke dua temannya.

"Maafin wildan, jika selama hidupnya banyak nyusahin kalian.... punya banyak salah sama kalian...bikin kalian kesel..."

Erika mengangguk lalu memeluk tante jierii.

"Tan... gimana ceritanya ini terjadi?"tanya arga yang baru beberapa menit lalu bergabung.

"Tadi sepulang sekolah, wildan pergi ke suatu tempat, tante juga tidak tau pasti. Dan yang jelas, seseorang datang ke sini dengan ambulans jenazah. Menceritakan saat orang itu melihat dengan pasti sesorang yang hendak menembak lawannya yang berada di seberang, dan saat itu juga wildan yang  saat kebetulan melintasi..tertembak peluru tersebut"terang Tante Jieirii.

Wilby terus terisak hingga tubuhnya kembang kempis.

"Oh iya... Ini... Barang yang ia bawa.. dan sepertinya, untuk kalian" ucap tante jierii sambil menyerahkan kotak  besar berwarna pelangi

Erika membuka kotak tersebut, mereka semua ternganga. Erika yang melihat Sepucuk surat di antara isi yang lain mengambilnya. Tapi saat hendak membukanya, wilby mencegahnya.

"Bukan saat yang tepat... lebih baik kita tunggu Hari esok" ucap wilby.

Erika mengiyakan lalu memasukkan surat itu kembali, dan menutup rapat kotak itu, dan memeluknya.

***

Dua hari berlalu.

Wilby , erika dan tasya duduk di bangku taman sekolah.

"Gue mimpi ya?" Tanya erika

Tasya menaikkan bahu acuh

"Biasanya tu anak bakal heboh... cerita soal cewek yang nolak dia.." tasya tersenyum masam.

Sedangkan wilby hanya diam. Ia teringat perbincangan antara wilby dan wildan beberapa pekan lalu ketika mereka ada di uks.

"APA?? GUE UDAH MATI?? TA-TAPI GUE KAN BELOM NIKAH...BELOM PUNYA ANAK.."

Memang hanya perkataan wildan hanya bercanda, tapi kalimat itu membuat wilby terpukul. Ia memikirkan wildan yang benar-benar mati sebelum menikah, bahkan punya pacar.

ARTI CINTA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang