Chapter 13

775 35 0
                                    

Keesokan harinya, aku sengaja berangkat pagi. Dan sudah kuduga, kelas masih sangat sepi nan sunyi. Aku akan melanjutkan tidurku yang tertunda.
.
.
"Apaan sih!"
"Ayolah.. maafin gue"
"Gak! Pergi sana.. jauh-jauh!! Huss huss"
"Cih, gue udah minta maaf! Dasar cewek blagu!"
"Dasar cowok bego! Kalo mau selingkuh diem-diem kek! Ini malah pamer kemesraan di depan mata gue! Gila!lagi pula semua udah jelas kan?, ngapain minta maaf lagi?!"
.
.
"Hiiis.. suara siapa sih...pagi buta begini udah ribut banget!!" Suara yang sepertinya aku kenal begitu keras ditelinga, tapi sumbernya dari luar ruang kelas." Gak tau orang lagi ngantuk apa?!?!".
Rasa penasaranku ternyata mengalahkan kantukku. Akhirnya, aku memutuskan untuk mengintip suara heboh nan membahana dari luar yang bahkan mengalahkan suara bom nuklir.
Aku mulai mengintip dari balik pintu kelasku
DEG
'tasya?,arga??.. ngapa-in..Oh my! Jangan-jangan!??!'
Ketika tasya mulai berjalan memasukki ruang kelasku, aku mencoba menghalangi langkahnya.
"LO PACARAN SAMA...-" tanyaku tak percaya.
"ANJING" jawabnya sambil melaluiku begitu saja.
"..?ha?" Sungguh tak kusangka, benar-benar tidak bisa dipercaya.
"Bilangin sama temen lo! Gue minta maaf bukan karna menyesal. Tapi, sebagai mantan yang baik , gue akan mengakhiri suatu hubungan dengan cara yang baik pula. Kurang baik apa coba??" Ucap arga sambil melenggang pergi.
Sedangkan aku? Masih berfikir tentang apa yang ku lihat dan ku dengar barusan, kejadian gila di pagi hari.
'Ini...mimpi??' Tanyaku pada diri sendiri.

"Hiks.. hiks..hikss.."
Pikiran ku terhempas, hilang entah kemana. Disadarkan oleh suara tangisan tasya yang menggelegar.

Aku mencoba mendekati tasya yang sedang duduk dikursi ku. Aku menatapnya intens, sembari kedua tanganku yang sengaja kulipat di depan dada.
"Lo gila?, bisa-bisanya lo pacaran sama orang gila macem arga. Gue jadi bingung sya.. siapa yang gila sekarang.." yah, emang keterlaluan. Tapi aku bener-bener tidak habis pikir sama jalan pikiran tasya. Padahal dia tahu koreng-nya si arga.
"Hiiikss.. gu-gue... "
" bukan apa-apa ya sya. kalo lo punya pacar, gue ikut seneng.. apalagi kalo orang itu buat lo bahagia.. tapi liat-liat donk..dedemit macem arga lo jadiin pacar." Omel ku lagi.
"IYA-IYAA... GUE SALAH.. GUE KHILAF!"
"Terus? Kok bisa sampe lo pacaran sama Arga??" Aku mulai memelankan nada suaraku dan mendekati tasya.
" jadi, waktu itu..hm, lebih tepatnya malem minggu kemaren, gue gak sengaja ketemu arga. Pas tas gue hampir di jambred dia datang seperti pahlawan kemalaman. Awalnya gue cuek, dan tidak berterima kasih. Terus dia bilang ke gue, lo gak bilang makasih, atau sekedar say thanks, gitu?. Gue mengacuhkannya, terus gue mikir lagi, seandainya arga gak dateng waktu itu.. mungkin gue udah.. entahlah?, sukur-sukur gak jadi di perkosa atau di bunuh. Akhirnya, gue bilang makasih. Tapi kan lo tau sendiri, arga orangnya pamrih. Setelah gue bilang makasih, dia malah ngelunjak dan maksa gue buat jadi pacarnya." Jelasnya.
"Terus lo terima???"
" awalnya gak." Jawabnya lagi.
"Terus pas gue, hampir ninggalin dia.. dia ngancem gue, kalo gue gak mau jadi pacarnya.. dia jamin gak ada yang bakal mau pacaran sama cewek macem gue, gak tau berterima kasih..." tambahnya sambil menangis di pelukanku.
"Oke, maafin gue.. tadi ngatain lo gila.. karna jujur, gue syok parah..,apalagi pacarannya sama alga lagi." Ucapku menggebu-gebu.
"Dan lo tau?, kemarin. Gue pergi sama wildan,erika dan si Oteng ke Mall.. gue liat dia sama cewek. Dan lebih parahnya pas gue samperin dia, dia malah bilang.." tasya tidak melanjutkan ucapannya, malah menangis lagi.
"Apaa??" Dan itu membuatku penasaran.
"Hikss.. dia bilang, katanya dia pacaran sama gue?? Gue tu Gak level baginya,by. Gue kan sahabat elo.. dan lo musuh bebuyutannya. Dia cuma pengen bales dendam ke lo by, katanya soal lo mukulin dia di rumahnya sampe babak belur.. dan selain itu, gue cuma di jadiin taruhan. Dia main TOD sama temen-temenya,by...hiks.. hiks.." tambahnya.
"APA?!?!, jadi sebagian besar letak kesalahanya gara-gara gue???" Itu membuatku tambah pusing.
" gak papa kok by, lagi pula.. gue juga yang salah mau aja ngikutin ucapannya" ucapnya memelas.
" tapi, nama gue juga dibawa-bawa, sya. Emang dasar tuyul kampreet!! Dari dulu gak pernah berubah...." ucap ku gemas, rasanya ingin mencabik-cabik mulutnya.

ARTI CINTA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang