Malam hari tiba. Alicia, masterku telah menjalani harinya penuh dengan aktivitas yang berat. Sehingga ia sedikit sekali memiliki kesempatan untuk menggunakan imajinasiya. Yang berarti aku dan teman-teman lain yang ada di RB memiliki sedikit kesempatan untuk menambah poin.
Tapi, aku melihat siang tadi Alicia membaca sebuah novel. Dan novel itu bercerita tentang dunia Sword Art Online. Dengan kata lain, hari ini Kirito dan mungkin Eugeo mendapatkan poin. Poin Kirito cukup tinggi sehingga ia menempati peringkat 2. Tentunya poinku tetap tertinggi.
Yah semoga saja Alicia tidak melupakanku. Habis Alicia serba menggunakan foto Kirito disetiap barangnya. Seperti wallpaper handphone dan wallpaper laptopnya.
Aku hanya menggerutu didalam hati sambil duduk di sofa berwarna kuning. Aku membawa handukku untuk bersiap-siap mandi. Di hadapanku ada meja kaca yang diatasnya berserahkan kertas-kertas. Padahal ini adalah ruanganku tetapi mengapa aku merasa asing dengan kertas-kertas itu? Sudahlah, aku lelah hari ini. Lebih baik aku mandi saja.
Aku bergegas dari sofaku menuju kamar mandi. Ketika aku hampir tiba disana, aku mendengar seseorang yang sedang mandi didalamnya.
"Whhaaaattt??? Siapa itu? Mandi di kamar orang? Benar- benar deh tidak punya sopan santun." Gerutuku sambil mendekat ke pintu kamar mandi. Lalu aku mengetuknya. "Hei! Siapa ini?" Tanyaku. Kemudian mulai terdengar suara.
"Len-nii... Aku pinjam kamar mandimu dulu ya? Habis pintu kamar mandiku rusak sih." Jawab Rin.
Lega mendengarnya karena ternyata adikku sendiri yang menggunakan kamar mandiku. "Haaahhh... Aku kira siapa. Ternyata kau. Baiklah, cepat ya? Kita kan sudah berjanji akan malam diluar? Jangan sampai kita terlambat karena kau." Ucapku membisik ke pintu.
Kemudian Rin menjawab, "Iya tenang saja.. Sebentar lagi aku selesai kok." Setelah mendengar jawaban itu aku pergi dari kamar mandi.
Seusai Rin mandi, Rin mendatangiku yang tengah tertidur di sofa. Karena menunggu sebentarnya Rin sama dengan menunggu setengah abad. Jadi aku pun tertidur karena kelelahan menunggu.
"Len-nii... Ayo cepat bangun dan mandi sana. Aku mulai lapar~" Ucap Rin sambil menggoyangkan lenganku agar aku terbangun.
Kemudian aku terbangun, mataku terasa sangat berat. Jadi aku kembali tertidur.
Plaakkk...
Aku terbangun dengan kondisi sangat terkejut. Pipiku terasa panas seperti habis ditampar. Ah, ternyata aku memang ditampar. Tentunya oleh adikku yang tidak imut sama sekali.
Aku melirik kearah Rin. Rin terlihat sangat kesal. Ia melipat kedua tangannya sambil memegang kertas di tangan kanannya. Ia berdiri tepat dihadapanku dengan hanya mengenakan handuknya.
Aku hanya terdiam sambil mengelus pipiku. "Oi Rin... Itukah rasa terima kasihmu? Sakit tahu!" Ucapku setengah sadar karena masih mengantuk.
Rin menggeram, "Aku bilang cepat mandi! Aku sudah lapar!" Ucap Rin.
"Aarrghhhh..... Kau itu.... Bisa tidak sih sekali saja membuatku merasa nyaman ketika sedang bersamamu?" Tanyaku kesal pada Rin.
Kemudian Rin memberikan kertas yang baru saja ia gunakan untuk menamparku. "Ini, kertas ini untukmu. Laporan ini dari orang-orang LB." Lalu Rin membuang muka dan membalikkan badan.
Aku sangat kesal terhadapnya. Kemudian aku menggerakkan tanganku dan menarik handuknya. Handuknya hampir terlepas dan Rin secara refleks menarik kembali handuknya.
Sehingga genggamanku terlepas. "Ah, sayang sekali. Padahal hampir saja tadi. Walaupun tubuhmu tidak menarik sih. Fufu..." Ucapku sambil tertawa.
Rin hanya terdiam memegang handuknya. Lalu dia mengenakan kembali handuknya. Setelah itu dia datang kearahku. Ah, gawat. Mungkin setelah ini aku akan mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life from Yours
FantasyGenre: Fantasy, Angst, Romance Rate: T Perhatian!!! Tolong dibaca dalam keadaan Serius mode - ON! Karena mengandung content yang serius ≥﹏≤ [Highest rank in Manga #54 : 11-05-2018] [Highest rank in Anime #420 : 11-05-2018] [Highest rank in Fantasy...