Part XXI [Sacrifice]

132 17 21
                                    

'Tidak mungkin... Jangan-jangan yang dimaksud Khun adalah...?'

"Len mengorbankan dirinya untuk melakukan sistem kloning itu...." Jelas Khun perlahan yang membuatku terkejut.

Air mataku mengalir deras setelah mendengar penjelasan singkat dari Khun. 

"Bohong... Kamu pasti berbohong..."

"Kamu tahu bukan kalau Len itu baik dan sedikit bodoh? Dia pasti akan melakukan cara apapun untuk membahagiakan kekasih yang ia cintai."

"Tidaaaakkkkk!!! Tidak mungkin....

Bodoh! Len bodoh! Untuk apa aku hidup disini jika aku tidak dapat bertemu denganmu? Dan mengapa kamu dengan mudahnya mengorbankan nyawamu begitu saja? Dasar Len bodoh!" Ucapku terisak-isak diiringi tangisanku yang tiada hentinya.

Kemudian seseorang memelukku perlahan dengan lembut. Aku mencium aroma tubuhnya  yang mirip dengan Len tapi wanginya sedikit lebih manis. Aku mencoba mengintip dan melihat rambut kuningnya yang sedikit terurai di bahuku.

"R-Rin?"

"Jangan sebut kakakku bodoh... Aku tahu Len-nii memang sedikit bodoh tapi dia melakukannya hanya untukmu. Jadi aku mohon, tolong hargai usahanya."

"T-Tapi... Dia tidak perlu melakukan itu untukku. Jika dia akhirnya berhasil selamat saat itu, mengapa ia membahayakan dirinya lagi hanya untuk membuat kloning?"

"Siapa yang bilang bahwa saat itu Len selamat?" Potong Khun yang membuatku terkejut kembali.

"A-Apa yang kamu maksud, Khun?"

"Kamu sempat melupakan kami bukan?"

Aku terkejut untuk kesekian kalinya mendengar ucapan dari Khun. Bibirku rasanya terkunci karena perasaan bersalah kepada mereka. Aku hanya menundukkan kepalaku.

"Tapi pada akhirnya aku mengingatnya bukan? Aku hanya lupa beberapa menit saja, jadi--"

"Kau bilang beberapa menit saja? Asal kamu tahu, 1 menit sangat berarti untuk Len saat itu. Karena kamu melupakannya, pada akhirnya ia tidak terselamatkan sama sekali."

"T-Tidak mungkin... Lalu bagaimana caranya ia membuat kloning tubuh Alice jika ia memang tidak selamat Khun? Jangan bercanda!"

"Kamu pikir aku bisa bercanda mengenai kematian rekanku sendiri huh?"

"...." Aku terdiam beberapa saat sebelum akhirnya Khun menurunkan bahunya yang kaku karena sempat terbawa emosi.

"Dia memberikan hak akses adminnya kepada Kirito begitu pula semua data dirinya. Bahkan Len pula yang menyarankan untuk mengkloning tubuh Alice. Ia tahu bahwa itu terlarang, maka dari itu ia memberikan semua hak aksesnya pada Kirito di saat-saat terkahir sebelum dia menghilang seutuhnya. Len merelakan aksesnya untuk digunakan sebagai percobaan sistem kloning."

Khun tidak memberiku kesempatan untuk berhenti menangis. Mataku terasa sangat panas karena kering, dadaku terasa sesak, kepalaku tiba-tiba terasa pusing, dan pikiranku seperti kosong. Sangat sulit untuk mempercayai semua penjelasan Khun. Tetapi ia justru melanjutkan penjelasannya.

"Kirito menarikku untuk melakukan rencana ini bersama. Ketika kami melakukan percobaan sistem kloning, kami tidak memasukkan akses kami melainkan akses id dari Len. Sehingga kini Len makin dikunci oleh sistem karena telah melakukan 2 kesalahan. Yaitu ia sempat menyakiti hatimu dan berusaha memanipulasi sistem kerja otak. 

Jadi itulah sebabnya Len tidak ada disini. Tidak peduli sebanyak apapun kau mengingatnya, ia tidak akan pernah hidup lagi di dunia ini. Karena sistem telah mendaftarkan data Len didalam blacklist system dengan kata lain daftar id yang telah diblok sistem. "

My Life from YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang