#5 cintadewasa (10 Desember 2018)
[SLOW UPDATE]
Kau hadir dalam situasi yang tak terduga
Memberi kesan perkenalan yang diawali dengan perdebatan hebat
Hadirmu bagaikan siluet senja yang banyak dinanti-nanti
Kadang kau terlihat seperti bintang yang r...
NOW PLAYING: BONDAN PRAKOSO ft FADE2BLACK - YA SUDAHLAH
*** Tertawalah dengan orang yang mencintaimu, tersenyumlah dengan orang yang menyayangimu dan berbahagialah bersama teman-temanmu. Karena, hidup tak selalu harus diisi tentang pacar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Gadis yang masih terbalut selimut tebal itu tengah tersenyum dalam tidurnya, membuat Ryan mau tak mau geleng-geleng kepala terus menerus. Hari ini tanggal merah, jadi tidak akan ada kepenatan mengenai jadwal-jadwal kuliah untuk Marsya dan pekerjaan yang menumpuk untuk Ryan.
Ryan mengguncah pelan tubuh Marsya lalu berteriak kencang, "WOI KEBO BANGUNNNN!!!! UDAH SIANG, TIDUR MULU. REZEKI LO KEPATOK AYAM ENTAR! WOI...." Ryan tak mau kalah.
Marsya mencak-mencak mendapat semprotan pagi hari dari abangnya menutup kedua telinganya dengan tangannya sendiri. "INI LIBUR WOI LIBUR!! AYAM GAK MATOK REZEKI, TAPI MATOK ORANG BAWEL!" Marsya ikut-ikutan teriak. "BERI AKU KETENANGAN SEHARI SAJA WOI!! KALI-KALI JADI ORANG PENGERTIAN BIAR GAK JOMBLO MULU ELAH!!"
"Marsya ya Allah, kudu sabar apa gue punya adik gini amat." Ucapnya. "Bangun gak?! Gue siram air nih," ancam Ryan.
Marsya segera bangkit lalu keluar dari kamarnya tanpa membereskan tempat tidurnya dahulu. Saat sudah berada di ruang makan, ia terlonjak kaget karena sudah ada makanan yang tersaji. Seketika itu, cacing di perutnya mulai berontak ingin diberi makan.
"Eh bocahh, mandi dulu baru makan!" hardik Ryan saat melihat adiknya sedang mengambil nasi.
"Udah laper banget bang. Nih cacing dah pada demo. Kasian kan? Entar dikira aku gak sayang binatang." Marsya sijago ngeles.
"Iya sanking sayangnya, semua virus menjijikkan bersarang dibadan lo. Calon dokter kok nggak ada bersih-bersihnya. Kalau orang tau lo joroknya nauzubillah min dzalik gini, orang pada belarian gak mau diobatin sama lo! Sembuh kagak, sekarat iya,"
"Merepet aja ya bang, kalah panjang rel kereta api! Mak beti pun kalah abang buat! Yaelah," Marsya tak peduli, bukan mendengarkan malah ikut ngedumel gak jelas.
***
Ryan sedang sibuk memilih beberapa sayuran untuk ia beli, itung-itung buat stok makan karena dikulkas persediaan bahan makan sudah mulai habis. Marsya kebagian mencari keperluan lainnya seperti sabun mandi, odol, sabun cuci, dan lain-lain. Keranjang yang dibawanya sudah penuh, tapi Marsya masih asyik memilih ini-itu yang notabane sudah diluar keperluan rumah.