10. MEET YOU

92 44 126
                                    

SELAMAT MEMBACA AMOUR:)
JANGAN LUPA KLIK VOTE YA

NOW PLAYING: VIERRA - KESEPIAN

***

Kita pernah saling menemukan. Kemudian bertanding untuk saling merelakan

***

"Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi. Silahkan cobalah beberapa saat lagi."

Marsya membuang nafas dengan kasar. Berulang kali ia mencoba menghubungi Ryan, namun hasilnya tetap sama. Marsya sangat berharap bahwa abangnya akan mengangkat telfonnya, namun ia sadar akan kenyataan kadang tak seindah harapan. Betul?!

"Mungkin dia lagi sibuk," celetuk Marsya dengan suara sepelan mungkin.

"Iya, sibuk pdkt-an sama cabe disana!" sambungnya dalam hati.

Setelah yakin bahwa semua keperluannya sudah lengkap, Marsya segera menuju kasir untuk membayar belanjaan miliknya. Ia mendorong pintu supermarket tersebut sembari memainkan ponselnya ditangan kanan, sedangkan tangan kirinya menjinjing belanjaan yang baru ia beli.

Sedikit merepotkan.

Buughhh!

"Aduhh....ddu-duu-dduuu..." pekiknya saat terjatuh. Alhasil, kantong kresek dan ponsel yang ia pegang jatuh kelantai.

"Gimana sih mbak jalannya? Jalan tuh pake mata. Dasar mbak mbak jaman now." cercah laki-laki di depan Marsya saat menabraknya tadi.

"Eh situ yang salah malah nyalahin orang. Untung hp gue gak rusak." cercah Marsya tanpa melihat siapa lelaki dihadapannya karena ia sibuk memunguti belanjaannya yang terjatuh.

"Eh dasar perempuan ngerasa selalu bener!"

Setelah semua belanjaan sudah kembali masuk ke dalam kantong plastik, Marsya pun bangkit untuk beranjak pergi. Ia tidak ingin memperpanjang masalah sepele seperti itu. Namun saat ia ingin melangkahkan kakinya, sebuah cekalan dipergelangan tangannya membuat ia terpekik.

"Eh woy lepasin! Apa-apaan lo pegang-pegang tangan gue? Mau modus ya? Gue teriak nih!" ancam Marsya.

Sekelak, Marsya memperhatikan cara berpakaian pria dihadapannya. Kemeja kotak-kotak berwarna dark grey yang di padu padakan dengan black jeans, tak lupa topi hitam yang melekat di kepalanya. Keseluruhan wajahnya hampir tertutupi topi kecuali dagu dan bibirnya lelaki itu.

"Silahkan." Ujar lelaki itu dengan santai. Sangat santai!

"TOLOONGG!!!! TOLOOONGGG!!!! TOLONGIINNN SAYAA!! ADA PENJAHAT YANG MAU CULIK SAYAAA..." teriak Marsya.

"IBU-IBUU, BAPAKK-BAPAKK YANG PUNYA ANAKK BILANG-BILANG AKUU. AKUNYA TENGAH DI PALAK SAMA ORANG GILAAAAA.!! TOLONGGG!!!"

Lelaki tersebut berdesis, ia langsung membekap mulut Marsya dengan tangan kanannya. "Suara lo brisik amat kaleng banci!!"

Marsya membelalakkan kedua matanya melihat siapa orang yang berdiri tepat dihadapannya saat ini. Ia terkejut setengah mati saat lelaki dihadapannya membuka topi yang menutupi wajahnya tadi. Kini Marsya hanya bisa mematung ditempat dengan mulut yang sedikit menganga.

AMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang