SELAMAT MEMBACA AMOUR:)
JANGAN LUPA KLIK VOTE YANOW PLAYING: YOUNG LEX - MAKAN BANG ft MACK'G, AWKARIN, JOHN HAMMOND
***
Marsya sedang dalam mode akur dengan Ryan, membantu abangnya agar masakan cepat tersaji. Sebisa mungkin ia kerahkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.
"Lo ngeliatin doang gak bakal buat tuh ayam matang dalam sekejap bego." Cercah Stephy.
"Lo pulang sana. Ngapain disini?" tanya Marsya dengan mata melotot.
"Gue bertamu disini Markonah,"
"Tamu gak diundang! Bikin rumah makin sumpek ngebiarin pengemis disini. Eh salah, pemulung sekarang hehe.." koreksinya.
Ryan tidak banyak bicara dari tadi. Ia fokus memasak, entah menu apa yang akan dibuatnya. Marsya si kebo sama sekali gak bisa masak. Jagonya cuma makan, badan kurus tapi lambung sebesar kapal titanic. Apapun yang dimasak abangnya akan ia makan dengan lahap, anggap aja kaya tong sampah, apa aja masuk gak perlu difilter!
"Bang masak apa sih? Lama amat. Udah sejam juga," protes Marsya.
"Sok-sokan nanyak masak apa. Apa aja lo masuk, gausah recok." Stephy ikutan protes karena Marsya banyak tanya. Kemudian terdengar bel rumah berbunyi.
Marsya memberi kode pada Stephy untuk melihat siapa yang datang, "Babu coba buka pintunya sana, liat siapa yang datang." Ucap Marsya berasa nyonya. Stephy yang mendengar itu langsung mengacungkan jari tengahnya sembari berlalu.
"Bang, emang ada acara apa masa segitu banyak? Ngelepas masa lajang lo?" mulutnya kembali nyerocos, gak bisa diem barang sedetikpun.
"Kemungkinan dalam beberapa hari abang minggat dari sini. Kepala direksi minta abang langsung turun tangan liat proyek yang ada di Bandung. Jadi siapin mental lo dek kelaperan pas gue gak ada HAHA."
Stephy membelalakkan bola matanya melihat cowok yang sedang berdiri dihadapannya. Ini gue lagi beruntung atau sebuah pertanda? batinnya.
"Permisi, benar ini rumah Marsyaroh?" Tanya sosok cowok yang tengah tersenyum, sedangkan Stephy malah menampilkan wajah cengonya.
"Marsya-roh?" Stephy mengulanginya.
Cowok tersebut mengangguk sambil mempertahankan senyumannya agar terlihat sopan. Sedangkan Stephy sudah kejer-kejer sendiri ditempat, tidak menyesal setelah dikatakan babu, pengemis, atau pemulung sama Marsya simulut mercon. Belum sempat cowok tersebut kembali bersuara, sosok yang dicarinya keluar dari dalam rumah.
"Babu... lama amat sih, siapa yang da--tang?" Ucapannya terbata karena bertatapan dengan orang asing.
Monyet firaun ngapain kesini? Tau dari mana rumah gue, ya allah! Terniat emang nih anak!
"Maaf, cari siapa om?" Marsya bertanya dengan intonasi yang sengaja ditekankan dibagian om. Rasain!
"Istighfarrr 'aa, untung cantik! Kalo enggak, udah gue himpit lo diketek!" batin Bayu.
"Cari Marsyaroh katanya," kata Stephy tanpa berpaling menatap cowok tersebut dengan mata yang berbinar.
Marsya mengusap wajah Stephy kasar supaya sadar bahwa ekspresinya memalukan kaum wanita! "Gak ada yang namanya Marsyaroh disini." ketusnya.
"Yang ada Markonah hehe," lanjut Stephy. Tentu saja ia langsung dihadiahi sebuah jitakan dari si mulut mercon.
"Untuk keperluan apa datang kesini?" Tanyanya dengan kedua tangan tersilang didepan dada. Seperti sedang mengintrogasi narapidana.
Dia tertunduk lemas lalu menjawab, "Mau tau kabar dede gemeshhh yang gue tolongin beberapa hari yang lalu."
"Disini nggak ada yang namanya dede gemesh, pulang aja lo sana!" Usir Marsya.
"Mars, entar lagi masak. Cuci tangan sekarang, bantuin abang," ujar Ryan yang sudah ada disamping Marsya. Momennya benar-benar tidak tepat. Kenapa juga Ryan harus muncul sekarang setelah Marsya berencana untuk mengusir monyet firaun itu!
"Eh elo Bay, kok nggak bilang-bilang mau dateng? Ada apa?" tanya Ryan.
Belum lagi Bayu sempat menjawab pertanyaan Ryan, simulut mercon udah langsung nyambar kaya petir, "Udah yuk bang masuk. Kita makan. Cacing aku udah pada demo minta dikasih haknya. Abaikan monyet firaun ini!"
"Tamu datang itu dilayani. Dikasih masuk, dikasih sesajen, dikasih wejangan yang enak-enak." ucap Bayu mengingatkan.
"Sesajen apaan? Maklum sih gue, lo kan bukan manusia ya? Tuh ada bunga, makan aja kalo mau. Habisin juga gapapa kalo lo doyan!"
Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya yang penuh dengan kesinisan, Marsya memutuskan beranjak pergi meninggalkan mereka bertiga dan mendaratkan bokongnya dikursi ruang makan.
"Mending gue makan ketimbang ngelayani setan gaje gitu. Dasar tamu gak diundang, awas aja pulang minta diantar." Keluhnya lalu mengambil centong masi seraya berujar, "MAKAN BANG?"
To be continue...
***
Next? Voment dong💚💚Makasih buat kak Tasya1224 karena sudah memberikan kritik dan saran untuk ceritaku ini hehe.
***
Q: Sesajen yang cocok dikasih buat Bayu apa?
A. Kembang tujuh rupa
B. Paku dan teman-temannya.
C. Ayam tiren
D. .... (pendapat lain)
***
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA AMOUR:)
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOUR
Jugendliteratur#5 cintadewasa (10 Desember 2018) [SLOW UPDATE] Kau hadir dalam situasi yang tak terduga Memberi kesan perkenalan yang diawali dengan perdebatan hebat Hadirmu bagaikan siluet senja yang banyak dinanti-nanti Kadang kau terlihat seperti bintang yang r...