11. SOSOK GHAFAR

113 33 63
                                    

Suatu hari nanti akan datang seseorang ke dalam hidupmu yang membuatmu mengerti kenapa kisah cintamu tidak pernah berhasil sebelumnya.

🌼🌼🌼

Saat ini, Marsya dan Ghafar sedang duduk di taman belakang kampus. Sudah hampir 20 menit duduk berdua, tapi tidak ada tanda-tanda siapa yang akan memecah keheningan diantara mereka. Dua-duanya saling bungkam. Sibuk dengan pikiran dan perasaan sendiri.

Tak terasa, 4 tahun berjalan begitu saja. Antara hubungan Marsya dan Ghafar belum ada penjelasan yang tepat. Hingga mereka harus dipertemukan kembali dengan cara yang tak terduga. Tak pernah terlintas di pikiran Marsya, ia akan bertemu dengan Ghafar-nya lagi.

Tidak di kota ini!

Mengingat sejak kejadian itu, Marsya dan Ryan memutuskan untuk pindah ke Jakarta untuk memulai semuanya dari awal dengan membawa kenangan yang indah-indah saja.

"Makasih." Marsya tersenyum. Kali ini dengan senyum yang tulus. Senyum yang sama saat beberapa tahun yang lalu. Senyum yang menjadi alasan Ghafar rajin ke sekolah dan senyum yang bisa meluluhkan batu seperti Ghafar.

"Aelah, udah gausah senyum-senyum lo kancut. Gak tergoda lagi abang."

"Heh emang menurut lo gue ini tipikal cewek yang suka ngegoda cowok?"

"Alah dek, tampang kan bisa nipu. Betul?" cercah Ghafar.

Ghafar bangkit dari duduknya. "Tunggu disini sebentar."

Marsya mendengakkan kepalanya kearah Ghafar, "Mau kemana?"

Ghafar langsung berlalu tanpa menjawab pertanyaan sang gadis. Marsya hanya menatap punggung Ghafar yang semakin lama menjauh. "Kenapa harus hadir lagi Ghaf? Gue berusaha mati-matian untuk ngelupain lo." batinnya.

***

"Woi ngapain?" pukulan pelan dipundak Marsya membuat ia sedikit terlonjak dari lamunannya tadi.

"Ngga ada." jawabnya enteng.

Seenteng perasaan dia ke kamu!

"Nih," ujar Ghafar sambil menyodorkan plastik putih kecil kearah Marsya. "Buatlo" sambungnya.

Kini plastik itu sudah beralih ke pangkuan Marsya. Saat melihat isinya mata yang semula sayu itu seketika langsung berbinar.

"Masih suka Ice cream itu?" tanya Ghafar yang saat ini sudah ikut duduk.

Marsya hanya menggangguk.

"Kalau sama aku, kamu masih suka ngga?"

Marsya menggelengkan kepalanya mantap sambil membuka bungkusan ice cream strawberry miliknya. Sebelum menikmati es krim, Marsya menghirup aroma es krim dengan kedua mata terpejam.

"Dasar gila! Es krim lo cium-cium. Manusia lo cium biar enak. Betul?"

Marsya melemparkan tatapan membunuh pada Ghafar. Namun silelaki hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh, mengabaikan Marsya dan lanjut menikmati es krim miliknya. Melihat Ghafar mengabaikannya, Marsya mengeluarkan benda pipih dalam sakunya, lalu membuka aplikasi whatsapp. Seketika terdengar kekehan dari Marsya membuat Ghafar menolehkan kepalanya untuk mengetahui mengapa Marsya terkekeh sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang