Tiga hari yang lalu adalah terakhir kalinya Yukhei melihat Haechan. Pemuda manis itu tidak meninggalkan kontak apapun, Yukhei juga tidak memintanya. Entah kenapa Yukhei merasa rindu. Sedikit, iya sedikit saja.Yukhei adalah orang yang sangat apatis terhadap sekitar bahkan orang yang telah lama dekat dengannya, hanya orang-orang tertentu yang mampu menarik perhatiannya. Tapi ia tidak dapat menghentikan mulutnya untuk terus bicara saat bersama Haechan. Karena ia peduli.
Yukhei sedang menikmati secangkir teh di balkon rumahnya karena cuaca cerah dan karena orang tuanya sedang keluar negeri, jadi tak ada yang mengganggu ketenangannya.
Ia melihat-lihat tumpukan koran di rak bawah meja balkon, sudah satu minggu ia tidak membaca koran, majalah, berita online ataupun menonton berita, ia sibuk. Juga malas, karena ibunya memintanya cepat mencari kekasih sebelum ia menjodohkan Yukhei, juga ayahnya yang terus menawarkan jalang padanya. Dasar orang tua gila.
Yukhei membaca satu koran yang telah lewat hampir satu minggu, terlambat memang, tapi headline 'Kecelakaan Beruntun di Jembatan Sungai Han' menarik perhatiannya.
Yukhei sempat menonton beritanya tapi tidak tuntas karena terus teringat kata-kata kasar ibu dan kekasih ibunya yang tidak tahu diri. Yang berakhir ia bertemu Haechan di sungai Han.
Yukhei telah membaca hampir setengah berita. Ia membaca beberapa nama korban dalam kecelakaan.
..Im San Hee, Choi Kang Hyung, Nam Yoo In, Seo Ye Kyung, Lee Hae...
"HYUNG!!!!"
Perhatian Yukhei teralihkan dari koran, ia menatap jalanan yang terlihat dari balkon. Haechan sedang berdiri di depan pagar rumahnya dan melambaikan tangan kearahnya ditambah senyuman yang cantik.
Tanpa sadar Yukhei ikut tersenyum dan berjalan cepat menuju pinggiran balkon.
"TUNGGU AKU BUKA KAN!!!" Teriak Yukhei.Ia bergegas masuk ke rumah untuk turun dan membukakan pagar. Bahkan maid yang melihat Yukhei sampai kebingungan, sepenting apa tamu yang datang berkunjung hingga Yukhei berlari untuk membuka pagar.
Kecerobohan Yukhei adalah tidak menyelesaikan daftar korban kecelakaan di jembatan sungai Han.
Yukhei buru-buru membuka gerbang, cukup merepotkan karena gerbang rumahnya hanya terbuka otomatis dengan sensor mobil dari dalam.
"Ya!! Kenapa tidak mengganti penampilan mu?"
Haechan merengut. "Kalau aku suka memangnya kenapa?"
Yukhei melirik ransel kecil berwarna ungu di punggung Haechan. Biasanya pemuda manis itu tampil polos tanpa barang bawaan satupun.
"Kau bawa apa?""Buku referensi dan revisi skripsi ku, karena aku baru saja menemui dosen pembimbing." Jawab Haechan.
"Oh! Ayo masuk." Ajak Yukhei saat Haechan mulai melirik penuh minat pada bunga ester ungu kesayangannya.
"Kau boleh memetiknya saat musim semi!" Kata Yukhei saat Haechan belum mau beranjak dari halaman.
Haechan mengangguk antusias dan mengikuti langkah Yukhei. "Hyung sendirian."
"Jika bersama tujuh orang maid bisa di sebut sendirian aku akan menjawab iya."
"Itu namanya berdelapan bukan sendirian." Kata Haechan tanpa menatap Yukhei, ia sibuk memerhatikan desain interior rumah Yukhei yang bertema retro.
"Aku memang selalu merasa sendirian." Yukhei berkata datar.
Perkataan Yukhei membuat Haechan menoleh. Merasa tidak enak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trilogy Of Life - Story 2 - The Day Fall (YukHae)
FanfictionMusim gugur kali ini benar-benar membawa Yukhei ikut gugur kedalam rasa cinta padanya. Yukhei Wong x Lee Haechan. Some chapter private.