The Day Fall - Tentang Rasa

2.4K 509 32
                                    


Yukhei termenung dalam diam. Napasnya berat dan matanya terasa begitu panas. Jam masih menunjukan pukul 7.30 malam dan Yuta memintanya untuk pergi mencari makan malam.

Bukannya kantin ataupun restaurant yang ia kunjungi tapi Life Cafe, kafe kesukaan Haechan yang menyediakan banyak dessert dan minuman manis juga beberapa hidangan berat.

"Permisi tuan."

Yukhei mendongak melihat siapa orang kurang ajar yang mengganggu waktu beratnya.

"Ya?"

"Pesanan anda." Pemuda berambut blonde itu meletakkan sepiring donkatsu, waffle berry, smoothies dan air mineral.

"Oh! Terima kasih."

"Sama-sama.." Pemuda itu tersenyum menampilkan eyesmile nya yang indah.

"Jeno!!!"

Pemuda tampan itu menoleh dan segera membungkuk singkat pada Yukhei lalu berlari menghampiri pemuda manis yang memanggilnya.

Pemuda manis bersurai pirang itu meliriknya sekilas dan menjulurkan lidah mengejek sebelum akhirnya bergelayut di lengan pemuda yang di panggil Jeno.

Yukhei memasang wajah datarnya. "Dasar bocah itu.."

Setelah obyek umpatannya menghilang dibalik pintu karyawan. Yukhei kembali menghela napas. Ia menatap nanar makanan yang dipesannya.

"Jadi ini makanan kesukaan mu?"

Raut wajah Yukhei menyendu saat rasa asam manis waffle berry memenuhi indra pengecapnya.
"Kenapa kau makan-makanan semanis ini hm?"

"Aku.. Aku jadi merasa semakin sakit!! Kenapa rasa manis mengingatkan aku padamu.. Astaga!!"

Yukhei meletakkan kasar pisau dan garpunya lalu mengusap wajahnya yang basah.
"Kau benar-benar kurang ajar Lee Haechan!! Kemana kau membawa perasaan ku hah?? Kapan kau menghancurkan benteng hati ku?!! Dasar anak nakal!!"

Yukhei menelungkupkan wajahnya di meja. Bahunya berguncang pelan menahan tangis.

"Sialan!! Kenapa mencintai rasanya sesakit ini!! Brengsek!!"

Umpatan Yukhei berhenti saat getaran keras terasa di sakunya. Buru-buru ia menerima panggilan tersebut, ibu Haechan menelepon.

"Ya Kaasan.."

"Yukhei.. Hiks! Haechan hiks!"

"Ke-kenapa? Haechan kenapa kaasan??!!!"

"Hiks! Kondisinya menurun karena hiks!! Dia kritis!!"

"APA??!!"

Yukhei segera berlari kesetanan menuju pintu keluar dari kafe.

"Tuan.. Anda belum membayar!!"

"RENJUN BAYAR SEMUANYA!!!" Yukhei berteriak tanpa menoleh dan terus berlari kearah mobilnya.

Pemuda manis berambut pirang itu menahan lengan Jeno saat pemuda blonde itu berniat mengejar Yukhei.

"Aku yang akan membayar semua pesanannya!"

"Renjun?"

"Dia gege ku.. Dan aku sudah lupa kapan terakhir kali dia menangis dan berlari panik seperti itu."

Yukhei segera melajukan mobilnya menuju Samseong Hospital. Ia harus memastikan Haechan baik-baik saja. Tidak! Haechan tidak boleh pergi kemanapun, dia harus terus disisi Yukhei.

Sepuluh menit yang penuh bahaya. Yukhei menghentikan mobilnya asal dan berlari masuk.
Langkahnya menggema di lorong rumah sakit.

"Kaasan!!!"

Trilogy Of Life - Story 2 - The Day Fall (YukHae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang