1

10.6K 304 2
                                    

Gadis dengan rambut panjang lurus itu berjalan pelan. Matanya menatap intens handphone yang dia genggam. Tangannya menari indah di atas keyboard touchscreen, merangkai kata demi kata.

Kepalanya yang menunduk dan mata yang fokus pada benda itu mengalihkan perhatiannya dari sekitar. Lapangan yang ramai menunjukkan waktu berakhirnya jadwal belajar satu hari ini.

Menghiraukan ramainya sekitar, dia tetap melangkah pelan menuju gerbang. Kekehannya sesekali terdengar saat membaca chat di sebuah aplikasi perpesanan yang dia gunakan.

"LUUUUYYY !!"

Teriakan itu sudah terdengar keras dari jauh dan semakin keras saat sumber suara itu semakin dekat. Derap langkah terdengar, di akhiri tepukan keras di punggung nya.

PLAAKK !

"Nnjiirrr ! Sakit bego !"

Gadis itu sontak bergerak maju beberapa langkah ke depan. It's damn hot ! meski sudah di batasi tas ransel tipis dan baju seragamnya, rasa panas itu melebar di punggungnya. Dia berbalik menatap tersangka, matanya melotot kesal.

"Waahh.... sakit ya ? Sorry, hehehe"

Yang dipelototi hanya cengengesan melihat wajahnya yang putih itu kian memerah.

"Mau apa lo?"

Ketus nya dengan masih menggapai-gapai punggungnya yang terasa panas.

Gadis dengan rambut tebal dan pipi cubby itu hanya terkekeh pelan melihat tingkah sahabatnya itu.

"WAAAHHHH !!! gue salah kirim chat njir"

Luyna Syaikila, gadis manis itu mempelototi layar handphone nya.
Rey Lyliani, sahabat yang tadi menghajar punggung mulusnya terlihat masa bodo.

"Gimana ni ? Gue gak kenal lagi sama ni orang"

"Emang siapa sih ? Wah cowok Luy ! Dari fotonya lumayan" Rey melirik foto yang menjadi fotoprofil milik akun sosial itu.

Luyna hanya melirik gadis yang berbinar itu, dia berdecak kesal memikirkan alasan yang harus dia katakan nanti.
__________________

DRRRRTTTT....

Lelaki beralis tebal itu melirik handphonenya, menandakan pesan masuk.

Luyna Syaikila

Ajs.,nsoihxnk,ngosjjoppwa
=======================

Alis mengernyit curam menatap chat di salah satu aplikasi perpesanan milik nya.

Pasalnya dia tidak mengenal siapa yang mengirim chat itu, dan semakin merasa aneh dengan isi chatnya.

Mengabaikan chat aneh tadi, dia melanjutkan pekerjaan miliknya. Memeriksa berkas-berkas berisikan laporan kesehatan pasien yang di tanganinya.

Tangannya baru saja menyentuh handle pintu ketika handphone berlayar 5 inci miliknya kembali bergetar.

Luyna Syaikila

Duh, sorry
Salah kirim😱. Maaf banget.... 😅 😫
==================

Bibirnya melengkung melihat pesan dari pengirim yang sama dengan pesan aneh tadi. 

Dia mengetikkan balasan cepat kemudian melanjutkan pekerjaannnya.
___________________

DRRTTTDRRTTTT

Luyna menghela nafas legah, chat absurb nya tidak menimbulkan masalah. Setidaknya itulah jawaban chat yang dia terima barusan.

"Gak di marahinkan ? Parno amat sih Luy"

Rey duduk santai di sampingnya, mengemil snack miliknya yang baru saja dia beli di swalayan dekat rumah.

"Eh monyong !" Sambar Luyna menjawab ucapan kelewat santai Rey "ini kan gara-gara lo"

"Harus nya lo bilang makasih tau. Siapa tau bisa klop sama tu cogan"

"Wuuu... Itu mah mau lo"

Luyna melempar bantal sofa tepat ke kepala Rey, sontak saja gadis dengan pipi cubby itu mengaduh kaget.

"Kalau tu cowok ngatain gue modus, siap-siap aja tubuh lo bakalan di temukan dalam selokan Rey !"

Ancaman Luyna di ikuti isyarat tangan kanan yang menebas leher nya sendiri, memasang mimik setragis mungkin. Namun apa daya, wajahnya yang imut itu sama sekali tidak menolong aksinya.

"Lo becanda kan ?" Rey membenahi duduknya yang tadi melorot persis celana tukang sayur yang sering dia lihat di persimpangan kompleks.

Bukan berarti dia tertarik apa yang terlihat disana, hanya saja penampakan 'seronok' itu bukan hal baru lagi di kompleks tempat tinggalnya.

"Gue serius. Lo. Bakalan. Mati." Ancam Luyna sekali lagi, kali ini dengan tekanan di setiap katanya.

Rey terdiam, menatap wajah serius Luyna yang terlihat sangar KW-1000 yang bakalan dengan mudah dapat di bedakan. Tidak perlu waktu lama hingga tawanya menyembur keluar.

Bahu Luyna merosot lemas. Menatap kesal Rey yangkini memegangi perutnya dengan mulut yang hampir rombek.

Oke, ingatkan dia untuk mendaftar les akting besok !
______________________

Hy ! Gimana ? Sesuai ekspektasi kalian gak ?

Vote and comment please.

Saya akan sangat berterimakasih jika karya saya di hargai. 😊

My Boyfriend Is DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang