12

2.8K 170 5
                                    

"Luyna mana?", tanya Dwi yang melihat meja makan hanya ada Rey.

"Dia berangkat pagi tadi, sepertinya tugas nya gak selesai kemaren. Lo mau?", tawar Rey yang menjilat selai dari rotinya, menyentuh selai untuk di oles lagi

"Ehmm, gak deh", Dwi berubah ekspresi.

"Gak tau untung lo 🙎😒", sewot Rey saat menggit roti yang dia tawar kan tadi.

Dwi yang merasa ada yang salah pada percakapan ini, ".........." 😶😶😶

******

Luyna yang berangkat buru-buru tadi pagi saat ini sedang makan roti yang dia beli di jalan. Berusaha tegak untuk sekedar berdiri di bus yang padat.

"........"

😵😭😰

Pagi yang sial !

******

"Capek nya", keluh Luyna saat duduk pasrah di kursinya.

"Oh, lo baru nyampe? Lama amat", Dwi nongol dengan wajah cerah dan bau parfum semerbak.

Luyna yang awut-awutan dan bau asem, "......"

Ada apa dengan percakapan biasa ini?

Apa tadi malam itu hanya mimpi?

Kenapa hanya dia yang merasa canggung, hei!

"Hem, gue ada perlu tadi pagi", jawab Luyna berusaha sebiasa mungkin.

"Oh, tugas lo dah selesai?", Dwi duduk disamping, "gue boleh nyontek?", tanyanya lagi.

😓😓😓😓

"O-okey", dia membiarkan Dwi merogoh tasnya. Luyna tidak bisa untuk tidak memperhatikan wajah Dwi.

Tadi malam hanya bercanda?

Seriusan ?

Hahahaha.... ha. Ha-

Plak !

"Auh, Sakit Luy!", Dwi yang sedang menulis tiba-tiba menerima tamparan di punggung.

"Dwi bego, jelek, hitam, gendut, bau, hidup lagi!", cerocos Luyna.

Dwi yang mendapat serangan panah ngejleb beruntun di dada (⊙д⊙) 😨

"Lo- lo kenapa sih Luy?", Dwi bertanya, memasang pose siaga, siapa tau Luyna ada niat melempar botol minum yang dia pegang.

"Lo bercanda nya gak lucu. Garing tau, hambar!", kesal Luyna.

"Oh. Tinggal nambahin micin doang~, susah amat", Dwi mengangkat bahu, acuh tak acuh.

"Gue serius Dwi. Lo hampir aja buat gue salting, gue kira lo serius semalam"

Ekspresi Dwi berubah, tidak ada lagi canda di wajahnya. Dia menatap Luyna yang kini berwajah merah, terlihat kesal dan lega secara bersamaan.

Melipat tangan, dia memutar duduk nya menghadap Luyna. "Gue serius", selanya.

"Iya, gue tau lo serius. Tapi lo itu- hah ?!" (?_?)!!

Dwi mengangguk, "gue serius soal yang semalam. Dan gue nunggu jawaban lo", kekeuh Dwi.

Mereka terdiam, Luyna yang bingung dan Dwi yang serius. Suasana yang canggung.

Itu bertahan cukup lama sampai pintu kelas di buka oleh mahasisqa lainnya.

"Oh, Dwi, Luyna ? Kalian datang lebih awal", sapa mereka.

"Iya nih, biasa ngeburu contekan gue", Dwi terkekeh. Menepuk bahu Luyna pelan, kemudian menghampiri gerombolan mahasiswa di barisan belakang kelas.

Ada apa dengan perubahan tiba-tiba ini?

Yang disini masih belum paham, hei!

╮(╯_╰)╭ 😭😭😭

*****

Luyna ngumpet. Dia sedang duduk di pojok kampus. Berusaha menyusutkan tubuhnya sekecil mungkin. Dia tidak ingin bertemu Dwi yang tadi sempat mengajak dia jalan.

Dia menyusut~

Menyusut~

"Kamu sedang apa?"

Luyna kaget. Dia mengangkat pandangannya, hanya untuk menemukan Andrian yang bersandar malas di dinding. Menatap Luyna dengan ekspresi geli. Luyna meringkuk di bawah tangga luar laboratorium.

Apa kampus ini terlalu sempit ?

Dia sedang berada di pojok kampus yang paling sunyi, bersikaplah seolah tidak melihat gadis malang ini~

"Kau main petak umpet?", tanya Andrian lagi.

Luyna menatap dengan mata coklatnya, bibirnya mengurucut kesal.

"Bisa di bilang begitu", jawabnya setelah menemukan kesamaan permainan itu dengan sikapnya saat ini.

"Oh? Ternyata benar?", Andrian terkekeh pelan. Sikap anak didiknya satu ini memang lain, dia menyukainya.

"Yang pasti gue gak ingin ditemukan", kesal Luyna, "dan lo buat gue harus cari tempat sembunyi lain", sambungnya saat berdiri.

"Ini kebetulan, saya sedang ada jam praktek disini", jelas Andrian.

"Gue gak nanyak", jutek Luyna. Dia mencari tempat persembunyian berikutnya, bersiap pergi. Namun tangannya di tarik!

"Lo apaan? Gue mau sembunyi!", sergah Luyna yang di terik paksa.

"Saya tau tempat sembunyi palig aman", jawab Andrian tanpa menoleh.

"Oh? Benaran?", Luyna bertanya dan mendapat jawaban pasti, dia akhirnya ikut dengan suka rela.

Manfaatkan kondisi semaksimal mungkin, yo~

*****

Maaf pendek 🙏🙏🙏

BTW,
Selamat Ied Fitri !

Mohon maaf lahir batin 🙌🙋

My Boyfriend Is DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang