Up yeee!!!
Hehe, maaf lama....
Selamat menikmati semua \\(^_^)//
****
Rey menatap penuh antisipasi pada dua objek di depan nya. Matanya penuh dengan rasa tidak percaya. Menyenggol lengan Luyna yang duduk di sampingnya dia berbisik.
"Lo gak papa ?"
Luyna sedari tadi diam. Mengetuk piring dengan sendok dan garpunya. Enggan untuk sekedar mendongak.
"Hmm, gue gak papa kok Rey", jawab Luyna, memperlihatkan senyum terpaksanya.
'Dia udah punya anakkk !!! OMG, gue suka sama om-om donggg, huhu (TT)'
Rey meringis. Kembali melirik yang diseberang meja sana. Andrian yang menyodorkan segelas susu dn Dennis yang menutup mulut nya rapat.
"Kak Luluy.....", anak itu memanggil Luyna, menatapnya dengan mata besar dan berair nya.
"Minum susu Dennis", Andrian menyodorkan gelas. Dennis mengernyit, menutup mulutnya dan menggeleng.
"Dennis....", Andrian memperingatkan.
"Dennis mau nya sama kak Luluy", ucapnya saat turun dari kursi dan berlari ke Luyna. Mendekap kaki nya dan meletakkan pipi di pangkuan Luyna yang menegang.
"Err.... biar saya aja pak", ucap Luyna
"Maaf merepotkan Luyna"
Luyna tersenyum, mengambil gelas dan mulai membujuk si anak.
Andrian masih menatap keduanya. Sudut bibir nya terangkat, menciptakan senyum lembut khas nya.
Rey yang sedari tadi jadi penonton melihat ini. 'Pak Andrian lihat Luyna atau Dennis ? Matanya.....', dia menggeleng, 'gak mungkin'.
"Jadi, siapa nama mu ?", Tanya Andrian, memperhatikan Rey yang menggelenh gak jelas.
"Huh ?", Kaget Rey.
"Nama mu?", tanya Andrian kembali dengan senyum ramahnya.
"Oh.... Rey, pak"
"Jurusan kedokteran juga ?", tanyanya kembali.
"Gjhizhii phakk"
Andrian terkekeh, menyerahkan gelas pada Rey yang terlihat kesulitan dengan mulut penuhnya.
Malu. Rey mengambil gelas, meminumnya hingga hampir setengah.
"Kau punya selera makan yang besar", ucap Andrian, tertawa geli.
"Bukan selera makan yang besar pak, dia emang semua diembat", celetuk Luyna saat membersihkan bibir Dennis dengan jarinya.
'Kalau anak nya selucu ini, gue mau jadi emak nya' \(≧∇≦)/
Rey melirik, memanyunkan mulutnya, kesal.
'rusak deh imej kece gue Luy lo buat', dumel Rey dalam hati.
"Hahaha, kalian akrab sekali", Andrian tertawa lepas, memperlihatkan gigi putihnya.
Luyna terperangah, memalingkan muka yang memerah. Rey juga bengong.
"Bapak ganteng ya", celetuk Rey tiba-tiba.
Luyna menoleh, melepaskan tatapan peringatannya.
Andrian yang tertawa juga terdiam, terkejut dengan pujian dadakan.
"Haha, makasih pujiannya", ucap Andrian kaku.
"Puji balek dong pak"
"Eh ?"
![](https://img.wattpad.com/cover/119474858-288-k660410.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Duda
Romance~duda ganteng dan kaya ~anak yang gemesin ~gadis labil ~jarak pemisah ~cinta yang tulus ~dan pernikahan. apa yang dapat kalian bayangkan ? ************