10 (Revisi)

7.4K 332 11
                                    

Happy reading~

==================

R.Wijaya :
Kamu udh pulang?

An :
Udah, lagi dijalan Ram

R.Wijaya :
Sama laksar?
Eh laskar maap typo aku😄

An :
Jempolnya kegedean tuh😝 aku pulang sama kak Indra

R.Wijaya :
Loh kok sma Indra?

An :
Aa harus nganter kak bella

R.Wijaya :
Dia gak macem² kan?

An :
Engga kok

R.Wijaya :
Yaudah deh, klo smpe rumah kabari aku ya

An :
Iya😘(read)

An mengunci ponselnya lalu menaruh disling bag.

"Jadi pacar gue An." Dengan tiba-tiba Indra bersuara.

An langsung menoleh kearah Indra "Hah?"

Indra menepikan mobil membuat An merasa sedikit panik karena jalan terlihat sepi dia tau ini jalan menuju kerumahnya tapi masih agak lumayan jauh.

"Jadi pacar gue An, gak papa gue jadi yang kedua juga" Ucap Indra dengan entengnya sembari menggenggam tangan An yang mulai terasa dingin.

"Gak bisa kak!" Tolak An dengan tegas, karena bagaimana pun dia hanya mencintai Rama.

"Kenapa?" Tanya Indra menatapnya lekat dengan tampang memelasnya yang halal untuk dipukul!

Astaga sudah dari awal An tidak menyukai lelaki ini meskipun hanya sekedar ingin berkenalan.

An mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Indra yang mulai terasa lebih dingin namun Indra mengeratkan genggamannya.

"Aku udah punya Rama!" Ujarnya dengan tegas.

"Gue mau jadi yang kedua An gak papa" Ucap Indra dengat nekat lebih mendekatkan dirinya kearah An.

"Maaf kak aku gak bisa, lepasin!" An menarik tangannya dari genggaman Indra. Namun tidak bisa lepas juga tangan juga mulai terasa sedikit sakit karena dia berusaha buat ngelepasin sementara Indra makin mengeratkan genggamannya.

"Please An!" Disambut gelengan oleh An membuat Indra tiba-tiba menarik lengan gadis ini membuat jaraknya dengan An lebih dekat, seolah ingin berbuat yang tidak-tidak. An langsung panik dan berusaha melepaskan genggaman Indra yang terasa lebih erat dari sebelumnya.

"Kak lepasin!" Indra melepas salah satu tangan An dan melarikan tangannya menyentuh pipi An membuat gadis ini bertambah panik pikirannya sudah kemana-mana membayangkan film-film yang korbannya mendapatkan pelecehan, dia berkali-kali berusaha melepaskan tangannya.

Dielusnya pelan pipi An

"Jangan kak!" Matanya sudah mulai berair, An menepis tangan Indra, membuat Indra berang karena ditolak berkali ditariknya lagi kedua lengan An membuat tubuhnya hampir bertuburakan dengan Indra.

Entah mendapat pemikiran dari mana An langsung menendang perut Indra membuatnya langsung mengerang sambil memegang perutnya, An tidak peduli roknya sekarang tersingkap.

Gadis ini langsung keluar dari mobil karena pintu tidak dikunci dan dia tidak memakai seatbelt membuat dia dengan mudah cepat keluar lalu berlari menjauhi mobil Indra dengan tubuh gemetar, dia tidak menyangka Indra akan berbuat kasar seperti itu.

Step-BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang