29 (Revisi)

6K 273 0
                                    

===============

Sudah lima belas menit semenjak An pulang kerumah karena besok gadis itu sekolah, perutnya terserang rasa lapar entah harus mencari bala bantuan dari siapa dia, Mamah Risma yang katanya datang kesini pun belum ada tanda-tandanya untuk muncul.

Ck apaan sih kok gue ngarepin wanita itu decak Laskar dalam hati.

Entah masih sedikit diruang hati Laskar yang tidak mau menerima Mamah Risma, padahal semenjak dia kecelakaan Mamah Risma dengan telaten merawatnya dan membuat sebagian hatinya merasakan kalau wanita paruh baya itu benar-benar tulus, bukan seperti yang ada difikirannya tapi masih saja ada sebagian kecil hatinya yang menolak, namun mungkin seiring berjalannya waktu semua pemikiran buruk itu akan menghilang.

Laskar langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu yang sekarang terbuka menampilkan seorang wanita paruh baya dengan senyum hangatnya, sementara Laskar hanya menatapnya datar meskipun hatinya sedikit lega.

"Aa laper nggak? Mamah bawain ketoprak, doyan kan?" Mamah Risma duduk dikursi yang berada disamping ranjang Laskar lalu menaruh bungkus ketoprak yang terbuat dari sterofoam dipangkuannya.

Sementara Laskar hanya diam dengan tampang sok jual mahalnya itu, padahal dia udah mau ngeces rasanya saat melihat Mamah Risma membuka bungkus ketoprak dengan isinya terlihat menggoda, dengan lumuran bumbu kacangan yang sangat ughh sekali, tapi Laskar ya Laskar kalau tidak gengsinya tinggi namanya bukan Laskar.

"Nih A', mau Mamah suapin?" Tanya Mamah Risma sambil menyodorkan ketoprak itu.

"Nggak laper!" Jawabnya dengan jutek.

"Ah iya Mamah lupa beli minum, bentar ya Mamah beli minum dulu kebawah, dimakan ya." Mamah Risma menaruh bungkusan ketoprak itu ke meja kecil yang berada disamping ranjang Laskar lalu berdiri untuk ingin pergi membeli minum.

Wanita paruh baya ini paham sekali dengan Anak angkatnya yang mempunyai gengsi setinggi langit ini, makanya dia berniat pergi untuk meninggalkan Laskar dengan beralasan membeli minum, padahal jelas-jelas didalam kantung plastik berwarna hitam yang dia bawa itu terdapat air mineral botol.

Setelah melihat Mamah Risma keluar dari kamar rawatnya, tatapan Laskar beralih pada bungkusan ketoprak yang berada dimeja kecil itu dengan pandangan menimang.

"Makan nggak ya?" Laskar bertanya pada dirinya sendiri.

"Nggak usah lah, gengsi banget gue."

Sedetik kemudian perutnya bergemuruh meminta diisi.

"Tapi laper, gimana dong?"

"Makan aja lah," Laskar mulai meraih bungkusan ketoprak itu lalu dipandanginya dengan nafsu karena terlihat menggoda sekali.

"Eh nggak nggak nggak, ogah gue makan makanan dari wanita itu," ditaruhnya lagi bungkusan itu dimeja kecil tersebut.

===============

Beberapa menit berlalu Laskar diam sambil berargumen didalam hatinya tentang keputusan apa yang akan dia ambil, ini antara hidup dan matinya, terlihat lebay memang, Namanya juga Laskar.

"Bodo amat lah," Laksar langsung menyambar bungkusan ketoprak itu karena perutnya terasa nyeri menahan lapar, dilahapnya dengan nafsu lontong dan kawan-kawannya yang disiram dengan bumbu kacang yang terasa nikmat dan pedas dilidah itu.

Tiga suapan sudah masuk kedalam mulutnya, dan Laskar sangat menikmatinya, namun gerakannya terhenti saat melihat pintu kamar rawatnya terbuka perlahan menampakan Mamah Risma sedang menteng botol air mineral dengan senyum geli menatap kearahnya, membuat nafsu makan Laskar hilang karena malu dan gengsi.

"Kok belum abis juga sih?" Mamah Risma menutup pintu lalu berjalan mendekati ranjang Laskar, "seret ya? ini minum dulu," kemudian wanita paruh baya ini duduk dan menyodorkan botol air mineral itu kearah Laskar.

"Ngapain beli minum lagi, udah aja juga, boros banget," ujar Laskar ketus.

Mamah Risma mengulum senyum, berbicara kemudian, "Kalo nggak Mamah tinggalin, kamu nggak bakalan mau makan itu, Mamah tau kamu itu gengsinya setinggi langit," ucapnya sambil terkekeh pelan.

Blush!

Seketika wajah Laskar memerah karena malu, dia menundukan kepalanya sambil mengaduk-aduk ketoprak yang berada dipangkuannya itu. Benar apa yang dikatakan wanita paruh baya itu dia tidak akan mau makan kalau wanita itu masih ada didepannya karena emang dasarnya gengsi Laskar setinggi langit.

=================












Khudxxx

Step-BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang