18 (Revisi)

5.5K 285 8
                                    

Happy reading~

===============

Semalam berbagai cara An menghubungi Rama untuk memberikan penjelasan pada laki-laki melalui pesan, Whatsapp, BBM, Line, telepon tidak ada satu pun yang dijawab, walaupun pada saat itu nomor Rama aktif namun tidak menerima teleponnya membuat An jadi uring-uringan sendiri, mendadak dia pun terkena insomnia.

Dia tau dia salah, An banyak berbohong pada laki-laki itu, tapi mau gimana lagi? An yang dengan perasaan selalu tidak enakannya, dan Indra yang selalu nongol tiba-tiba lalu ngajak jalan. Jadi disini yang salah siapa? Pusing pala upin.

Akhirnya dia memutuskan untuk menemui Rama pulang sekolah nanti.

===============

An :
A' bentar ya aku ada perlu, tunggu diparkiran aja, kalo engga didepan gerbang.

Laskarutomo : 👍 (read).

Beberapa hari terakhir ini dia memang sering berangkat dan pulang dengan Laskar, seperti sekarang ini.

Setelah keadaan mulai sepi dia pun mulai berjalan menuju kelas Rama, biasanya laki-laki itu akan pulang akhiran kalau suasana udah sepi, males ngantri pas ngambil motor katanya.

Gadis mungil ini terus menapaki koridor kelas 12 yang nampak sepi, terlihat didepannya ada seorang laki-laki sedang berjalan yang dia yakini itu Rama.

"Ram!" Panggilnya sambil mempercepat langkahnya dengan setengah berlari.

Merasa namanya dipanggil laki-laki yang berada didepannya ini pun berhenti, lalu membalikan badannya. Dia melihat gadis mungil itu berlari kecil kearahnya, menatap datar kearah sana.

"Ram" panggil An lagi, saat dia sudah berada dihadapan Rama.

"Aku mau jujur sama kamu, aku bakalan bicarain sedetail-detail nya." An menatap laki-laki dihadapannya yang menatap kearahnya dengan datar, mendadak dia dirundung sedih, kemana perginya tatapan hangat itu?

"Aku sama kak Indra nggak ada apa-apa, aku berani sumpah," An mulai bercerita lalu mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk sebuah simbol.

"Aku akui kalo emang sering jalan sama dia, tanpa bilang sama kamu, aku tau disitu posisi aku salah Ram. Aku udah rusak kepercayaan kamu, aku nggak bisa nepatin janji aku sendiri," lanjutnya, Rama hanya diam tanpa memberi respon apa-apa.

"Tapi sumpah aku nggak ada apa-apa sama dia, aku nggak ada rasa sama dia, kita berdua sekedar jalan bareng nggak lebih," An bersuara lagi, lalu berdiam beberapa saat menunggu jawaban dari Rama, matanya sudah berkaca-kaca. Sementara laki-laki manis ini masih tetap dalam posisinya.

"Ram, jawab jangan diem aja,"

"Apa?" Rama akhirnya bersuara, "udah jelas juga kan? Apanya yang harus dijawab? Apanya yang harus dipertanyakan lagi? Oiyah ada satu yang nggak kamu tau, selama ini aku liat kamu jalan sama Indra, liat kamu yang mendadak ngumpet dibawa meja, semuanya aku liat. Aku diem berharap kamu nanti bakalan cerita, tapi apa?" Lanjutnya, lalu mendengus malas.

"Aku percaya sama aku, aku serahin kepercayaan aku ke kamu, aku selalu nurutin apa yang kamu bilang, selama ini nggak ada rahasia yang aku tutupin dari kamu, tapi kamu apa? Ini balasan buat segalanya dari kamu? Iya?" Rama berujar dengan kesal, lalu mendengus. Dia masih tidak percaya gadis mungil yang sangat dia sayangi dihadapaanya ini sudah berulang kali berbohong.

Mata An mulai berembun, "Ram maaf, aku ngaku aku salah maaf Ram," kemudian dia meraih tangan Rama digenggamnya tangan laki-laki itu.

"Mungkin kita cukup sampai disini aja," An langsung menatap Rama dengan perasaan terkejut hatinya mencelos saat Rama mengatakan itu.

"Ram!"

"Aku tau bohong itu udah sifatnya manusia, aku pun kadang sama masih suka ngelakuin, aku nggak marah sama kamu. Yang aku sayangin kenapa kamu patahin kepercayaan aku?" An menggigit bibir bawahnya sambil terus menatap Rama, rasa bersalah semakin dia rasakan, dan ya dia secara tidak sengaja membuat laki-laki dihadapannya ini terluka. Ada perasaan yang hilang saat Rama menarik lepas tangannya.

"I'm disappointed in you." kemudian Rama beranjak pergi meninggalkan An yang masih terpaku ditempatnya.

===============

Laskar berdecak kesal sudah 15 menit dia menunggu An diparkiran namun gadis itu belum muncul batang hidungnya juga.

"Weh! An mana?" Tanya Laskar saat melihat Rama didepannya, Rama hanya menunjuk kearah belakang dengan jarinya. Lalu berjalan menuju motornya bergegas untuk pulang tidak lupa laki-laki itu juga membunyikan klaksonnya saat melewati Laskar memberikan isyarat kalau dia pulang duluan.

Laskar lagi-lagi berdecak kesal saat melihat An berjalan kearah dengan langkah lelet.

"Woy cepetan ngapa!" Serunya

"Lama amat sih," Laskar memberikan helm kepada An, langsung disambut oleh gadis itu dalam diam. Laskar mengerutkan keningnya melihat An pasalnya gadis ini bakalan balik mengoceh saat Laskar terus menggerutu, tapi kali ini diam saja.

"Cepetan naik." An pun langsung memakai helmnya lalu naik keatas motor besar Laskar.

Laskar langsung melesatkan motornya untuk pulang kerumah, perjalanan kali ini sepi tidak ada yang mengobrol tapi sesekali Laskar melirik kearah spion dia melihat An sedari tadi hanya diam saja, sambil sesekali dia membuka kaca helm lalu seperti menghapus sesuatu.

Ini bocah kenapa sih? Nggak kesambet kan? Batinnya

===============

Diboncengan motor Laskar yang sedang melaju, An terus berdiam diri belum ikhlas apa yang telah dia dapat beberapa menit yang lalu, menerima kenyataan kalau dia dan Rama sudah tidak ada apa-apa lagi.

"Aku tau bohong itu udah sifatnya manusia, akupun kadang sama masih suka ngelakuin, aku nggak marah sama kamu. Yang aku sayangin kenapa kamu patahin kepercayaan aku?"

"I'm disappointed in you."

Perkataan Rama dikoridor tadi selalu terngiang-ngiang dikepala gadis cantik ini, Rama mengatakan kalau dia sudah mematahkan kepercayaan laki-laki itu, mengatakan kalau dia sudah mengecewakannya membuat dia memdadak diserang rasa bersalah.

Air mata yang sejak tadi dia bendung dihadapan Rama tadi akhirnya luruh, dibalik kaca helm yang hitam ini, dia menggigit bibir bawahnya, dia menyesal sangat!. Dia sungguh menyayangi Rama dia tidak main-main, tapi karena satu kesalahan yang dia buat sendiri dia harus kehilangan sosok Rama, sosok yang selalu ada untuknya.

"Rama maaf." Bisiknya dalam hati

=====================



Makasih buat yang udah baca, kasih saran juga masukan yaa.
Don't forget vomment too, thank you😊

Khudxxx

Step-BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang