Chapter 9

4.4K 453 2
                                    

.

.

Dirumah, Namjoon dan nyonya Kim terlihat begitu cemas. Terutama Namjoon. Ia terlihat sangat cemas. Namjoon selalu mondar-mandir di ruang tamu. Bagaimana tidak cemas? Jungkook sejak pulang sekolah tadi sampai hampir jam sebelas malam, masih juga belum pulang.

"Namjoon-ah, duduklah. Jungkook pasti pulang sebentar lagi." ucap nyonya Kim, mencoba menenangkan Namjoon.

"Ini semua salahku, eomma. Andai saja, aku tadi mengantar Jungkook pulang terlebih dahulu, hal ini tak akan terjadi." ucap Namjoon dengan nada bersalah. Nyonya Kim hanya bisa menghela nafasnya pelan. Ia sangat bangga dengan anak sulungnya yang kini sudah tumbuh menjadi dewasa.

Ting! Tong! Ting! Tong!

Suara bel rumah Namjoon terdengar. Ia segera berjalan untuk membukakan pintu dan berharap jika itu adalah Jungkook.

Cklek!

"Oh, Hoseok hyung?"

"Annyeong, Namjoon-ah. Aku kemari untuk mengantar Jungkook pulang." Ucap Hoseok. Jungkook keluar dari belakang Hoseok. Ia menundukkan kepalanya, tak ingin menatap mata Namjoon.

"Kau dari mana saja, huh?! Aku sudah cemas karena kau tak pulang sampai larut seperti ini." ucap Namjoon dengan sedikit meninggi. Jungkook hanya menundukkan kepalanya.

"Ah, dia sejak sore tadi berada di cafeku, Namjoon-ah." ucap Hoseok, yang mengerti jika Jungkook engan untuk bicara.

"Kenapa kau tak memberitauku kalau kau pergi ke cafenya Hoseok hyung, huh?" Namjoon benar-benar kesal. Ia kesal karena ia mencemaskan keadaan Jungkook.

"Namjoon-ah, tenangkan dirimu. Mungkin Jungkook punya alasan kenapa ia tak memberitahumu. Sepertinya dia sedang butuh tempat untuk mencurahkan semuanya. Kalau begitu, aku permisi." Pamit Hoseok. Ia berjalan masuk kedalam mobilnya dan menjalankannya pergi meninggalkan rumah Namjoon.

Namjoon menatap Jungkook yang berdiri di depannya dengan kepala yang masih menunduk.

"Kenapa kau tak memberitauku?" tanya Namjoon. Jungkook mendongakkan kepalanya, menatap mata Namjoon.

"Hyung, biarkan aku pergi ke kamarku. Aku sangat lelah." Mohon Jungkook.

"Ani. Jawab pertanyaanku. Kenapa kau tak memberitauku kalau kau pergi ke cafe Hoseok hyung?"

Jungkook diam. Ia memilih untuk berjalan masuk kedalam rumah. Namun dirinya di tahan oleh Namjoon.

"Jawab aku Jungkook! Kenapa kau tak memberitauku?!" bentak Namjoon. Jungkook sedikit tersentak mendengar bentakan Namjoon. Pasalnya Namjoon tak pernah membentaknya seperti ini.

"Hyung, aku lelah. Aku ingin istirahat." Ucap Jungkook. Ia berjalan masuk kedalam rumah, melewati Namjoon.

Set!

Tangan Jungkook di tahan oleh Namjoon. Jungkook menghentikan langkahnya. Ia masih menundukkan kepalanya. Jujur saja, Jungkook saat ini sangat lelah. Ia benar-benar butuh istirahat.

Namjoon sedikit terkejut ketika menyentuh tangan Jungkook. Tangan Jungkook terasa begitu panas ketika di pegangnya.

"Jungkook-ah.." panggil Namjoon ketika merasakan panas dari tangan Jungkook.

Tubuh Jungkook terhuyung kebelakang. Beruntung Namjoon segera menangkap tubuh Jungkook jadi tubuh Jungkook tak sempat terjatuh di lantai. Namjoon memeriksa dahi Jungkook. Panas.

"Jungkook, kau demam." Ucap Namjoon. Ia mengangkat tubuh Jungkook dan menggendongnya kedalam.

Nyonya Kim yang melihat Namjoon menggendong Jungkook segera berdiri dan menghampiri kedua anaknya itu.

Mian, Gomawoyo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang