Chapter 25

3.6K 398 78
                                    

"Wendy-yaa.. this is your Peterpan who miss you so much. Wendy-yaa.. where are you?"

"Namjoon oppa! Kenapa kau jadi seperti ini?!"

"Wendy? Finally, your Peterpan can find you. Peterpan miss you so much."

"Oppa, stop it! Apa kau tak punya malu di depan eomma dan Jungkook?! Pakai bajumu sana!!"

"But, I really miss you. Give me a kiss and I will go to take my shirt."

"NO!! YA, NAMJOON OPPA!! JANGAN BERLARIAN TANPA MEMAKAI BAJU!! YA TUHAN!!"

Begitulah keriuhan dari kediaman Kim pagi ini. Tingkah Namjoon yang berbeda hari ini membuat suasana di keluarga Kim menjadi ramai. Bagaimana tidak?

Namjoon melakukan drama picisannya pada Wendy di pagi hari setelah ia selesai membersihkan dirinya. Dengan mengenakan celana pendek selutut tanpa atasan apapun, Namjoon memulai dramanya. Mencari keberadaan istri tercintanya yang berada di dapur dengan nyonya Kim. Berlagak layaknya Peterpan yang mencari Wendy.

Drama pagi dari suaminya membuat Wendy hanya bisa menghela nafas panjang berulang kali. Jujur saja, ia yang malu disini. Meski di depan keluarganya sendiri, apa Namjoon tak memiliki sedikitpun rasa malu? Wendy benar-benar tak habis pikir dengan tingkah Namjoon yang begitu berbeda seratus delapan puluh derajat selama berpacaran.

Apa Namjoon oppa keracunan sesuatu? Apa dia salah makan semalam? Apa otaknya sudah bergeser? Oh, astaga! Apa Namjoon oppa kemasukan hantu jablay?

Kiranya itulah yang berada di pikiran Wendy saat ini. Ia menatap dengan tajam kearah Namjoon yang masih sibuk menebar drama picisannya. Astaga, Wendy yakin mukanya sudah merah karena marah dan malu. Jika yang berdrama ria bukan suaminya dan tidak ada nyonya Kim disini, pasti Wendy akan menjitak kepala Namjoon dengan spatula kayu yang di pegangnya.

"Wendy-yaa.. nan bogoshippoyo. Kenapa kau sangat cantik, heum? Saranghae."

Namjoon masih sibuk menabur virus dramanya pada Wendy yang sibuk memasak dengan nyonya Kim. Nyonya Kim hanya bisa tertawa melihat tingkah Namjoon. Sedangkan, Wendy berusaha menahan emosinya. Masih ingatkan, Wendy tengah hamil muda dan hormonnya tengah naik turun.

"Wendy Wendy Wendy. Sayang Wendy.. Namjoonie sayang Wendy. Saranghae."

Namjoon membuat big love sign dengan kedua tangannya. Sambil menggoyang-goyangkan badannya ke kanan ke kiri dengan memasang wajah imutnya.

"Hahaha.. Astaga, hyung. Kau sebenarnya kenapa? Astaga, kau lucu hyung." ucap Jungkook dengan tangan yang sudah memegangi perutnya. Karena terlalu banyak tertawa membuat perut Jungkook sakit.

"Namjoon-ah, sampai kapan kau akan berdrama di depan istrimu, heum? Lihatlah, wajah Wendy sudah merah padam seperti itu." timpal nyonya Kim sambil melirik kearah Wendy.

"Wendy-ya neomu yippo! Wendy neomu gwiyowo! Wendy, nan neomu johayo!"

Namjoon semakin gencar melakukan tingkah imutnya. Melakukan berbagai aegyo untuk istrinya. Nyonya Kim dan Jungkook bahkan tak bisa menahan tawanya melihat tingkah Namjoon yang berbeda dari biasanya. Mereka sampai berpikir, apakah Namjoon terkena virus dramafilia? Entahlah.

"Eomma, maafkan aku sebelumnya. Tapi, bolehkan aku mengakhiri drama Namjoon oppa?" tanya Wendy sambil menatap nyonya Kim di sampingnya.

"Kenapa kau minta ijin pada eomma, sayang? Namjoon kan suamimu, jadi hak mu ingin melakukan apapun padanya. Eomma tak akan marah." ucap nyonya Kim dengan tersenyum hangat.

Dengan membalas senyum nyonya Kim, Wendy berjalan dengan kaki yang di hentak-hentakkan kearah Namjoon. Namjoon masih gencar melakukan dramanya ketika melihat istrinya berjalan mendekat. Seakan tak memperdulikan wajah merah emosi istrinya. Namjoon semakin melebarkan senyumnya.

Mian, Gomawoyo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang