Chapter 20

3.8K 452 20
                                    

.

.

Hari berlalu dengan cepat. Tak terasa sekarang adalah hari pernikahan Namjoon. Terlihat kediaman keluarga Kim sudah mulai ramai oleh tamu undangan. Semua hadir di sana. Terlihat Yoongi, Jimin dan Hoseok hadir di sana. Acara pernikahan akan segera dimulai sebentar lagi.

Terlihat Namjoon sudah siap dengan tuksedo hitamnya. Nyonya Kim dan tuan Kim duduk di kursi paling depan untuk melihat anaknya menikah. Jungkook juga berada di sana dengan setelan tuksedo hitamnya. Ia terlihat tampan dengan tuksedo itu. Bahkan para yeoja yang di sana sesekali melirik Jungkook.

Acara pernikahan sudah di mulai. Namjoon sudah berada di tempatnya. Ia berdiri di depan altar untuk menunggu pengantin perempuannya. Namjoon tak melihat Wendy selama dua hari sebelum hari H. Ia benar-benar merindukan yeoja itu. Bahkan Namjoon penasaran dengan Wendy saat ini. Dia pasti akan tampil cantik.

Cklek!

Pintu terbuka dan mulai menampilkan sosok yeoja dengan balutan gaun putih ala pernikahan. Namjoon menatap dengan mata yang tak berkedip sama sekali. Dia benar-benar sangat kagum dengan sosok yeoja itu. Yeoja, yang tak lain adalah Wendy, itu mendongakkan kepalanya. Menatap kedepan dimana Namjoon berdiri. Wendy melihat Namjoon yang menatapnya dengan pandangan terkagum. Wendy hanya tersenyum tipis.

Terlihat tuan Son berjalan mendekat kearah Wendy. Wendy mengalungkan tangannya pada lengan tuan Son. Tuan Son mulai berjalan menuntun Wendy menuju kearah Namjoon. Wendy terlihat gugup ketika ia mulai mendekati Namjoon.

Tuan Son dan Wendy berhenti tepat di depan Namjoon. Namjoon mengulurkan tangannya. Tuan Son mengambil tangan Wendy dan meletakkan di tangan Namjoon. Tuan Son menyatukan kedua tangan mereka. Sebelum kembali ke kursinya, tuan Son menepuk bahu Namjoon dengan pelan.

"Daddy serahkan Wendy padamu, Namjoon-ah. Jagalah dia dengan baik." Ucap tuan Son. Namjoon tersenyum.

"Aku berjanji, daddy. Aku akan menjaga Wendy dengan sepenuh hatiku." Jawab Namjoon dengan mantap.

Namjoon menatap Wendy yang tersenyum kearahnya. Tuan Son kembali ke tempat duduknya. Namjoon dan Wendy kembali melanjutkan langkah mereka menaiki tangga untuk menghadap sang pastur yang siap untuk memberkati mereka.

Namjoon dan Wendy berhenti di depan pastur. Tak bisa di sembunyikan lagi jika mereka berdua tengah gugup dan takut. Tapi, mereka berusaha untuk terlihat biasa saja dan tenang. Mereka mulai berhadapan dan menatap satu sama lain.

"Baiklah, saya akan memulai acara pemberkatannya." Ucap sang pastur. Namjoon dan Wendy terlihat menarik nafas dalam-dalam. Sang pastur mulai membuka kitabnya.

"Kim Namjoon. Bersediakah kau menerima Son Wendy sebagai istrimu, mencintanya dengan sepenuh hati, bersamanya saat senang maupun duka, kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan kalian?" ucap sang pastur. Namjoon terlihat menghembuskan nafasnya pelan.

"Saya bersedia." Jawab Namjoon.

"Son Wendy. Bersediakah kau menerima Kim Namjoon sebagai suamimu, mencintainya dengan sepenuh hati, bersamanya saat senang maupun duka, kaya maupun miskin, sampai maut memisahkan kalian?" ucap sang pastur.

"Saya bersedia."

"Dengan ini, kalian telah resmi menjadi suami istri yang terikat dengan janji suci yang telah kalian ucapkan. Silahkan memasang cincin kalian." Ucap sang pastur.

Namjoon dan Wendy tersenyum. Namjoon mengambil satu cincin dan menyematkan di jari manis Wendy. Begitu juga dengan Wendy. Mereka telah bertukar cincin. Namjoon mendekatkan dirinya pada Wendy. Dan akhirnya, bibir kedua bertemu. Suara tepuk tangan terdengar menggema ketika Namjoon mencium Wendy. Hanya sebuah ciuman dengan penuh cinta, tak ada lumatan sama sekali. Namjoon menyudahi ciumannya dan menatap Wendy. Wendy tersenyum melihat Namjoon menatapnya.

Mian, Gomawoyo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang